Novel Jepang Terbaru Oktober 2025

0
Share
Rekomendasi novel jepang

Ada sesuatu yang menenangkan ketika membaca kisah yang lahir dari Jepang. Ceritanya jarang berteriak, tapi perlahan meresap seperti aroma teh yang menghangatkan setelah hari yang panjang. Tahun ini, deretan penulis Jepang kembali menghadirkan karya-karya yang lembut dan menyentuh perasaan, misalnya kisah tentang persahabatan di toko buku yang nyaris tutup, komunitas kecil yang menemukan harapan di taman kota, hingga kisah magis seekor kucing yang menyembuhkan luka batin. Dari Tokyo hingga Kyoto, dari kafe sunyi hingga perpustakaan malam, tiap cerita menawarkan ruang hening tempat pembaca bisa berhenti sejenak, menatap ke dalam diri, dan mungkin menemukan sedikit ketenangan. Tanpa berlama-lama, berikut 18 novel Jepang terbaru yang bisa kamu dapatkan di Periplus.

1. Bookstore Girls by Kei Aono

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Fiction, Women’s Fiction, Workplace Drama, Bookstore, Friendship, Women Empowerment, Workplace Drama, Japanese Fiction, Teamwork, Rivalry, Publishing Industry, Bestseller, TV Adaptation

Dikisahkan di dalamnya, Riko Nishioka dan Aki Kitamura, dua wanita dengan kepribadian bertolak belakang yang bekerja di toko buku Pegasus di Kichijoji. Riko yang berpengalaman dan dihormati di industri penerbitan Jepang, selalu bersitegang dengan Aki, pegawai muda yang bebas dan manja karena koneksi keluarganya. Ketika toko buku mereka terancam tutup dalam enam bulan, konflik pribadi dan profesional mereka diuji. Mereka berproses, apakah bisa menyingkirkan perbedaan demi menyelamatkan toko buku yang mereka cintai atau terus bersaing memenangkan egonya satu sama lain. Novel ini menghadirkan drama kerja, persahabatan, dan perjuangan wanita dalam dunia penerbitan di Jepang.

2. The Healing Hippo of Hinode Park by Michiko Aoyama

Keywords: Literary Fiction,Contemporary Fiction, Magical Realism, Community Drama, Healing, Hippo, Hinode Park, Japanese Fiction, Community, Friendship, Hope, Magical Realism, Urban Legend, Everyday Miracles

Michiko Aoyama menghadirkan The Healing Hippo of Hinode Park untuk menceritakan kisah lima orang asing yang masing-masing mencari kenyamanan melalui pengalaman ajaib dengan seekor hippo di taman bermain komunitas Advance Hill. Si Hippo, Kabahiko, dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan saat menyentuh bagian tubuh yang sakit atau terluka. Kanato, Sawa, Chiharu, Yuya, dan Kazuhiko menemukan harapan, persahabatan, dan inspirasi dalam interaksi mereka dengan si Kabahiko dan satu sama lain. Novel ini menyoroti keajaiban kecil dari pertemuan sehari-hari dan kekuatan komunitas dalam menghadapi tantangan hidup. Michiko Aoyama menghadirkan cerita yang hangat, lembut, dan penuh makna tentang pemulihan dan koneksi manusia.

3. We’ll Prescribe You Another Cat by Syou Ishida – UK

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Fiction, Magical Realism, Heartwarming Fiction, Cats, Healing, Kokoro Clinic, Japanese Fiction, Emotional Recovery, Interconnected Stories, Family, Love

Inilah kelanjutan dari Kokoro Clinic for the Soul, klinik misterius yang membantu menyembuhkan luka emosional pasien dengan obat mujarabnya, kucing! Kotetsu yang energik, Shasha yang penasaran, dan Ms. Michiko yang lembut menghadirkan daya tarik mereka masing-masing dalam perjalanan penyembuhan. Dalam cerita yang saling terhubung, pembaca mengikuti seorang wanita yang sulit menerima cinta, kakek yang baru ditinggal istri, keluarga yang berjuang memahami satu sama lain, dan seorang pria cemas di penampungan kucing. Novel ini menekankan keajaiban ikatan antara manusia dan kucing, serta bagaimana kasih sayang sederhana bisa menjadi obat bagi hati yang terluka. Dengan nuansa hangat dan menyentuh, Syou Ishida menghadirkan kisah hangat yang menyembuhkan dan menginspirasi.

