Rekomendasyik Buku-buku di Promo Indonesiana Frenzy

0
Share
Rekomendasyik buku di promo Indonesiana Frenzy

Dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-78, Periplus mengadakan promo Indonesiana Frenzy. Dalam promo ini, Bibliobesties bisa mendapatkan koleksi buku tentang Indonesia dalam bentang pariwisata, sastra, kisah keragamanan budaya dengan diskon hingga 90%. Promo Indonesiana Frenzy berlaku mulai 10 sampai 19 Agustus 2023.

Untuk memudahkan Bibliobesties, Perimin telah menyiapkan sebelas buku yang bisa kalian dapatkan di Promo Indonesiana Frenzy. Penasaran buku apa saja yang telah Perimin siapkan? Yuk, simak lebih lanjut Rekomendasyik buku-buku di promo Indonesiana Frenzy.

1. Bandit Saints of Java

Di balik kehidupan modern, Bandit Saints of Java menelusuri lebih dalam budaya dan kisah-kisah dalam dunia Ziarah di Indonesia. Buku ini ditulis oleh sarjana Selandia Baru lulusan Universitas Gajah Mada, George Quinn. Sebagai bahan penulisan, Quinn melakukan riset ke makam-makam suci yang tersebar di seluruh Pulau Jawa. Bersamaan dengan itu, Quin juga berbaur dengan penduduk setempat guna mengumpulkan data secara lisan.

2. Cigarette Girl

Seorang ayah sedang sekarat. Karena ia selalu menyebut nama cinta pertamanya, ketiga anaknya, Tegar, Karim, dan Lebas memutuskan untuk mencari pemilik nama. Nama perempuan itu adalah Jeng Yah. Dalam proses pencarian ini, terkuaklah misteri sejarah yang terentang di antara cinta dan kretek yang belum diketahui semua orang.

3. Shaman of Bali

Shaman of Bali mengangkat sisi gelap bali seperti, penyelundupan narkoba, sabung ayam, dan suap-menyuap. Semua itu dibungkus dengan ritual perdukunan dan mistisisme Bali.

4. This Earth of Mankind

This Earth of Mankind bercerita tentang anak seorang pryiayi Jawa, Minke, yang sedang menempuh pendidikan Eropa. Pada masa mengenyam pendidikannya di Surabaya, Minke menemukan cinta pada seorang gadis peranakan Indo. This Earth of Mandkind adalah karya pembuka tetralogi Pulau Buru yang mashyur karya Pramoedya Ananta Toer.

5. Child of All Nations

Child of All Nations melanjutkan kisah Minke dan Nyai Ontosoroh setelah kalah dalam peradilan memperebutkan Annelies. Di sini, terjadi pergeseran pandangan Minke tentang peradaban Eropa yang selalu dipuja-pujanya itu. Inilah bagian kedua tetralogi Pulau Buru yang mashyur karya Pramoedya Ananta Toer.

6. Footsteps

Setelah semakin memahami kondisi masyarakat Hindia-Belanda, Minke memulai perjuangannya membangun organisasi nasional dan membuat surat kabar pertama kalinya dalam bahasa Melayu. Melalui media yang dibangunnya, Minke memberi warna bagi fase-fase awal kemerdekaan negeri yang dicintainya. Inilah bagian ketiga tetralogi Pulau Buru yang mashyur karya Pramoedya Ananta Toer.

7. House of Glass

Berbeda dengan ketiga buku lainnya dalam seri Tetralogi Buru, dalam House of Glass kita akan mengikuti kisah Minke melalui sudut pandang seorang polisi kolonial Belanda bernama Jacques Pangemanann. Inilah episode pamungkas fase kehidupan Minke. Perbedaan sudut pandang penceritaan membuat House of Glass memiliki tantangan tersendiri ketika membacanya.

8. All That Is Gone

Buku ini berisi 11 cerpen karya Pramoedya Ananta Toer yang ditulis sejak dipenjara Belanda di Bukit Duri pada 1945. Pram berkisah tentang tarikan antara peperangan, kolonialisme, pernikahan, dan seluk-beluk telik sandi, yang pada akhirnya berujung pada kecamuk antara harapan dan penderitaan. Diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada 1952, seluruh cerpen dalam buku ini mengambil Blora sebagai latar penceritaan.

9. Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash

Ajo Kawir seorang remaja Jawa yang tergila-gila dengan seks. Dia sangat gemar mengintip para penduduk desa yang tengah mandi. Namun, pemerkosaan yang dilakukan oleh dua orang polisi yang dilihat oleh mata kepalanya sendiri membuat Ajo Kawir trauma dan impoten. Berbagai cara untuk mengembalikan kejantanannya telah dicoba, namun semuanya gagal. Dalam novel ini, Eka Kurniawan membagikan pandangannya tentang posisi perempuan dan cinta dalam masyarakat, seraya mempertanyakan maskulinitas.

10. Man Tiger

Man Tiger bercerita tentang seorang anak bernama Margio. Suatu ketika dia terlibat dalam suatu pembunuhan yang sangat mengerikan. Akan tetapi, kasusnya tidak pernah diusut tuntas dengan alasan terdapat harimau dalam tubuh Margio. Novel yang liris, eksperimental, namun sedikit cabul ini layaknya sebuah oasis di padang gurun sastra dunia.

11. Beauty is a Wound 

Beauty is a Wound bercerita tentang Dewi Ayu, seorang pelacur paling cantik pada zaman transisi di akhir masa Kolonial Belanda hingga penjajahan Jepang.  Selama menjadi pelacur, Dewi Ayu memiliki empat orang anak perempuan. Tiga orang anak Dewi Ayu memiliki kecantikan yang seolah berasal dari lain dunia. Sementara itu, anak terakhirnya tidak memiliki kecantikan paras seperti Dewi Ayu dan ketiga kakaknya. Ironisnya, semua keturunan Dewi Ayu bernasib nahas.

Nah, itu tadi Rekomendasyik buku-buku tentang Indonesia yang bisa kalian dapatkan di promo Indonesiana Frenzy. Ikuti terus media sosial Periplus untuk mendapatkan informasi tentang promo-promo menarik lainnya. Kami akan selalu hadir dengan berbagai promo menarik lainnya. Sampai berjumpa di lain kesempatan. Salam!

Jika Bibliobesties ingin membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini!