Rekomendasi Buku tentang Komunikasi

Pernahkah Bibliobesties mengalami momen ketika lagi ngobrol serius dengan teman atau pacar, tapi malah berakhir dengan salah paham? Nah, momen seperti ini mungkin sering terjadi di kehidupan kita. Terkadang, masalahnya bukan karena apa yang kita katakan, tapi soal cara kita mengatakannya. Mungkin terdengar klise, bahwa komunikasi bukan hanya soal menyampaikan pesan, tapi juga tentang menyelaraskan niat, emosi, dan pemahaman. Ini juga yang dibahas dalam How to Love Better oleh Yung Pueblo, di mana ia menekankan bahwa komunikasi yang sehat dimulai dari kesadaran diri dan niat yang tulus. Sebab, hubungan yang kuat tidak hanya dibangun dengan kata-kata, tetapi juga dengan cara kita mendengarkan dan merespons satu sama lain. Menurutnya, kita sering terjebak dalam ego dan reaksi otomatis yang membuat kita tidak bisa benar-benar mendengarkan lawan bicara. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan bijak bisa jadi kunci untuk membangun hubungan yang lebih bermakna. Nah, demi membantu Bibliobesties meng-upgrade kemampuan komunikasi, berikut Perimin rekomendasikan 8 buku untuk membantu melatih skill ngobrol yang lebih ciamik!

1. Building Bonds: Why We Choose the People We Choose (and how to change if we want)

Keywords: Psychology, Relationships, Personal Development, Mental Health, Building Relationships, Self-Worth, Trauma Recovery, Toxic Relationships, Personal Growth, Emotional Resilience, Romantic Relationships, Friendships, Family Dynamics, Healing, Psychotherapy, Self-Acceptance, Resilient Relationships

Pemahaman tentang diri sendiri menjadi kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Dengan pendekatan reflektif dan terapi, pembaca diajak untuk menelusuri bagaimana pengalaman masa lalu memengaruhi pola hubungan mereka saat ini—baik dalam ranah pertemanan, keluarga, maupun cinta. Disertai studi kasus dan latihan mendalam, isi buku ini memberikan alat untuk memutus siklus hubungan toksik dan menumbuhkan rasa harga diri. Proses ini mendorong pertumbuhan pribadi yang berakar pada penerimaan diri dan ketangguhan emosional. Cocok untuk siapa pun yang ingin memperbaiki dinamika hubungan mereka dan membangun ikatan yang lebih sehat.

2. The Social Biome: How Everyday Communication Connects and Shapes Us

Keywords: Social Science, Psychology, Self-Help, Communication, Personal Development, Health & Wellness, Social Biomes, Everyday Communication, Relationships, Social Interaction, Mental Health, Well-being, Social Connection, Isolation, Identity Formation, Personal Growth

Interaksi sehari-hari yang tampak sepele ternyata memiliki dampak besar dalam membentuk identitas, kepercayaan, dan kesejahteraan emosional. Melalui konsep “social biome”, pembaca diajak memahami bahwa hubungan sosial adalah ekosistem kompleks yang terbentuk dari percakapan dan pertemuan rutin. Pilihan-pilihan kecil tentang dengan siapa dan bagaimana kita berkomunikasi dapat menentukan kualitas hidup dan rasa keterhubungan kita di tengah dunia yang makin terfragmentasi. Dengan pendekatan yang bersahabat dan berbasis riset, para penulis menyajikan panduan praktis untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna.

