Hari Kebangkitan Nasional 2022 – Jika suatu kali melintasi salah satu underpass atau fly over di Jakarta, nampak mural bertuliskan BoeDoet, artinya itu karya anak-anak SMK 1 Jakarta. Lebih akrab, dipanggil anak BoeDoet karena sekolahnya beralamatkan di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat.
Budi Utomo, pastinya, bukan nama seorang remaja atau bapak-bapak, melainkan organisasi yang resmi launching pada 20 Mei 1908, 114 tahun silam. Nama-nama legendaris yang selalu muncul di buku paket IPS seperti dr. Soetomo, dr. Wahidin, dan Douwes Dekker adalah tokoh-tokoh kunci dalam organisasi ini.
Berawal dari keprihatinan soal akses informasi, di mana banyak pribumi yang dirasa tertutup dari perkembangan arus informasi di luar sana, dr. Soetomo melihat hal ini sebagai dekadensi martabat bangsa, suatu bangsa yang tertinggal!
Pendidikan menjadi barang mewah, bahkan langka kala itu, bagai pungguk merindukan bulan. Tidak mungkin, malahan! Lahirnya Budi Utomo menjadi penanda perjuangan untuk setara dan sederajat lewat pemikiran, tidak melulu beradu dengan bambu runcing, melainkan gagasan-gagasan rasional dan sehat yang dipupuk lewat bangku sekolahan.
Persis, 20 Mei 1908, menginspirasi semangat kebangkitan. Tumbuh menjadi bangsa yang tangguh. Berkembang menjadi generasi pemenang. Saling berkolaborasi demi terwujudnya harmoni.
Saat ini, akses informasi sudah dibuka seluas-luasnya, tanpa sekat, bahkan bisa jadi malah membanjiri. Apakah masih butuh perayaan Hari Kebangkitan Nasional?
Bagi kami, Ya! Tetap!
Bangkit dari ketidakmauan dan ketidakmampuan memahami dan mencerna informasi dari apa yang kita baca. Inilah literasi!
Mari kita isi semangat kebangkitan kali ini dengan menguatkan literasi.
Salam, Kebangkitan Nasional! Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2022!