Rekomendasyik Buku Melihat Politik Lebih Epik

0
Share
 Melihat Politik Lebih Epik

Dalam suasana tahun politik yang tengah berlangsung, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang politik dan dinamikanya. Nah, dalam rekomendasyik kali ini Perimin hendak mengajak Bibliobesties sekalian merefleksikan kondisi politik kita dengan perspektif yang lebih luas dan mendalam. Harapannya, agar kita mampu melihat dan menganalisis kondisi politik dengan lebih jernih dan objektif. Dengan demikian, kita dapat berperan aktif dalam proses politik dengan kesadaran yang lebih baik.

Inilah Rekomendasyik 9 buku untuk melihat politik lebih epik!

1. The Republik

Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 380 SM, The Republic telah menjadi karya filsafat politik paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Buku ini berisi tentang ajaran-ajaran Plato tentang bagaimana menciptakan masyarakat ideal. Plato berpendapat bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat yang adil, dengan setiap individu menempati peran sesuai kemampuan dan bakatnya.

2. The Prince

Dalam buku ini, seorang diplomat, penulis, filsuf, sekaligus sejarawan Italia yang hidup pada masa Renaisans, Niccolò Machiavelli menyampaikan ajaran-ajarannya tentang bagaimana seorang penguasa harus berkuasa dan mempertahankan kekuasaannya. Machiavelli berpendapat bahwa seorang penguasa harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang pragmatik dan tidak ragu-ragu untuk menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya.

3. The Politics

Aristoteles berpendapat bahwa manusia adalah makhluk politik yang secara alami hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk membentuk negara yang baik dan adil. Dia mengidentifikasi tiga bentuk pemerintahan yang ideal: monarki, aristokrasi, dan politeia. Di dalamnya, dikatakan bahwa negara harus memiliki tujuan untuk mencapai kebaikan bersama. Negara harus memastikan bahwa semua warganya memiliki kesempatan untuk mencapai kebahagiaan.

4. Network of Lies

Fox News telah memainkan peran sentral dalam lanskap politik Amerika Serikat. Mereka tidak hanya menjadi penghubung penting dalam memenangkan pemilihan presiden Donald Trump, tetapi juga terus memberikan dukungan yang gigih selama masa jabatannya. Namun demikian, peran mereka tidak hanya sebatas itu. Fox News telah menjadi sumber disinformasi dan propaganda yang merusak dan memecah belah masyarakat Amerika Serikat. Demokrasi terancam karena mereka secara aktif berupaya menyebarkan narasi yang tidak akurat demi kepentingan politik.

5. Politics On the Edge

Kronisme, ketidaktahuan, dan ketidakmampuan merajalela di sekitar kita. Masing-masing politisi, termasuk Rory Stewart sendiri, ikut andil dalam menciptakan dasar akan kacau-balau politik dan ekonomi yang kita saksikan saat ini. Meskipun Stewart menghadapi kekecewaan, namun ia menunjukkan kepedulian mendalam terhadap konstituennya di Penrith and the Border, serta memberikan wawasan yang tajam tentang era populisme dan konflik global. Melalui Politics On the Edge, Rory Stewart menarasikan tantangan, absurditas, dan kenyataan kehidupan politik.

6. Controligarchs

Controligarchs membahas secara lengkap bagaimana para miliarder dan elit global menggunakan kekuasan serta kekayaan mereka untuk mengendalikan kehidupan kita. Seamus Bruner berpendapat, bahwa para miliarder dan elit global membentuk sebuah “kalangan kendali” yang bekerja sama untuk mencapai kepentingan mereka. Bruner menguatkan argumen ini dengan menyajikan bukti dari berbagai sumber, mulai dari laporan berita, wawancara dengan para ahli, hingga dokumen pengadilan.

7. Liberalism & Its Discontents

Fukuyama berpendapat bahwa liberalisme telah menjadi sistem politik yang dominan selama abad ke-20. Hingga saat ini liberalisme telah berhasil mencapai banyak kemajuan, mulai dari peningkatan kesejahteraan ekonomi, demokrasi, hingga penegakan hak asasi manusia. Namun, di sini Fukuyama melihat bahwa liberalisme menghadapi berbagai tantangan di abad ke-21. Salah satu tantangan terbesar adalah meningkatnya populisme dan nasionalisme yang mengancam keberlangsungan tatanan liberal.

8. How Democracy Ends

Buku ini penting dan relevan bagi siapa saja yang peduli tentang demokrasi dan faktor yang dapat menyebabkan demokrasi berakhir. Demokrasi telah mati ratusan kali di negara-negara penjuru dunia. Kita tahu penandanya: kekacauan dan krisis ekonimi, konflik antara militer dan sipil, lahirnya masyarakat yang lebih percaya untuk mengurus urusan mereka sendiri lagi, sampai fenomena populisme paranoid dalam lanskap politik sejak lahirnya kalangan elit yang haus oligarki. David pun menjabarkan sekaligus mewanti-wanti agak demokrasi tidak terus-terusan mudah mati dan kehilangan arah.

9. Renegade

Adam Kinzinger menggambarkan salah satu periode paling transformatif dalam sejarah politik Amerika, termasuk serangan pada 6 Januari yang terjadi di Gedung Capitol AS dan pemakzulan Donald Trump. Dalam Renegade, Kinzinger menceritakan kisahnya tentang iman, pelayanan, dan tugas politik dalam demokrasi. Dari dewan daerah kecil di Illinois tempat ia memulai karirnya, hingga bertahun-tahun dalam misi di Angkatan Udara di Irak, sampai masa jabatan terakhirnya yang penuh gejolak di Kongres sebagai salah satu dari sedikit anggota Partai Republik yang memilih untuk memakzulkan Trump.

Demikianlah Rekomendasyik buku untuk melihat politik lebih epik. Semoga melalui buku-buku ini Bibliobesties bisa mendapat pencerahan terkait kondisi politik kita.