4. Sympathy Tower Tokyo by Rie Qudan 

Keywords: Science Fiction, Contemporary Fiction, Speculative Fiction, Dystopian, Japanese Literature, Sympathy, Tokyo, Japanese Fiction, Criminal Justice, AI, Architecture, Moral Dilemma, Society, Compassion, Literary Prize, Bestseller, Rie Qudan, Radical Ideas

Dengan nuansa distopian dan futuristik, Rie Qudan membawa kita ke masa depan Jepang, di mana masyarakat bisa ikut mengadili penjahat. Dibangun pula, sebuah pencakar langit megah untuk menawarkan kenyamanan penuh belas kasih. Sara Machina, arsitek ternama, yang ditugaskan merancang menara ikonik ini, malah dihantui keraguan akan moralitasnya sendiri. Kenangan masa kecilnya yang kelam menghadirkan pertanyaan: apakah penjahat memang layak mendapat hukuman keras dan hinaan seperti di masa lalu? Dalam pencarian inspirasi dan ketenangan batin, Sara berinteraksi dengan sebuah chatbot AI yang bijak, membuka wawasan baru tentang kreativitas dan kemanusiaan. Novel ini menyajikan kritik tajam terhadap konformitas modern sekaligus eksplorasi imajinasi, moralitas, dan kekuatan bahasa.

5. Best Wishes From The Full Moon Coffee Shop by Mai Mochizuki – Book 2 Duology The Full Moon Coffee Shop

Keywords: Fantasy, Magical Realism, Contemporary Fiction, Cozy Fiction, Holiday Fiction, Full Moon Coffee Shop, Cats, Magic, Christmas, Japanese Fiction, Romance, Family, Self-Discovery, Cozy Read, Enchanted Café, Heartwarming

Buku kedua dari The Full Moon Coffee Shop membawa pembaca kembali ke kafe magis di Kyoto yang dikelola oleh kucing-kucing ajaib. Dalam nuansa Natal yang hangat, novel ini menceritakan Satomi, Koyuki, dan Junko, tiga wanita yang masing-masing sedang menghadapi persimpangan hidup penting. Dengan bantuan kucing-kucing yang mampu melihat masa depan dan membimbing para pengunjungnya, mereka belajar menemukan keberanian untuk menghadapi pilihan sulit, merajut kembali hubungan keluarga, dan menelusuri jalan menuju kebahagiaan sejati. Dengan perpaduan keajaiban, kehangatan, dan pesona kultural Jepang, novel ini menekankan pentingnya cinta, pengorbanan, dan harapan dalam nuansa musim liburan.

6. Menu of Happiness by Hisashi Kashiwai – Book 3 of Trilogi A Kamogawa Food Detectives – UK

Keywords: Contemporary Fiction, Food Fiction, Japanese Fiction, Food Mystery, Nostalgia, Culinary Adventure, Memory, Kyoto, Comfort Food, Healing, Family, Cozy Mystery

Sekuel terakhir dari trilogi Detektif Kamogawa ini tetap mengambil latar di sebuah restoran istimewa di Kyoto yang dikelola oleh duo ayah-anak. Melalui menu-menu spesial, mereka membantu para pelanggan menemukan kenangan yang hilang. Dari seorang pianis yang ingin merasakan yakisoba bersama cinta pertamanya hingga pria yang dihantui penyesalan masa lalu, setiap menu seolah menjadi jendela ke masa lalu. Novel ini menghadirkan kehangatan, makanan lezat, dan kisah penuh perasaan tentang cinta, penyesalan, dan rekoneksi, membuatnya cocok untuk penggemar Before the Coffee Gets Cold dan pembaca yang menyukai fiksi kuliner.

7. The Ex-Boyfriend’s Favorite Recipe Funeral Committee by Saki Kawashiro

Keywords: Contemporary Fiction, Women’s Fiction, Culinary Fiction, Broken Heart, Healing, Cooking, Friendship, Comfort Food, Japanese Fiction, Small Town, Romance, Recipes, Emotional Recovery, Community

The Ex-Boyfriend’s Favorite Recipe Funeral Committee bercerita tentang Momoko, wanita berusia dua puluh sembilan yang patah hati setelah ditinggalkan kekasihnya. Dalam kesedihannya, ia menemukan kenyamanan di sebuah kafe kosong, berbagi cerita dengan manajer kafe dan seorang calon biksu, sambil memasak hidangan favorit si mantan, Kari Ayam Mentega. Baik proses memasak dan berbagi cerita inilah yang memberi Momoko kekuatan untuk sembuh. Dari situ, tercetus ide unik: membentuk “Ex-Boyfriend’s Favorite Recipe Funeral Committee,” sebuah kelompok terapi kuliner di mana para anggota membagikan kisah patah hati mereka sambil memasak hidangan yang memiliki makna khusus dalam hubungan mereka. Novel ini menyajikan alur dan nuansa yang hangat, menghibur, serta kisah penyembuhan hati dengan keajaiban kuliner a la Jepang.

