Hidup Awet Muda – Editor’s Pick

Awet muda bisa jadi dambaan semua orang. Begitu banyak dongeng, puisi, drama, skenario film, atau penelitian ilmiah tentang bagaimana memperlambat penuaan, termasuk buku tentang hidup awet muda. Memang, ada begitu banyak orang yang seolah dianugrahi berkat menjadi awet muda. Banyak pesohor juga yang bisa menjadi “contoh” bagaimana menjadi awet muda. Namun, kita bisa bertanya: Apakah salah menjadi tua? Bukankah kita memang ditakdirkan lahir dan tumbuh dan menjadi tua? Kecuali, tentu saja, kita adalah Benjamin Button, tokoh dalam cerita pendek—yang sebenarnya tidak singkat juga itu—F. Scott Fitzgerald.

Franz Kafka, penulis asal Bohemia itu, sekali waktu pernah menulis, “Orang yang mampu selalu melihat keindahan tidaklah pernah menua.” Tentu saja, Kafka barangkali tidak sedang mengigau ketika menulis kalimat itu. Sebab, bukankah semakin tua, kita semakin sering berhadapan dengan kegagalan, keburukan, kekecewaan? Bandingan dengan anak-anak yang masih polos yang melihat segala hal sebagai hal baru yang indah dan menyenangkan.

Menjadi tua itu pasti. Itu proses alami yang terjadi pada wadak manusia. Yang perlu diperjuangkan justru bagaimana berproses menjadi dewasa dan matang. Yakni, saat kita mampu melihat keindahan dari hal paling menyebalkan yang kita alami dalam hidup. Nah, Perimin menawarkan sembilan buku tentang awet muda yang bisa dibaca untuk menjaga kemudaan, setidak-tidaknya, menginspirasi agar proses menua makin bermakna!

1. Atlas of the Heart

Atlas of the Heart bisa dibilang karya gemilang dari Brené Brown. Brown sendiri adalah peneliti, pengajar, dan penulis kondang Amerika. Bahkan, belakangan ini Brown sudah menjadi pembawa podcast. Banyak penelitiannya berfokus pada rasa malu, kerentanan manusiawi, dan sifat kepemimpinan. Di dalam buku ini, kita dapat menemukan sebuah kisah perjalanan menyelami 87 macam emosi dan pengalaman yang membuat kita makin sadar apa artinya menjadi manusia.

2. Life Lessons

Buku ini ditulis oleh dua orang ahli, Elisabeth Kübler-Ross bersama dengan David Kesler. Kübler-Ross adalah psikiatris yang mendalami studi tentang kematian. Sementara itu, Kesler adalah seorang thanatologis, orang yang memiliki keahlian dalam studi tentang kematian dari berbagai disiplin ilmu. Dalam Life Lessons, dua ahli ini merefleksikan bagaimana belajar tentang cinta, harapan, dan hidup. Selain itu, keduanya mengajak kita bertanya: sebaik apa kita menjalani kehidupan?

3. Gut Garden

Sadarkah bahwa di dalam tubuh kita, tinggal jutaan makhluk hidup lain? Bersama dengan Katie Brosnan, dalam Gut Garden, kita akan dibawa berkenalan dengan mereka yang “mendiami” tubuh kita: mikroba. Mereka ini bekerja untuk kita, tanpa kita sadari: meningkatkan imunitas, mencerna makanan, mengatur metabolisme, hingga kesehatan mental. Buku ini adalah perjalanan mengenali tubuh wadak kita.

4. Age-Well Project

Age-Well Project adalah hasil proses Annabel Streets dan Susan Saunders selama lima tahun membenamkan diri dalam studi tentang umur panjang. Keduanya pada akhirnya menemukan 100 jalan pintas memelihara kesehatan untuk orang paruh baya. Buku ini adalah buku pegangan penting bagi mereka yang sudah masuk paruh baya untuk tetap hidup bahagia, sehat, dan bebas penyakit.

5. Extra Life

Saat pandemi melanda dunia pada 1920, harapan hidup orang hanya ada pada usia 40 tahun. Sementara itu, kurang lebih seabad kemudian, di berbagai belahan dunia orang dapat menemukan orang-orang tua berumur 80 tahun bahkan lebih. Extra Life merupakan usaha Steven Johnson memahami bagaimana dalam seabad manusia bisa menggandakan harapan hidupnya. Ini adalah satu kisah epik pencapaian umat manusia.

6. This Chair Rocks

Di zaman serba maju ini, kita sering dibombardir oleh citra dan pesan tentang betapa menyedihkannya menyongsong usia senja. Sebab, kerutan di wajah, rambut yang memutih dan menipis, serta kekuatan tubuh yang menurun tidaklah relevan untuk dunia. Dalam This Chair Rocks, Ashton Applewhite mencoba mengguncang gagasan bahwa menua itu buruk dan menawarkan gagasan yang lebih setara dan berimbang tentang menjadi tua.

7. The Longevity Book

Ini adalah gabungan eksploratif terhadap sejarah, biologi, ilmu saraf, dan gerakan kesehatan untuk para wanita yang dilakukan salah satu bintang film Hollywood, Cameron Diaz. Diaz telah mewawancarai begitu banyak ahli, dokter, ilmuwan, ahli gizi, dan sejumlah ahli lainnya. The Longevity Book menawarkan pandangan komprehensif bagaimana tubuh perempuan menua dan bagaimana menyongsongnya dengan bahagia.

8. Being Mortal

Atul Gawade, seorang dokter ahli bedah, menghadapi pertanyaan terberat dalam bidangnya: bagaimana cara ilmu kedokteran tidak hanya meningkatkan mutu hidup tapi juga membuat proses berakhirnya hidup menjadi lebih mudah? Buku ini ditulis dengan mengangkat banyak penelitian dan cara penceritaan yang memukau. Sebab, menjalani proses akhir kehidupan yang baik membawa sebentuk kebahagiaan.

9. The Gift of Years

Joan Chittister O.S.B, seorang biarawati dari ordo Benediktin dan penulis buku spiritualitas Katolik, merefleksikan bagaimana caranya menyongsong usia senja secara anggun. Bagi Joan, hanya orang-orang yang sudah berusia lanjut yang mampu menyongsong hidup sebagai tempat bertualang yang penuh kesenangan. Buku ini, meskipun ditulis dalam terang iman Katolik, cocok dibaca oleh mereka yang berpikiran terbuka dan ingin bertumbuh sebagai manusia yang lebih utuh.

***

Nah, demikianlah rekomendasi sembilan buku tentang menjadi awet muda dan berdamai dengan penuaan dari Perimin. Semoga bisa membantu BiblioBesties semua. Salam!