Rekomendasi Buku Laufey Book Club

0
Share
Rekomendasi Buku Laufey Book Club

Someday, someone will like me like I like you” bisik Laufey dalam lagu yang jadi anthem patah hati sejuta umat. Musiknya selalu berhasil menyentuh sisi paling lembut dari diri kita yang kadang malu-malu, kadang rapuh, tapi selalu penuh rasa. Tapi siapa sangka, di balik aransemen jazz yang manis dan suara yang menenangkan itu, ada satu hal lain yang juga jadi bagian penting dari semesta Laufey: buku. Sejak mendirikan Laufey Book Club pada Agustus 2022, Laufey tak hanya membuat kita jatuh cinta lewat nada, tapi juga lewat cerita. Setiap buku yang ia pilih untuk dibaca bersama para penggemarnya mencerminkan tema-tema yang sering muncul dalam lirik lagunya. Maka tak heran jika ribuan penggemar dari berbagai penjuru dunia ikut berdiskusi tiap bulan lewat platform Discord, berbagi pandangan, bahkan saling mengirim buku lewat inisiatif Little Laufey Libraries.

Semua ini terasa semakin hangat saat A Very Laufey Day 2025 akan segera tiba. Proyek tahunan ini bukan sekadar perayaan musik, tapi juga momen untuk mempererat komunitas—dengan cerita dan rasa sebagai jembatanya. Dari sesi mendengarkan lagu bersama, berburu buku di toko lokal, hingga obrolan daring yang penuh kenangan, semuanya menjadi bagian dari hari istimewa yang membuat kita merasa lebih dekat. Bukan hanya dengan Laufey, tapi juga dengan sesama pecinta kisah dan harmoni.

Jadi, bila kamu sedang mencari buku yang pas menemani playlist Laufey di tengah rinai hujan, atau ingin ikut merayakan A Very Laufey Day 2025 dari kamar sendiri, Perimin sudah menyiapkan beberapa bacaan pilihan yang… ya, sangat Laufey: melankolis tapi manis, sederhana namun menghunjam, dan selalu membuat kita ingin jatuh cinta lagi.

1. Blue Sisters: The instant top ten bestseller from the author of Cleopatra and Frankenstein

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Fiction, Women’s Fiction,: Coco Mellors, Blue Sisters, Contemporary Fiction, Grief and Healing, Sisterhood, Family Drama, Love and Loss, Emotional Storytelling, New York, Paris, Los Angeles, Addiction and Redemption

Novel ini mengisahkah tiga saudara kandung yang kembali ke rumah keluarga mereka di New York setelah kematian saudara perempuan tercintanya. Ketiganya punya karakter yang sangat berbeda. Avery, anak tertua kecanduan heroin. Bonnie, mantan petinju yang bekerja sebagai penjaga di Los Angeles setelah kekalahan telak. Dan yang termuda, Lucky yang bekerja sebagai seorang model di Paris. Mereka juga memiliki saudara perempuan keempat, Nicky yang baru saja meninggal tanpa alasan yang jelas. Setahun kemudian, saat mereka masing-masing menghadapi kesedihan, kecanduan, dan ambisi, mereka memutuskan untuk kembali ke New York. Awalnya, mereka hanya ingin menempati apartemen tempat mereka dibesarkan dulu karena kabarnya akan dijual. Namun, pulang ke rumah tidak pernah semudah kelihatannya. Ketika orang-orang mengingat kekecewaan masa kecil mereka dan kehilangan Nicky, satu-satunya orang yang menyatukan mereka, mereka menyadari bahwa rahasia terbesar yang mereka simpan mungkin bukan berasal dari satu sama lain, melainkan dari diri mereka sendiri. Dengan gaya humor khas Coco Mellors, novel ini hendak mengisahkah apa yang diperlukan untuk tetap hidup setelah kehilangan―dan, pada akhirnya, untuk jatuh cinta lagi pada kehidupan.