3. Conversations on Love –  US

Lovers, Strangers, Parents, Friends, Endings, Beginnings

Keywords: Self-Help, Relationships, Psychology, Personal Development, Philosophy, Love, Relationships, Friendship, Heartbreak, Self-Discovery, Personal Growth, Psychology of Love, Human Connection, Marriage & Partnership, Emotional Well-being

Rangkaian percakapan yang mendalam ini merayakan kompleksitas cinta dalam segala bentuknya—dari cinta romantis, persahabatan, kehilangan, hingga hubungan dengan diri sendiri. Natasha Lunn menggali pengalaman pribadi dan pemikiran para tokoh terkemuka seperti Esther Perel, Roxane Gay, dan Alain de Botton untuk menjawab pertanyaan universal tentang bagaimana cinta tumbuh, bertahan, dan berubah. Dengan kelembutan dan kejujuran, setiap wawasan yang dibagikan menawarkan penghiburan sekaligus refleksi bagi siapa pun yang pernah merasakan jatuh cinta, patah hati, atau kerinduan akan koneksi yang tulus. Bacaan ini menjadi teman yang bijak dalam perjalanan emosional yang akrab namun tak pernah sederhana.

4. How to Love Better: The Path to Deeper Connection Through Growth, Kindness, and Compassion

Keywords: Family and Relationship, Relationships, Self-awareness, Emotional Growth, Compassion, Kindness, Healing, Communication, Love & Connection, Commitment, Personal Development, Mindfulness, Attachment, Heartbreak Recovery, Self-love, Emotional Intelligence, Conflict Resolution, Romantic Relationships, Healthy Boundaries, Spiritual Growth, Inner Peace

Buku ini menawarkan panduan untuk membangun hubungan yang lebih dalam melalui kasih sayang, kebaikan, dan kesadaran diri. Yung Pueblo membahas berbagai aspek hubungan, mulai dari membangun harmoni, komunikasi yang jelas, hingga menghadapi patah hati dan proses penyembuhan. Dengan refleksi mendalam, ia menyoroti bagaimana ego dan keterikatan dapat menjadi penghalang, serta bagaimana kesadaran diri dapat membantu memperkuat ikatan dengan pasangan. Buku ini juga mengeksplorasi topik penting seperti memilih pasangan yang tepat, berkomitmen, dan cara berargumen dengan sehat. Menggabungkan puisi, pengalaman pribadi, dan wawasan mendalam, Yung Pueblo menyajikan panduan penuh makna untuk pertumbuhan dalam hubungan. Elizabeth Gilbert dan Simon Sinek memuji buku ini sebagai bacaan yang bisa mengubah cara kita mencintai. Ditulis dengan gaya yang reflektif dan inspiratif, buku ini cocok bagi siapa saja yang ingin menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan bermakna.

5. Supercommunicators: How to Unlock the Secret Language of Connection

Keywords: Relationships and Communication, Communication Skills, Interpersonal Relationships, Social Intelligence, Conversation Strategies, Listening Skills, Empathy in Communication, Conflict Resolution, Emotional Intelligence, Persuasion Techniques, Workplace Communication, Leadership Communication, Building Trust, Negotiation Skills, Storytelling in Communication, Human Connection, Networking Strategies, Cognitive Biases in Conversation, Understanding Nonverbal Cues, Effective Messaging

Kemampuan berbicara ternyata bukan soal kata-kata saja, tapi tentang memahami jenis percakapan yang sedang berlangsung—praktis, emosional, atau sosial. Ketika seseorang mampu mengenali dan menyesuaikan diri dengan dimensi percakapan tersebut, koneksi yang lebih dalam dan bermakna pun tercipta. Charles Duhigg mengajak pembaca masuk ke ruang juri, ruang operasi, hingga ruang rapat CIA untuk mengungkap bagaimana para “supercommunicator” membangun kepercayaan dan pengaruh melalui kata-kata. Melalui perpaduan riset psikologi dan kisah nyata, pembaca dipandu untuk mengasah keterampilan komunikasi yang dapat diterapkan di kehidupan pribadi maupun profesional. Pesan utamanya jelas: siapapun bisa menjadi penghubung ulung, asalkan memahami cara berkomunikasi yang sesungguhnya.