8. We’ll Prescribe You Another Cat by Syou Ishida 

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Fiction, Magical Realism, Heartwarming Fiction, Cats, Healing, Kokoro Clinic, Japanese Fiction, Emotional Recovery, Interconnected Stories, Family, Love

Inilah kelanjutan dari Kokoro Clinic for the Soul, klinik misterius yang membantu menyembuhkan luka emosional pasien dengan obat mujarabnya, kucing! Kotetsu yang energik, Shasha yang penasaran, dan Ms. Michiko yang lembut menghadirkan daya tarik mereka masing-masing dalam perjalanan penyembuhan. Dalam cerita yang saling terhubung, pembaca mengikuti seorang wanita yang sulit menerima cinta, kakek yang baru ditinggal istri, keluarga yang berjuang memahami satu sama lain, dan seorang pria cemas di penampungan kucing. Novel ini menekankan keajaiban ikatan antara manusia dan kucing, serta bagaimana kasih sayang sederhana bisa menjadi obat bagi hati yang terluka. Dengan nuansa hangat dan menyentuh, Syou Ishida menghadirkan kisah hangat yang menyembuhkan dan menginspirasi.

9. Under the Eye of the Big Bird by Hiromi Kawakami 

Keywords: Contemporary Fiction, Science Fiction, Speculative Fiction, Literary Fiction, Futuristic DystopiaHuman extinction, Genetic engineering, Alien beings, Evolution, Future dystopia, Interbreeding, Humanity’s survival

Dalam nuansa distopia, masa depan nanti, umat manusia berada di ambang kepunahan. Mereka terpecah menjadi suku-suku kecil di bawah pengawasan makhluk-makhluk misterius yang dikenal sebagai Mothers. Under the Eye of the Big Bird karya Hiromi Kawakami menggambarkan dunia di mana rekayasa genetika menciptakan anak-anak dari sel kelinci dan lumba-lumba. Sementara, yang lain berevolusi untuk hidup dengan nutrisi dari air dan cahaya seperti tumbuhan. Ketika kelangsungan hidup bergantung pada persilangan antar spesies yang telah diubah ini, pertanyaan tentang cinta, keterhubungan, dan evolusi membayangi kehidupan para penghuni dunia yang goyah ini. Novel visioner ini menawarkan sebuah renungan tentang rapuhnya kemanusiaan untuk menggali makna sejati menjadi manusia.

10. Dinner At The Night Library by Hika Harada

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Japanese Fiction, Cozy Mystery, Bibliophilic Fiction, Japanese Fiction, Comfort Read, Night Library, Book Lovers, Literary Mystery, Found Family, Friendship, Philip Gabriel Translation, Japanese Culture, Food and Books, Quirky Characters, Heartwarming Story

Dinner at the Night Library menampilkan sisi magis buku-buku dari warisan penulis terkenal, baik karya yang menginspirasi maupun tentang yang mereka cintai. Dikisahkan, kehidupan Otaha Higuchi, seorang wanita yang ingin hidup bersama buku, berubah setelah bekerja di perpustakaan misterius bernama The Night Library. Di sana, ia menemukan persahabatan, kedamaian, serta jamuan super lezar dari seorang koki legendaris yang setiap malam masak untuk para pekerja. Namun, ketika pemilik perpustakaan memutuskan untuk menutup sementara, Otaha dan rekan-rekannya dihadapkan pada pertanyaan besar: bisakah mereka menyelamatkan tempat yang telah memberi arti baru bagi hidup mereka? Novel yang penuh dengan karakter unik, aroma masakan Jepang, serta renungan indah tentang makna buku dan persahabatan ini kayak dijadikan bacaan penghibur sekaligus apresiasi akan kekuatan dari … membaca.