2. Bonjour Tristesse: A Novel

Keywords: Classic Literature, French Literature, Coming Of Age, Psychological Fiction, Modern Classics, Françoise Sagan, Bonjour Tristesse, French Novel, Coming Of Age Story, Tragic Romance, Teenage Protagonist, Female Narrator, Psychological Drama, Summer Setting, Paris Literature, Vintage Novel, Literary Classic, 1950s Literature, Moral Ambiguity, Emotional Manipulation, Sexual Liberation, Father-Daughter Relationship, Boarding School Escape, Diane Johnson Introduction, Adapted To Film

Dibalik pesona musim panas di Prancis yang memabukkan, seorang remaja perempuan berusia tujuh belas tahun terjerat dalam pusaran hasrat, kebebasan, dan kehancuran yang ia timbulkan sendiri. Narasi yang disampaikan dari sudut pandang tokoh utamanya ini mengajak pembaca menyelami batas kabur antara cinta, kecemburuan, dan manipulasi emosional dalam dinamika keluarga yang rapuh. Dengan gaya bahasa yang tajam sekaligus elegan, novel ini menghadirkan potret psikologis seorang remaja yang mencoba mengendalikan dunia dewasa yang belum sepenuhnya ia pahami. Karya ini tidak hanya merayakan kebebasan seksual dan eksistensialisme, tetapi juga menyingkap dampak tragis dari pilihan-pilihan yang lahir dari ketidaktahuan dan ketidakstabilan emosi. Edisi ini turut dilengkapi pengantar dari penulis ternama Diane Johnson, menambah kedalaman pembacaan terhadap karya klasik yang menggugah ini.

3. A Wrinkle in Time (Time Quintet)

Keywords: Science Fiction, Time Travel, Classic Literature, Family Adventure, Madeleine L’Engle, Wrinkle In Time, Time Quintet, Tesseract, Children’s Classic, Sci-Fi For Kids, Time Travel Book, Space Adventure, Meg Murry, Charles Wallace, Calvin O’Keefe, Newbery Medal Winner, Family Journey, Government Experiment, Interdimensional Travel, 1960s Literature, Children’s Book Bestseller, Middle Grade Fantasy

Pada suatu malam penuh badai, seorang perempuan muda bernama Meg bersama adiknya dan sang ibu menerima kedatangan tamu misterius yang mengubah hidup mereka selamanya. Melalui konsep ilmiah tentang tesseract, sebuah lipatan dalam ruang dan waktu, mereka memulai perjalanan lintas galaksi yang menantang nalar sekaligus menguji keberanian. Petualangan ini membawa mereka mencari ayah Meg yang hilang dalam proyek rahasia pemerintah, seraya menghadapi kekuatan gelap yang mengancam semesta. Dengan narasi yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan, keberanian, dan kasih sayang keluarga, buku ini tidak hanya memikat pembaca anak-anak, tetapi juga mengundang refleksi bagi pembaca dewasa. Pemenang Newbery Medal 1963 ini merupakan karya klasik fiksi ilmiah yang layak menjadi koleksi setiap pencinta sastra imajinatif.

4. Circe

Keywords: Historical Fiction, Mythology, Feminist Literature, Greek Mythology, Women Empowerment, Feminism

Novel ini mengisahkan kembali mitologi Yunani dari sudut pandang Circe, seorang dewi yang terkenal dengan kekuatan sihirnya. Dalam cerita ini, Circe, putri Titan Helios, menemukan bahwa ia memiliki kemampuan magis yang dapat menyaingi para dewa, namun hal itu juga membuatnya terasing dari kedua dunia—dunia para dewa dan manusia. Dibuang ke sebuah pulau terpencil, Circe menggunakan kekuatannya untuk menguasai sihir, menghadapi monster, dan mempertahankan dirinya dari ancaman para dewa maupun manusia. Novel ini menyajikan kisah yang mendalam tentang kekuatan, identitas, dan ketahanan seorang wanita yang menentang takdirnya sendiri.

