November terdiri dari rasa rindu, cinta yang menggebu, dan mata yang sendu karena hujan melulu. Untuk menguatkan mental dan menyegarkan sukma, Perimin mau membagikan rekomendasi 10 buku paling dicari November 2021! Tapi Min, kok buku-bukunya fiksi semua sih? Ya, kebetulan memang di bulan ini buku-buku fiksi lagi hangat-hangatnya saja, sih. Tidak ada alasan khusus, kok. Hehe…. So, Mari kita baca utas berikut sembari menyanyikan lagu wajib bulan kesebelas ini dengan penuh khidmat, November Rain, lagu tersohor segala abad amin dari Guns and Roses.
Do you need some time…on your own
Do you need some time…all alone
Everybody needs some time…on their own
Don’t you know you need some time…all alone
1. Aristotle and Dante Dive into the Waters of the World
Buku pertama adalah novel fiksi Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe. Apa yang kalian pikirkan jika mendengar nama Aristotle dan Dante? Aristotle, atau lebih dikenal sebagai Aristoteles, adalah seorang filsuf paling berpengaruh dari Yunani Klasik. Sedangkan, Dante Aleghieri adalah seorang penyair besar dari Italia yang hidup sekitar tahun 1200-an. Jarak waktu keduanya hampir 15 abad, namun terasa terkoneksi satu sama lain. Utamanya adalah karena testimoni Dante dalam Divina Commedia yang merujuk pada Aristoteles, “The master for those who know.” Meski demikian, novel romansa ini tidak akan membahas soal filsafat dan sastra klasik, tetapi lebih tentang cinta yang tak terbatas namun terkekang.
Novel ini mengisahkan dua orang yang saling mencintai. Penggambaran latar belakang kota daerah pinggiran hampir perbatasan menjadi konteksnya. Keduanya memiliki ketertarikan yang merambat dan memucuk pada keterkaitan sekaligus keterikatan. Kita akan melihat situasi sosial yang menjadi rintangan dalam perjuangan akan bangunan cinta mereka. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia tidak begitu saja menerima mereka dan mereka sendirilah yang harus mencari arti dari hubungan mereka. Di sinilah para pembaca diajak untuk berefleksi mengenai pilihan akan cinta mereka, yang adalah ranah priva, dalam konteks kehidupan sosial.
Cek bukunya di sini
2. No One is Talking About This
Rekomendasi selanjutnya adalah karya Patricia Lockwood yang berjudul No One is Talking About This. Rasa-perasaan Perimin, debut novel fiksi Patricia ini selaras dengan situasi dan fenomena zaman yang gandrung akan kemutakhiran teknologi informarsi. Kenyataannya, tsunami konten adalah disrupsi informasi sebagai bukti ikutan atas kemutakhiran itu. Pada salah satu poin ini, penulis mau mengajak pembaca untuk melihat dari sudut pandang “pro-teknologi” dengan segala konsekuensinya.
Ia mampu menunjukkan titik cerah dalam selang sengkarut kehidupan modern. Bahwa teknologi dalam jaringan bukanlah selang selimpat yang harus dikutuk. Justru, para pembaca diajak untuk bermeditasi agar mampu menemukan cinta, bahasa, dan interkoneksi antarmanusia melalui teknologi. Proses narasi yang sangat komunikatif pada novel ini membawa pembaca untuk menyelami pemikiran Patricia jauh lebih dalam daripada palung Mariana. Selain soal kehidupan dalam jaringan, Patricia mengeksplorasi lebih jauh banyak ruang antara yang belum banyak terjamah di masa-masa postmodernisme hari-hari ini.
Cek bukunya di sini
3. The Seven Husbands of Evelyn Hugo
Rambut pirang ikal segaris telinga, gincu merah tebal memoles bibir, gaun putih selutut dengan garis leher model halter, serta tangan yang menutup rok yang terangkat oleh angin. Sudah dipastikan, telehati dan telepati Perimin dan kalian sama dalam merangkai clue tadi sebagai seorang Marilyn Monroe. Artis ikonik dari Hollywood ini, menurut Perimin, adalah salah satu kehidupan yang digambaran melalui Evelyn Hugo pada buku iki. Mengapa salah satu? Sebab, Evelyn Hugo juga “memerankan skenario kehidupan” artis-artis Hollywood lainnya.
The Seven Husbands of Evelyn Hugo karya Taylor Jenkins Reid mengisahkan mengenai lika-liku kehidupan Evelyn Hugo sebgai seorang aktris film terkenal. Di dalamnya, Taylor tidak sekadar berbicara soal sensasi, tetapi juga banyak nilai-nilai tentang perjuangan hidup atau usaha mencapai impian. Justru, sebagai seorang pembaca yang budiman, kita diajak untuk tidak memposisikan diri sebagai seorang “lambe turah” yang nyinyir tiap waktu. Lebih dari itu, kita malah bisa bercermin, jangan-jangan apa yang dialami Evelyn dalam hidupnya juga terjadi dalam hidup kita, tetapi dalam bentuk yang berbeda?
Cek bukunya di sini
4. The Love Hypothesis
Seorang teman pernah nge-tweet begini, “Jangan pernah percaya pada cinta yang datang tiba-tiba, karena dia juga akan pergi tiba-tiba.” Mak jleb! Perimin lihat, ini bisa jadi clue untuk novel Ali Hazelwood ini, meskipun tidak sepenuhnya benar. Hihi. Novel ini akan mengisahkan romantika percintaan dengan latar belakang rutinitas akademis. Istilah-istilah yang muncul pun tidak jauh dari diksi dalam dunia laboratorium, kelas, maupun kampus. Menarik sekaligus menggelitik.
Karut-marut pada tiap sudut kehidupan acap kali diawali oleh satu kebohongan. Kemudian kebohongan itu makin banyak dan makin ditekan dalam-dalam di kolam sanubari. Nah, demikianlah Olive. Ia “berjudi” dengan cinta melalui kebohongan yang dibuatnya. Apa jadinya ketika pemalsuan status hubungan cinta antara Olive dan Adam justru berubah menjadi kisah cinta yang nyata? Bagaimanakah Olive menghadapi romansa ini teori dan hipotesisnya tentang cinta dalam benaknya? Siapkan mikroskop dan baju lab, mari kita melakukan penelitian tentang The Love Hypothesis ini….
Cek bukunya di sini
5. Dune (Book 1)
Rekomendasi kelima adalah Dune (Book 1) yang merupakan novel fiksi ilmiah terlaris sepanjang sejarah karya Frank Herbert tahun 1965. Dune memiliki serial dengan jumlah 21 novel, 8 buku pendamping, 11 cerpen, dan 6 komik. Wow! Novel ini berhasil menang di Nebula Award dan Hugo Award menjadikan Dune sebagai novel fiksi ilmiah termegah saat ini. Seturut kabar yang beredar pula, pada pertengah Oktober 2021 kemarin, Dune diangkat ke layar lebar. Ada yang sudah nonton?
Dune menceritakan kisah Paul Atreides, seorang pemuda cerdas dan berbakat yang lahir dalam takdir besar di luar pemahamannya. Ia harus yang harus melakukan perjalanan ke planet paling berbahaya di alam semesta untuk memastikan masa depannya. Apakah Dune ini adalah prototipe dari Elon Musk dan Space X-nya? Ada yang berani berpendapat? Hihi. Boleh dong komentarnya….