11. Diary of a Cat by Mayumi Nagano

Keywords: Literary Fiction, Cozy Slice of Life, Animals Fiction, Japanese Fiction, Cozy Read, Cats, Culinary Stories, Japanese Cuisine, Family Life, Heartwarming, Food Lovers, Eccentric Family, Tokyo, Gentle Humor, Seasonal Stories, Animal Perspective, Cat Adventures

Yuk, temani Chimaki dan Norimaki, dua anak kucing yang tersesat di Tokyo … hiks! hingga menemukan rumah hangat bersama keluarga Horai yang begitu doyan makan. Melalui jurnal harian Chimaki, kita diajak menikmati momen-momen sehari-hari keluarga, kekonyolan sang adik, hingga misteri sosok asing yang berkeliling rumah. Setiap halaman memadukan perubahan musim dengan hidangan lezat dan pengetahuan kuliner Jepang yang menarik. Kisah ini memikat dengan kelembutan, humor ringan, dan kehangatan keluarga yang terasa nyata. Bagi pencinta kucing, makanan, dan kisah nan hangat, novel dengan sudut pandang anabul ini menawarkan pengalaman membaca yang tak terlupakan.

12. Days at the Torunka Café by Satoshi Yagisawa 

Keywords: Contemporary Fiction, Healing Fiction, Literary Fiction, Slice of Life, Japanese Fiction,, Cozy Stories, Café Life, Everyday Miracles, Tokyo, Heartwarming, Love And Loss, Community, Healing, Slice Of Life, Emotional Story, Character-Driven, Uplifting

Days at the Torunka Café membawa kita masuk ke sebuah kafe kecil di Tokyo, tempat berbagai tokoh menemukan koneksi tak terduga dan keajaiban sehari-hari. Ada Chinatsu dengan napkin berbentuk ballerina, Hiroyuki yang mencari kebahagiaan lama, dan Shizuku, remaja yang berjuang menghadapi kematian saudarinya sambil merasakan cinta pertama. Semuanya saling bersinggungan di ruang hangat ini. Kafe ini lebih dari sekadar tempat ngupi, ia menjadi tempat menyembuhkan luka dan menemukan arah hidup kembali. Dengan sentuhan lembut, Satoshi Yagisawa menghadirkan kisah tentang kehilangan, harapan, dan momen kecil yang membentuk hidup. Tentu, cocok untuk kamu yang menyukai cerita menenangkan penuh refleksi.

13. The Vanishing Cherry Blossom Bookshop by Takuya Asakura

Keywords: Literary Fiction, Magical Realism, Paranormal Fantasy, Contemporary Fiction, Healing Fiction, Japanese Fiction, Bookshop, Healing, Grief, Hope, Comfort, Contemporary Fiction, Heartwarming, Emotional Stories, Magical Realism, Cozy Read, Reflective Fiction, Literary Fiction

Di tengah musim bunga sakura, Lapak Buku Cherry Blossom muncul sebagai tempat perlindungan bagi jiwa-jiwa yang terbebani penyesalan dan kesedihan masa lalu. Sakura, sang pemilik yang misterius, dan kucing calico bijaknya, Kobako, menyambut setiap pengunjung dengan kesabaran, membimbing mereka melalui kisah-kisah yang menenangkan hati. Setiap buku yang mereka pilih menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, membantu menemukan pengertian dan penerimaan. Dalam aroma kopi hangat dan pesona toko yang nampak antik, para pelanggan belajar menghadapi kesedihan yang tersisa, menemukan harapan baru untuk melangkah maju. Sebuah kisah lembut dan menyentuh, yang akan tetap tinggal di hati pembaca lama meski sudah menuntaskan halaman terakhir.

14. The Man Who Died Seven Times by Yasuhiko Nishizawa

Keywords: Mystery,  Science Fiction, Fantasy, Crime Fiction, Japanese Mystery, Cozy Mystery, Time Loop, Sci-Fi Mystery, Inheritance, Murder Mystery, Family Secrets, Hisataro, English Translation, Groundhog Day Twist, Clever Plot, Lighthearted, Humorous, Ingenious Story

Bersama Yasuhiko Nishizawa, kita akan dibawa ke dunia keluarga kaya Jepang yang penuh rahasia dan intrik. Hisataro, seorang remaja dengan kemampuan aneh, terjebak dalam lingkaran waktu yang memaksanya mengulang hari yang sama sampai sembilan kali. Ketika kakeknya meninggal secara misterius, Hisataro menyadari bahwa kekuatan uniknya mungkin menjadi satu-satunya cara untuk memecahkan misteri tersebut. Dengan setiap pengulangan hari, rahasia, motif, dan tipu daya terkuak sedikit demi sedikit, memaksa pembaca menebak siapa yang bisa dipercaya. Fiksi Ilmiah yang berbau misteri ini memadukan ketegangan misteri klasik dengan humor ringan dan kecerdikan cerita, cocok bagi penggemar Agatha Christie dan mereka yang menyukai plot penuh kejutan.

16. The City And Its Uncertain Walls by Haruki Murakami

Keywords: Literary Fiction, Japanese Literature, Contemporary Fiction, Magical Realism, Metaphysical Fiction, Visionary Imaginary City, Love and Loss, Quest, Libraries, Reality vs. Fantasy, Shadowless World, Memory Loss, Mystery, Parable, Contemporary Times, Horned Beasts, Haruki Murakami

Kali ini, Murakami menawarkan satu genre fiksi dengan rasa baru. Dengan muatan filsafat dan metafisika yang kenal yang diramu dengan sedikit fantasi, Murakami mengisahkan seorang pemuda yang berhasil menemukan perpustakaan terpencil di sebuah kota imajiner, Kota Bertembok! Dalam dunia nyata, baru saja dia kehilangan kekasihnya. Namun, di Kota Bertembok ini, dia berjumpa dengan kekasih yang bekerja di perpustakaan lain, perpustakaan mimpi. Murakami merobohkan batas realita dan imajinasi dengan sempurna. Persis, dia memang menjadikan karya terbarunya ini sebagai metafora atas zaman yang dipenuhi keganjilan. “Tak ada penulis lain yang memadukan elemen domestik, fantastis, dan esoteris menjadi kisah yang aneh namun memikat,” ungkap Financial Times.

17. Murder at Black Cat Cafe by Seishi Yokomiz

Keywords: Mystery, Crime, Detective Fiction, Kosuke Kindaichi, Japanese Mystery, Detective, Crime Novel, Post-War Tokyo, Seishi Yokomizo, Whodunit, Suspense, Betrayal, Jealousy

Seri Detektif Kindaichi pada Murder at the Black Cat Café ini mengisahkan misteri pada masa Tokyo pasca-perang, di mana sebuah penemuan mengerikan di halaman kafe memicu tanda tanya. Detektif Kosuke Kindaichi harus menyibak jaring-jaring relasi yang dibumbui dengan cinta, cemburu, dan pengkhianatan yang rumit untuk mengungkap kebenaran. Di balik fasad kafe yang tampak biasa, tersembunyi rahasia pemilik dan sang madam enigmatic yang mengaburkan fakta. Kisah ini menyajikan teka-teki klasik a la Yokomizo … tegang dan cerdik! Dengan tambahan cerita bonus, The Well Wheel Creaks, pengalaman membaca seri nuansa detektif pascaperang bakal semakin lengkap.

18. The Convenience Store by The Sea by Sonoko Machida

Keywords: Contemporary Fiction, Literary Fiction, Slice of Life, Cozy Romance, Heartwarming Tales, Japanese Lifestyle, Community and Connection, Quirky Characters, Feel-Good Read, Hidden Treasures, Everyday Joy, Seaside Town, Vignettes

Berlatar di kota tepi laut yang menawan, Kitakyushu, tepatnya di Mojiko, cerita ini berpusat pada sebuah toko serba ada 24 jam bernama Tenderness. Sekilas, toko ini tampak biasa saja, namun dikelola oleh manajer tampan yang memiliki penggemar sendiri, dan dipenuhi pelanggan dengan karakter unik. Dengan moto “Peduli pada Orang, Peduli pada Anda,” Tenderness menawarkan lebih dari sekadar barang dagangan; ia menjadi pusat kehangatan komunitas, menyajikan berbagai hidangan lezat seperti kopi kental, parfait manis, sandwich telur, ramen, ayam goreng renyah, hingga soba yang menyegarkan. Novel ini merayakan kebahagiaan dalam koneksi dan komunitas, menyajikan kisah-kisah unik dan menyentuh dari pelanggan dan karyawan toko tersebut, memberikan resep unik untuk kehidupan yang baik dan memuaskan.

***

Nah, demikianlah rekomendasi novel-novel Jepang terbaru dari Perimin. Semoga, deretan kisah ini bisa menjadi teman di sela kesibukanmu. Di antara halaman-halaman itu, semoga kamu menemukan keheningan yang menenangkan dan kisah yang menumbuhkan rasa.

Jika Bibliobesties hendak membaca rekomendasi buku lainnya, temukan di sini!