6. Talk: The Science of Conversation and the Art of Being

Keywords: Marketing and Sales, Conversation, Communication, Psychology, Relationships, TALK framework, Harvard Business School, Personal Development, Professional Success, Effective Dialogue

Tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Padahal, kita semua tahu bahwa bisnis bekerja melalui komunikasi antara banyak pihak. Untuk mereka yang membutuhkan panduan tentang komunikasi yang baik, didasarkan pada pengalaman mendalam sekaligus penelitian penuh insights, buku ini layak mengisi rak buku. Alison Wood Brooks, pengajar komunikasi di Harvard Business School, mengeksplorasi kerumitan komunikasi antarmanusia. Bersama buku ini, Brooks mengemukakan kerangka pemahaman tentang komunikasi dalam akronim TALK–Topics, Asking, Levity, dan Kindness. Melalui kerangka tersebut, Brooks memberi tekanan bahwa perbaikan-perbaikan kecil dapat membawa peningkatan signifikan dalam hubungan personal, sekaligus merangkul kesuksesan profesional.

7. How to Listen: Discover the Hidden Key to Better

Keywords: Marketing and Sales, Effective Communication, Deep Listening, Listening Skills, Communication Improvement, Personal Development, Leadership, Relationship Building, Active Listening, Empathy in communication, Listening Techniques

Tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Padahal, kita semua tahu bahwa bisnis bekerja melalui komunikasi antara banyak pihak. Untuk mereka yang merasa kesulitan menangani persoalan komunikasi, Oscar Trimboli, penulis, pembicara, dan pembawa acara siniar, telah menyediakan bacaan penuh wawasan tentang bagaimana menjalin komunikasi yang membangun. Trimboli melihat bahwa kuncinya ada pada bagaimana seseorang perlu mengembangkan keterampilan mendengarkan. Secara khusu, Trimboli memperkenalkan “Listening Compass”, sebuah gagasan yang dirancang untuk membantu fokus seseorang pada hal-hal yang sungguh penting dalam sebuah percakapan. Dengan demikian, kesalahpahaman akan berkurang dan hubungan yang lebih kuat akan terjalin lebih baik. Singkatnya, How to Listen karya Oscar Trimboli berfungsi sebagai sumber berharga bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan mendengarkan.

8. Next Conversation

Keywords: Communication Skills, Personal Development, Relationships, Psychology, Effective Communication, Conflict Resolution, Healthy Relationships, Argument Management, Personal Growth, Negotiation Skills, Emotional Intelligence, Boundary Setting, Practical Strategies, Interpersonal Skills

Berbicara dengan bijak dalam situasi penuh tekanan seringkali menjadi tantangan terbesar. Namun, The Next Conversation memberikan solusi praktis untuk menjembatani kesalahpahaman dan mengatasi konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Jefferson Fisher, seorang pengacara percakapan dan mentor, mengungkapkan rahasia bagaimana mengurangi perdebatan yang tidak perlu dan menggantinya dengan komunikasi yang lebih efektif. Dalam bukunya ini, Fisher menjelaskan dengan gamblang mengapa memenangkan sebuah argumen bukanlah tujuan, melainkan membangun pemahaman yang lebih dalam. Anda akan diajarkan cara menetapkan batasan dalam percakapan, bagaimana mengatur kerangka pembicaraan, dan mengapa terkadang “diam” bisa lebih berarti daripada berbicara berlebihan. Dengan pendekatan yang mudah dipahami dan strategi yang aplikatif, buku ini akan membantu Anda membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih harmonis baik di tempat kerja, dalam keluarga, maupun dalam kehidupan sosial. Tidak hanya teori, buku ini penuh dengan langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajari bagaimana meredakan ketegangan, mengelola emosi, dan menjalin hubungan yang lebih kuat dengan The Next Conversation.

***

Demikianlah rekomendasi buku-buku untuk meng-upgrade kemampuan komunikasi Bibliobesties. Semoga, dengan membaca buku-buku ini Bibliobesties tidak hanya memperbaiki cara berkomunikasi, tetapi juga memperkaya hubungan pribadi, profesional, dan bahkan hubungan dengan diri sendiri. Sebab, untuk menjadi lebih ciamik dalam setiap percakapan, langkah pertama dimulai dari memahami dan mengembangkan keterampilan komunikasi. 

Jika Bibliobesties hendak membaca rekomendasi buku lainnya, temukan di sini!