5. Atonement: A Novel

Keywords: Literary Fiction, Historical Fiction, War Literature, British Literature, Psychological Fiction, Atonement Novel, Ian McEwan, World War II Fiction, Guilt And Redemption, British Class System, Historical Drama, Booker Prize Author, Literary Masterpiece, Fictional Panorama, Coming Of Age Story, Psychological Guilt, Narrative Complexity, BookTok Favorite, National Bestseller, Family Tragedy

Pada suatu musim panas yang terik di Inggris tahun 1935, kesalahpahaman seorang gadis remaja mengantarkan pada peristiwa tragis yang mengguncang kehidupan sebuah keluarga kelas menengah. Dengan latar pergolakan sosial dan kehancuran Perang Dunia II, narasi ini menggabungkan kompleksitas cinta, kelas sosial, rasa bersalah, serta pencarian pengampunan dalam alur yang kaya dan menggugah. Setiap lapisan cerita dirangkai dengan presisi dan kedalaman psikologis, menciptakan pengalaman membaca yang tak hanya emosional, tetapi juga penuh refleksi. Penghargaan dari kritikus dan reputasinya sebagai salah satu karya fiksi terbaik abad ini menjadi penanda kualitas dan pengaruhnya dalam lanskap sastra modern. Kekuatan naratif yang menyatu dengan keindahan prosa menjadikan karya ini bacaan wajib bagi pencinta sastra kontemporer.

6. Kitchen

Keywords: Contemporary Fiction, Japanese Literature, LGBTQ+ Themes, Literary Fiction, Emotional Healing, Kitchen Novel, Banana Yoshimoto, Japanese Author, Contemporary Japan, Queer Family, Found Family, Cross-Dressing Character, Emotional Loss, Female Protagonist, Comfort Food, Dapur dan Rumah, Japanese Fiction in English, Literary Debut, Mikage Sakurai, Grief and Healing

Dalam narasi yang memadukan kehangatan rumah dengan duka kehilangan, kisah ini menyoroti kehidupan seorang perempuan muda yang terpaksa menata ulang dunianya setelah ditinggal oleh satu-satunya keluarga yang ia miliki. Melalui hubungan yang tak lazim namun penuh kasih dengan seorang teman dan ayahnya yang cross-dressing, terbentuklah keluarga baru yang memperlihatkan arti rumah dari perspektif yang berbeda. Cerita ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengajak pembaca merenungkan peran ruang domestik—terutama dapur—sebagai pusat penghiburan dan penyembuhan. Gaya penceritaannya yang liris dan sederhana menyembunyikan kedalaman reflektif tentang cinta, kesedihan, dan pencarian identitas. Dikenal sebagai salah satu karya paling berpengaruh dalam sastra Jepang kontemporer, buku ini menyuguhkan keintiman yang abadi dan daya tarik emosional yang sulit dilupakan.

7. Sex and Rage: A Novel 

Keywords: Women’s Literature, American Classics, Summer Reads, Eve Babitz, Los Angeles Literature, 1970s Novel, Modern Woman, Female Protagonist, Artistic Journey, Urban Life, Existential Fiction, Sensual Narrative, Feminist Fiction, New York Setting, Beach Read, Literary Rediscovery

Dalam lanskap sastra Amerika yang membaurkan kenikmatan sensual dan pencarian eksistensial, muncul sosok perempuan muda yang terjebak antara keglamoran Los Angeles dan kerasnya kehidupan New York. Narasi ini menyuguhkan perjalanan batin yang penuh gairah, keputusasaan, serta ambisi untuk menemukan makna hidup di balik kebebasan semu dan kenikmatan instan. Dengan latar era 1970-an yang penuh warna dan atmosfer artistik, tokoh utama tampil sebagai potret perempuan modern yang berani melintasi batas identitas dan relasi dalam masyarakat metropolitan. Alur cerita yang mengalir, berpadu dengan gaya penulisan yang tajam dan reflektif, menjadikan novel ini sebagai karya yang tidak hanya memesona tetapi juga menawarkan pemikiran mendalam tentang emosi, pilihan, dan kebebasan. Sebuah bacaan penting bagi pencinta fiksi kontemporer yang menghargai estetika narasi sekaligus kompleksitas karakter.

8. The Midnight Library

Keywords: Contemporary Fiction, Fantasy, Philosophical Fiction, Inspirational Fiction, Magical Library, Life Choices, Regret, Mental Health, Self-Discovery, Alternative Realities, Meaning of Life, Second Chances

Nora Seed, seorang wanita berusia 35 tahun yang merasa hidupnya penuh dengan penyesalan dan kekecewaan. Dalam keputusasaan, dia mencoba mengakhiri hidupnya, namun justru menemukan dirinya di sebuah perpustakaan misterius yang terletak di antara kehidupan dan kematian. Di perpustakaan ini, setiap buku menawarkan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang berbeda berdasarkan pilihan yang pernah dia buat. Melalui perjalanan melintasi berbagai realitas alternatif, Nora mengeksplorasi makna kebahagiaan dan tujuan hidup, menyadari bahwa setiap keputusan membentuk jalan hidupnya.

9. Babel: Or the Necessity of Violence

Keywords: Historical Fantasy​, Alternative History​, Dark Academia​, Speculative Fiction​, Literary Fiction, Language and Translation​, Colonialism​, Imperialism​, Revolution​, Oxford University​, 19th Century England​, Magic​, Silver Working​, Student Activism​, Cultural Identity

Didirikan di tengah bayang-bayang Revolusi Industri dan kekuasaan kolonial Inggris, sebuah institusi terkemuka di Oxford menjadi pusat kekuatan magis yang lahir dari terjemahan dan pengkhianatan. Melalui sudut pandang Robin Swift—seorang yatim piatu asal Canton yang dibesarkan untuk menjadi sarjana bahasa—kisah ini menyuguhkan dilema moral antara loyalitas terhadap pengetahuan dan perjuangan melawan penindasan. Bahasa dan terjemahan tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga senjata yang menentukan dominasi kekuasaan. Dengan atmosfer dark academia yang intens dan lanskap sejarah alternatif yang mendalam, pembaca diajak menelusuri konflik batin, pergolakan politik, dan batas-batas etika dalam dunia akademik. Novel ini bukan hanya karya fiksi historis, melainkan juga refleksi kritis atas imperialisme dan pertanyaan abadi: bisakah perubahan dicapai tanpa kekerasan?

10. Elektra

Keywords: Mythology, Historical, Women’s Literature, Literary Fiction, Trojan War, Feminist Retelling, House Of Atreus, Cassandra Prophecy, Clytemnestra Betrayal, Elektra Tragedy, Agamemnon, Female Perspective, Ancient Greece, Historical Reimagining, Epic Drama, Family Curse, Prophetic Vision, Tragic Destiny, Women In Myth

Tiga perempuan terjerat dalam kutukan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam mitologi Yunani yang kelam dan penuh tragedi. Melalui sudut pandang Clytemnestra, Cassandra, dan Elektra, pembaca diajak menyelami konflik batin, pengkhianatan, serta dilema moral yang mewarnai kisah keluarga Atreus. Ketegangan memuncak ketika perang Troya meletus, membawa serta nasib yang tak terhindarkan bagi perempuan-perempuan ini, yang masing-masing menyimpan luka dan rahasia. Dengan narasi yang memikat dan atmosfer yang dramatis, novel ini menawarkan reinterpretasi yang menggugah terhadap kisah-kisah klasik yang selama ini dikenal dari perspektif laki-laki. Sebuah karya yang bukan hanya memperluas pemahaman akan mitologi, namun juga menyuarakan peran perempuan dalam pusaran sejarah yang dipenuhi darah dan takdir.

11. The Talented Mr. Ripley

Keywords: Psychological Thriller, Classic Literature, Crime Fiction, Patricia Highsmith, Tom Ripley, Crime Novel, Psychological Thriller, Classic Fiction, Identity, Obsession, Manipulation, Deception, American Literature, Netflix Adaptation, Emmy Winner, Dark Protagonist, Italian Setting, Suspense

Mengisahkan seorang pemuda ambisius yang terobsesi meninggalkan masa lalu kelamnya, novel ini menyajikan potret psikologis yang kompleks tentang hasrat, peniruan identitas, dan manipulasi. Tokoh utamanya, seorang yatim piatu yang pernah dirundung karena sifatnya yang berbeda, menemukan jalan ke dalam dunia elite ketika ia diminta membawa pulang anak seorang taipan dari Italia. Namun kekagumannya pada gaya hidup mewah sang pewaris berubah menjadi obsesi berbahaya yang memicu serangkaian keputusan mematikan. Melalui atmosfer Eropa yang glamor dan dialog yang tajam, pembaca diajak menyusuri sisi tergelap dari keinginan manusia untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya. Karya ini menjadi pembuka dari lima buku dalam seri Ripley yang telah menginspirasi adaptasi pemenang Emmy di Netflix.

12. Burial Rites

Keywords: Historical Fiction, Capital Punishment, Iceland Setting, Female Protagonist, Wrongful Accusation, 19th Century, Historical Crime, Death Row, Women And Justice, Solitude, Moral Complexity, Spiritual Redemption, Isolated Farm, Atmospheric Fiction,

Terisolasi di ladang terpencil Islandia yang sunyi dan keras, seorang perempuan terpidana mati menanti akhir hidupnya dengan luka masa lalu yang belum sepenuhnya terungkap. Tuduhan pembunuhan brutal terhadap mantan majikannya membuat ia dijauhi keluarga petani yang diwajibkan menampungnya, menyisakan hanya satu sosok pendeta yang bersedia menyelami kebenaran di balik diamnya. Seiring waktu dan mendekatnya eksekusi, benih simpati mulai tumbuh dalam diri sang nyonya rumah dan putri-putrinya yang perlahan memahami bahwa kenyataan tak selalu setajam rumor. Narasi ini tidak hanya menyuguhkan kisah kriminal yang menggugah, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana perempuan bertahan dalam dunia yang menuliskan ulang nasibnya lewat cerita orang lain. Dengan gaya penulisan yang liris dan atmosferik, kisah ini menyentuh sisi terdalam kemanusiaan dalam lanskap yang penuh keterasingan.

13. The Summer Book

Keywords: Literary Fiction, Scandinavian Literature, Tove Jansson, The Summer Book, Finnish Literature, Grandmother And Granddaughter, Nature Reflection, Summer Island, Existential Themes, Minimalist Prose, Quiet Novel, Gulf Of Finland, Intergenerational Bond, xChildhood And Aging, Crystalline Vignettes, Solitude And Nature, Life And Death

Dihantarkan oleh lembut musim panas namun penuh gejolak, kisah ini menggambarkan interaksi intim antara seorang nenek yang bijak dan cucunya yang penuh rasa ingin tahu, saat mereka menjalani hari-hari di sebuah pulau terpencil di Teluk Finlandia. Melalui dua puluh dua fragmen cerita yang jernih dan penuh nuansa, pembaca diajak merenungi kehidupan, kematian, cinta, dan alam melalui sudut pandang dua generasi yang saling belajar dan merawat. Narasi yang lirih namun tajam ini menciptakan suasana kontemplatif yang mendalam, menjadikan pengalaman membaca terasa seperti menyusuri hutan dan pantai dengan diam-diam. Kekuatan cerita terletak pada kemampuannya merangkum keseharian menjadi refleksi eksistensial tanpa kehilangan kehangatan emosionalnya. Dengan latar pulau yang nyaris tak tersentuh dan sentuhan puitik yang lembut, karya ini menyuguhkan perenungan yang relevan bagi pembaca dari berbagai usia.

14. Hamnet

Keywords: Historical Fiction, Literary Fiction, Shakespeare, Stratford-Upon-Avon, Black Death, 16th Century England, Grief, Motherhood, Healing, Family Tragedy, Literary Award Winner, Historical Drama, Latin Tutor, Marriage, Death Of A Child, Renaissance Era

Cinta, kehilangan, dan ingatan berkelindan dalam latar Inggris abad ke-16 ketika wabah mematikan mengancam kehidupan siapa saja tanpa pandang usia. Seorang pemuda miskin yang mengajar bahasa Latin jatuh hati pada perempuan eksentrik dengan kemampuan penyembuhan yang melampaui zamannya. Ketika keduanya membangun keluarga di Stratford-upon-Avon, mereka dihadapkan pada duka yang paling sunyi: kehilangan seorang anak yang menjadi poros kehidupan mereka. Narasi ini tidak hanya menyajikan tafsir baru atas kehidupan pribadi Shakespeare, tetapi juga merefleksikan bagaimana duka dan cinta membentuk warisan sastra yang abadi. Diakui secara luas dan segera diadaptasi menjadi film layar lebar, karya ini merupakan pilihan istimewa bagi pembaca yang mencintai fiksi sejarah bernuansa puitis.

15. The Secret History

Keywords: Psychological Fiction, Literary Fiction, Campus Novel, Modern Classics, Mystery Thriller, Dark Academia, Moral Ambiguity, College Students, Greek Mythology, Secret Societies, Intellectualism, Classic Literature, Psychological Thriller, Literary Masterpiece, Crime And Consequences, Human Nature, Eccentric Characters, New England Setting, Charismatic Teacher, Guilt And Redemption

Dalam atmosfer kampus klasik di New England, sekelompok mahasiswa cerdas dan eksentrik terseret ke dalam pusaran pemikiran kuno yang membuai sekaligus menyesatkan. Di bawah bimbingan seorang profesor kharismatik, pencarian akan makna hidup dan keindahan ideal berubah menjadi perjalanan gelap yang menantang batas moralitas manusia. Dengan narasi yang tajam, atmosfer yang suram, serta karakterisasi yang mendalam, novel ini memikat pembaca lewat keanggunan bahasa dan kedalaman filosofisnya. Kisah ini tidak hanya menyuguhkan misteri intelektual, tetapi juga refleksi psikologis atas konsekuensi dari pencarian kebenaran absolut. Tak heran jika karya ini menjadi tonggak penting dalam sejarah sastra modern dan terus memikat generasi baru pembaca.

16. Shanghai Girls

Keywords: Historical Fiction, Shanghai Girls, Lisa See, Chinese American, Historical Novel, Sisterhood Fiction, Asian Diaspora, 1930s Shanghai, Immigrant Story, American Dream, Cultural Identity, Family Drama, World War II, Arranged Marriage, Chinese History, Women’s Fiction, Generational Conflict, Chinatown Los Angeles

Dua saudari yang tumbuh dalam gemerlap kota Shanghai tahun 1937 mendadak terlempar ke dalam pusaran nasib yang tak mereka duga, ketika ayah mereka menjual mereka demi melunasi utang keluarga. Perjalanan penuh luka dan keberanian membawa mereka melintasi daratan Tiongkok yang dilanda perang hingga ke Amerika, negeri yang menjanjikan harapan sekaligus menabur diskriminasi. Dalam upaya menyesuaikan diri dengan kehidupan baru di Los Angeles, mereka dihadapkan pada pernikahan tanpa cinta, tekanan budaya lama, dan ketidakadilan sosial yang terus membayangi. Namun, di balik ketegangan dan pengkhianatan yang mereka alami, kisah ini menyoroti kekuatan ikatan darah serta kompleksitas hubungan antarsaudara perempuan. Sebuah narasi emosional dan historis yang membentangkan pengalaman diaspora Asia dengan ketajaman psikologis yang menggugah.

***

Demikianlah rekomendasi buku-buku oleh Laufey Book Club. Lewat daftar buku ini, Perimin berharap Bibliobesties dapat menemukan cerita yang selaras dengan nada-nada Laufey: lembut, jujur, dan penuh rasa. Selamat membaca, dan semoga halaman demi halaman ini bisa menjadi pelukan hangat di hari-hari yang sunyi.

Jika Bibliobesties hendak membaca rekomendasi buku lainnya, temukan di sini!