Dunia dalam Tulisan Han Kang: Deretan karya-karya Pemenang Nobel Sastra 2024

0
Share
Rekomendasi buku-buku Han Kang

Penulis novel Han Kang, baru saja memenangkan Hadiah Nobel Sastra, “atas prosa puitisnya yang begitu intens dalam menghadapi trauma sejarah dan menyoroti betapa rapuhnya hidup manusia.” Dia menjadi penulis pertama dari Korea Selatan yang memenangkan penghargaan bergengsi ini, sekaligus salah satu pemenang termuda di era modern. Han Kang adalah penulis The Vegetarian, yang memenangkan International Booker pada 2007, serta The White Book yang juga masuk nominasi International Booker Prize, dan Greek Lessons, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada 2023. Karya pertamanya, kumpulan cerita pendek berjudul Love of Yeosu, dirilis pada 1995.

Komite Nobel menulis, “Dalam karya-karyanya, penerima Hadiah Nobel Sastra 2024, Han Kang, menghadapi trauma sejarah dan aturan-aturan tak terlihat, serta di setiap karyanya, ia menampilkan betapa rapuhnya kehidupan manusia. Ia memiliki kesadaran unik tentang hubungan antara tubuh dan jiwa, antara yang hidup dan yang mati, dan dengan gaya puitis serta eksperimentalnya, Han Kang telah menjadi inovator dalam prosa kontemporer.”

Nah, untuk Bibliobesties yang ingin mengetahui lebih banyak tentang karya Han Kang, berikut ini Perimin sebutkan deretan novel yang ditulis olehnya.

The Vegetarian

The Vegetarian adalah kisah tentang seorang wanita Korea bernama Yeong-hye yang tiba-tiba memutuskan untuk berhenti makan daging setelah mengalami mimpi mengerikan. Keputusannya yang tampak sederhana ini perlahan mengungkapkan lapisan-lapisan trauma, penindasan, dan penderitaan dalam hidupnya, serta mengekspos ketegangan dalam keluarganya. Novel ini secara halus mengeksplorasi tema identitas, kontrol tubuh, dan perlawanan terhadap kekerasan patriarki. Dalam narasi yang terbagi dalam tiga bagian, masing-masing dari perspektif orang-orang di sekitar Yeong-hye, kita melihat betapa rapuhnya batas-batas antara kewarasan dan kegilaan, antara tubuh dan pikiran. Melalui prosa puitis dan simbolisme yang kuat, Han Kang menciptakan kisah yang memikat sekaligus mengguncang tentang bagaimana tekanan sosial dapat menghancurkan jiwa individu. Novel ini cocok untuk pembaca yang menyukai tema psikologis yang gelap dan simbolis, serta kritik sosial tentang kontrol dan kebebasan pribadi.

Greek Lessons

Greek Lessons adalah novel tentang dua orang asing yang terhubung oleh bahasa dan rasa kehilangan mereka. Seorang wanita Korea yang telah kehilangan kemampuan untuk berbicara karena trauma emosional memutuskan untuk belajar bahasa Yunani, di mana dia bertemu dengan seorang guru yang secara perlahan kehilangan penglihatannya. Bersama-sama, mereka menemukan cara untuk berkomunikasi dan saling mengerti di tengah kehilangan yang mereka alami, baik secara fisik maupun emosional. Kisah ini mengeksplorasi tema-tema tentang bahasa, isolasi, dan upaya manusia untuk mengatasi keterbatasan melalui hubungan. Narasi ini dipenuhi dengan keheningan, keterasingan, dan pencarian makna yang mendalam dalam kehidupan yang sering kali terasa tak terkatakan. Han Kang menghadirkan refleksi yang indah tentang bahasa sebagai jembatan, dan bagaimana manusia saling menemukan dalam keheningan dan rasa sakit. Novel ini cocok untuk pembaca yang menyukai kisah-kisah introspektif tentang trauma, bahasa, dan bagaimana manusia berusaha saling memahami di tengah keterasingan.

Human Acts

Novel ini berlatar belakang peristiwa Pemberontakan Gwangju tahun 1980 di Korea Selatan, di mana terjadi penindasan brutal terhadap para mahasiswa yang berdemonstrasi. Novel ini mengikuti kisah beberapa karakter yang hidupnya berubah secara drastis akibat kekerasan tersebut, termasuk seorang anak laki-laki yang tewas dan orang-orang di sekitarnya. Melalui narasi yang saling terkait, Han Kang mengeksplorasi trauma mendalam, kesedihan, dan perjuangan mencari keadilan di tengah kekerasan negara. Prosa yang kuat dari Han Kang menyingkapkan betapa rapuhnya hidup, luka yang ditinggalkan oleh kekerasan politik, dan beban emosional yang harus ditanggung individu serta masyarakat. Novel ini merupakan refleksi penuh empati tentang penderitaan dan ketahanan manusia. Novel ini cocok untuk pembaca yang tertarik pada fiksi sejarah yang mendalami hak asasi manusia, trauma, dan ketahanan jiwa manusia.

The White Book

The White Book adalah sebuah novel eksperimental yang berfokus pada tema kesedihan, kehilangan, dan penyembuhan. Ditulis dalam gaya puitis yang terfragmentasi, narator merefleksikan kematian saudara perempuannya yang meninggal tak lama setelah lahir. Buku ini merenungkan warna putih, menggunakannya sebagai simbol kemurnian, kekosongan, dan berkabung. Setiap bab membahas objek-objek berwarna putih seperti salju, garam, dan kain, sambil merangkai narasi halus tentang kenangan dan berlalunya waktu. Melalui pendekatan minimalis ini, Han Kang mengeksplorasi emosi mendalam dari eksistensi manusia dan kerapuhan hidup. Novel ini cocok untuk pembaca yang menyukai tulisan yang meditatif, puitis, dan minimalis, dengan fokus pada tema kehilangan dan refleksi eksistensial.

***

Nah, di atas tadi deretan novel Han Kang yang mengantar menuju Nobel Prize 2024. Prestasi ini juga mencatat sejarah baru bagi Korea Selatan, karena Han Kang menjadi penulis pertama dari negara tersebut yang memenangkan Nobel Sastra. Yuk, mari kita ucapkan selamat kepada Han Kang dan semua tim di seluruh dunia yang telah berperan besar dalam memperkenalkan kecemerlangannya kepada para pembaca di mana-mana!

Jika Bibliobesties hendak membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini!