Dandadan besutan Yukinobu Tatsu ini, menceritakan sepasang pelajar yang kelewat absurd. Momo, seorang siswi SMA yang berkepribadian tegas dan percaya pada hantu, serta Okarun, teman sekolahnya yang introvert, namun memiliki obesesi untuk membuktikan bahwa alien dan fenomena UAP benar-benar ada. Mereka berdua membuat taruhan untuk membuktikan siapa yang benar dengan mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan hal-hal supernatural — Momo dengan hantu, dan Okarun dengan alien. Selama perjalanan ini, Momo diculik oleh alien cabul, sementara Okarun dirasuki oleh roh nenek tua yang mengincar ‘pisang’-nya. Setelah kejadian tersebut, cerita mereka berkembang menjadi petualangan yang penuh kejutan. Hubungan unik yang terbentuk antara Momo dan Okarun saat mereka menghadapi makhluk-makhluk dari dunia lain menjadi daya tarik utama dari serial ini.
Serial Dandadan diproduksi oleh Science SARU, studio ini juga terkenal lewat karyanya Scott Pilgrim Takes Off dan Devilman Crybaby. Dari episode pertama Dandadan, kita bisa melihat sutradara Fuga Yamashiro, selaku pemimpin proyek ini di Science SARU, berhasil menciptakan komposisi yang sempurna antara aksi seru dan emosi yang kuat. Baik ketika adegan kabur dari roh yang ingin mencuri ‘pisang’ Okarun atau menghadapi alien yang terobsesi dengan reproduksi manusia, semua adegan disajikan dengan animasi yang halus, berani, dan serius namun juga lucu!
Dandadan calon animasi terbaik di musim ini
Salah satu alasan kenapa Dandadan menarik untuk ditonton adalah animasinya. Sebelum diadaptasi menjadi anime, manga Dandadan terkenal dengan ilustrasi yang indah dan koreografi pertarungannya yang dinamis. Menakjubkannya, adaptasi animenya berhasil menangkap semua keindahan manga tersebut dengan animasi yang sangat halus dan kerja kamera yang kreatif. Dari episode pertama, kita sudah disuguhkan visual yang memukau, seakan-akan membuat adaptasi ini terasa setara dengan standar manga aslinya.
Animasi Dandadan tetap memukau meskipun fokusnya bukan hanya pada aksi. Misalnya, dalam salah satu adegan ketika hati Momo berdetak kencang karena perasaan gugup dan romantis terhadap Okarun. Pada saat yang sama, terjadi ledakan dari UFO yang berada di belakang mereka. Alih-alih mendominasi adegan, animasi ledakan tersebut disinkronkan dengan ritme detak jantung Momo. Kamera secara dramatis bergerak mendekat ke wajah Momo, memperlihatkan ekspresi wajahnya yang penuh emosi. Sementara itu, ledakan yang menghiasi latar belakang semakin memperkuat intensitas adegan. Perpaduan ini menunjukkan bahwa meskipun adegan tidak sepenuhnya berfokus pada aksi, animasinya tetap berhasil menciptakan momen yang penuh ketegangan dan emosional.
Penyutradaraan yang membuat Dandadan semakin mengorbit
Selain animasinya, penyutradaraan Dandadan juga layak dipuji. Fuga Yamashiro sangat piawai dalam memanfaatkan tempo cepat untuk adegan aksi dan adegan absurd yang penuh energi, misalnya pada saat Okarun bertarung dengan entitas supernatural. Namun, ia juga mampu memperlambat tempo pada momen-momen emosional, seperti ketika Momo dan Okarun mulai memahami perasaan mereka satu sama lain. Transisi halus ini membuat anime tetap segar dan menarik untuk ditonton.
Yamashiro juga pintar dalam memainkan koreografi pertarungan yang dinamis. Pergerakan kamera yang cepat dan sudut pandang yang kreatif -seperti saat bertarung melawan yokai atau alien- memberikan kesan aksi yang penuh energi dan sinematik. Hal ini membuat adegan pertarungan tetap segar dan tak membosankan.
Sebagai veteran di studio Science SARU yang telah mengarahkan proyek-proyek sukses seperti Ride Your Wave dan Inu-Oh, Yamashiro membawa keahliannya untuk menjaga keseimbangan antara estetika dan cerita. Dalam sebuah wawancara, Yamashiro dengan tegas menyatakan bahwa menjaga esensi asli manga adalah prioritas utamanya. Namun, ia juga memahami bahwa medium animasi menawarkan peluang untuk mengekspresikan cerita dengan cara yang lebih mendalam. Oleh karena itu, ia melakukan penyesuaian cerdas yang tidak hanya memperkaya visual tetapi juga memberikan dimensi baru pada cerita. Dengan pendekatan ini, Yamashiro berhasil menghadirkan Dandadan dengan lebih hidup dan dinamis, tanpa mengorbankan keaslian dan pesona cerita aslinya.
Momo dan Okarun pondasi cerita yang menghibur
Menurut Perimin, daya tarik terbesar dari manga Dandadan dan adaptasi animenya terletak pada kekuatan karakter, baik protagonis maupun antagonis. Dalam setiap adegan, baik itu komedi, drama, atau perpaduan keduanya, karakter-karakter Dandadan ditulis dengan sangat menghibur, bahkan ketika hanya muncul dalam satu adegan tanpa terlibat langsung dalam alur utama. Interaksi antar karakter menjadi salah satu elemen terbaik dalam seri ini.
Selain itu, Kita bisa melihat melalui hubungan antara Momo dan Okarun. Serial ini dengan sangat baik menggambarkan hubungan persahabatan antara keduanya, sementara benih-benih romansa perlahan-lahan tumbuh di antara mereka. Baik dalam momen komedi maupun romantis, Dandadan selalu berada di puncaknya ketika cerita berfokus pada hubungan mereka. Bahkan Fuga Yamashiro, sang sutradara, menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa menjaga dinamika antara Momo dan Okarun adalah salah satu kunci keberhasilan adaptasi ini.
Meskipun ada beberapa kekurangan kecil dalam aspek presentasi atau cerita, arahan sutradara Yamashiro serta penulisan karakter yang matang membuat anime ini terasa segar dan menghibur. Jika boleh berpendapat, Dandadan sepertinya akan menjadi salah satu anime terbaik di musim ini. Apa pendapat kalian setelah menonton film ini?
Jika Bibliobesties hendak membaca ulasan lainnya, temukan di sini!