The Vegetarian: Ekspresi Tubuh adalah bentuk Kebebasan Individu

0
Share
The Vegetarian Ekspresi Tubuh adalah bentuk Kebebasan Individu

The Vegetarian karya Han Kang pertama kali diterbitkan pada 2007, dalam bahasa Korea. Karya ini baru diterjemahkan pada 2015 oleh Deborah Smith ke dalam bahasa Inggris. Tak lama setelah diterbitkan ulang dalam bahasa Inggris, novel ini mendapat pujian dari para kritiskus sastra di panggung internasional. Pada 2016 The Vegetarian berhasil memenangkan Penghargaan Internasional Man Booker. Keberhasilan Han Kang ini dianggap sebagai kemenangan terbesar bagi sastra Korea sejak karya Kyung-Sook Shin yang berjudul Please Look After Mom (2008) memenangkan Man Asian Literary Prize pada 2012.

Han Kang dan dunia kreatifnya

Han Kang adalah seorang penulis Korea Selatan yang sangat terkenal. Sebagai seorang penulis, dia telah memenangkan penghargaan bergengsi Man Booker untuk novelnya yang berjudul The Vegetarian. Selain The Vegetarian, Han Kang mempunyai beberapa novel yang tak kalah menariknya. Beberapa novel Han Kang yang terkenal di antaranya ada The Black Deer (1998), Your Cold Hand (2002), Breath Fighting (2010), Greek Lessons (2011), Human Acts (2014), dan The White Book (2016).

Kisah kepenulisan Han Kang dimulai sebagai penyair. Sebagai penyair, Han Kang telah melahirkan lima buku antologi puisi. Salah satu puisinya yang terkenal adalah Winter in Seoul yang dimuat dalam terbitan sastra Korea, Munhak-gwa sahoe (Literature and Society), musim dingin 1993. Selain menjadi penulis dia juga seorang pencipta-penyanyi lagu yang ulung.

Sekilas tentang The Vegetarian

Ditulis dalam tiga bagian, The Vegetarian bercerita seorang istri bernama Yeong-hye yang narasinya dibangun berdasarkan tiga orang. Bagian pertama mengambil sudut pandang suami Yeong-hye, Tuan Cheong. Bagian kedua adalah sudut pandang saudara ipar Yeong-hye. Sementara, bagian terakhir mengambil sudut pandang kakak perempuan tokoh utama.

Pasangan Tuan Cheong dan Yeong-hye adalah pasangan Korea Selatan biasa. Tuan Cheong adalah pebisnis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Sementara itu, Yeong-hye berperan sebagai istri yang mengurus rumah tangga.

Hidup keduanya berjalan seperti biasa sampai suatu kali Yeong-hye mengalami serangkain mimpi yang mengerikan dan memutuskan untuk tidak memakan daging. Keputusannya untuk menjadi vegetarian ini membuat hubungan Yeong-hye dengan suaminya Cheong menjadi semakin memburuk.  Pasalnya, semenjak Yeong-hye menjadi seorang vegetarian sikap dan perilakunya berubah menjadi sangat aneh. Bahkan, Yeong-hye memilih untuk menjalani hidup secara pasif, layaknya tumbuhan. Pada titik yang paling ekstrem, Yeong-hye sampai berhenti makan. Apa yang dia butuhkannya untuk melanjutkan hidup hanya sinar matahari dan udara.

Kuasa atas tubuh sebagai sebuah respon

Dalam suatu masyarakat, kita didorong oleh struktur kekuasaan, norma, dan hirarki untuk berperan sebagai korban sekaligus pelaku. Secara sadar atau tidak sadar, kondisi ini telah menindas kita. Belum lagi, masyarakat Timur jauh lebih bersahabat dengan konformitas. Dalam melihat realitas ini, Hang Kang menghadirkan The Vegetarian.Novel ini mengetengahkan begitu rupa persoalan kompleks dalam masyarakat—hasrat akan kuasa dan kepemilikan—yang disamarkan dalam konsep bernama vegetarian.

Jika dilihat dengan seksama, perilaku Yeong-hye adalah sebuah pemberontakan terhadap, norma, kekuasaan, dan hirarki yang ada dalam masyarakatnya.  Meskipun Korea Selatan memiliki budaya makan daging yang mengakar, Yeong-hye tetap memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian. Ketika Yeong-hye memutuskan untuk tidak memakan daging, dia tidak hanya melawan kekerasan atau trauma yang dialami tubuh perempuannya saat memenuhi harapan masyarakat, tetapi juga menuntut hak atas tubuhnya sendiri.

The Vegetarian membawa kita pada lapis-lapis penjelajahan berbagai aspek hubungan manusia. Tidak hanya hubungan dengan antarmanusia, namun juga hubungan dengan tubuh kita sendiri. Lebih dari itu, ketika membaca The Vegetarian kita akan dibawa menuju pada serangkaian kompleksitas lain. Suatu persoalan yang memuat isu gender dan suatu kenyataan bahwa persoalan ini dikendalikan melalui struktur kekuasaan tertentu.