
Dear BiblioBesties,
Bolehlah kamu percaya dan tentu boleh meragukan pula. Orang jaman baheula kerap mengidentikkan dan mencocoklogikan watak seseorang dengan kapan beliaunya dilahirkan. Konsep ‘lahir’ itu berarti ‘keluar dari’. Dalam Bahasa Jawa, ‘keluar’ itu artinya ‘metu’. Gagasan ini kemudian dipatenkan dengan istilah ‘weton’ yang dekat dengan kata ‘metu’. Bagi BiblioBesties yang berlidahkan Jawa medhog tentu mudah memahami lafal ‘metu’ dan ‘weton’.
Prinsip teknis matematis dasar ”weton’ adalah menyatukan nama hari (Minggu sampai Sabtu) dan deret pasaran (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage). Nah, nama pasaran yang terakhir mengingatkan Perimin pada nama sosok WR Supratman atau Wage Rudolf Supratman. Diandaikan semua follower periplusid kenal siapa beliau. Saat Perimin cek tanggal lahir beliau (19 Maret 1903) dan dikonversikan ke tanggalan Jawa, rupanya beliau lahir pada Kamis Wage. Sudah pasti, nama ‘Wage’ diambil dari weton Kamis Wage ini.
Dari 35 weton yang ada, rupanya ada 9 weton tertinggi yang lekat dengan kegemaran membaca. Perkara uniknya, kok ga ada yang berwetonkan pada hari Rabu dan Minggu ya? Kalau BiblioBesties lahir pada hari Rabu dan Minggu dan sungguh gemar membaca, silakan komplain di komen ya. Namanya juga tawaran: boleh percaya, boleh juga meragukan.
Inilah 9 Weton Jawa yang katanya paling gemar membaca!
Senin Pahing
Bibliobesties yang lahir pada Senin Pahing, istilah klasiknya, Lakuning Lintang, atau layaknya bintang yang mandiri dan menikmati kesendiriannya. Tentu, menjunjung tinggi esensi Me Time. Tipe ini kurang nyaman berada di tengah-tengah keramaian. Ditambah lagi, dikenal tekun dalam mencapai tujuan. Tak heran, membaca buku dengan penuh ketekunan menjadi zona nyamannya. Jangan tega-teganya mengganggu si Senin Pahing saat sedang ‘masuk goa’.
Selasa Kliwon
Sosok unik BiblioBesties dengan weton Selasa Kliwon terkenal paling beruntung dalam banyak hal. Dengan karakter dasar pantang menyerah dan super-setia, tak heran keberuntungan pun hampir pasti berpihak. Katanya, juga identik dengan kemampuan bicara yang baik. Rasanya, kemampuan ini pun terasah berkat kegemaran membaca buku tanpa pilih-pilih dan tiada henti. Saat diskusi buku, dialah yang paling pas jadi moderator yang paling adil.
Selasa Pon
Dalam khazanah Jawa klasik, pribadi dengan weton Selasa Pon ibarat kata Sanggar Waringin, atau tempat berlindung. Dengan watak dasar bersyukur, jujur dan berbudi luhur, BiblioBesties Selasa Pon memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Gemar Menolong adalah nama tengahnya. Tidak pernah sekalipun tergoda untuk iri dan dengki pada apa yang dimiliki orang lain. Karakter dasarnya cocok dijadikan peran utama dalam beragam jenis fiksi dan inspirasi biografi.
Selasa Legi
BiblioBesties Selasa Legi adalah mereka yang terlahir sebagai insan yang selalu berusaha maksimal dan sedia melakukan segala hal demi meraih apa yang didambakan. Ibarat kata, Lakuning Geni atau selalu berapi-api penuh energi. Keutamaannya adalah adaptif. Pribadi ini mudah membaur dan sungguh terbuka. Tak heran jika memiliki banyak teman dan lingkaran. Tentu, makin cocok jika menjadi ketua regu diskusi buku. Coba tanya ketua klub buku di sekitarmu, jangan-jangan dia berwetonkan Selasa Legi.
Kamis Legi
Insan Kamis Legi adalah mereka yang teguh akan pilihan dam keputusan apapun konsekuensinya. Seringnya, weton ini diibaratkan Pahang Ora Pinuju Ing Ati atau pribadi yang kuat hati. Dengan watak dasar kemandirian, perlu hati-hati juga saat berkolaborasi. Takutnya, terlalu one man show. Tak heran, BiblioBesties Kamis Legi menjadi gemar membaca agar lebih terbuka dan bisa menularkan sifat pekerja keras nan cerdasnya terhadap orang-orang di sekitar.
Kamis Pon
BiblioBesties Kamis Pon mudah dikenali karena terbilang tertutup dan cenderung pendiam. Namun, sesungguhnya termasuk golongan kaum cerdas dan berambisi tinggi. Dalam tradisi Jawa, dirinya identik dengan Sumur Sinaba atau sosok yang berwawasan luas dan bijak dengan kekayaan petuah dan nasehat. Dalam diamnya, sosok ini cenderung merefleksikan beragam hal. Dan, dunia buku adalah sarana meditasi dan refleksi guna memperkaya diri.
Jumat Wage
Pemilik weton ini memiliki sifaf dasar Aras Pepet dan Rakam Nuju Pati yang kurang lebih bicara soal karisma diri. Sederhananya, Bibliobesties Jumat Wage adalah mereka yang disegani. Terkenal sebagai pribadi yang tenang dan tidak mudah panik, membuat-nya mudah disukai. Ditambah lagi, ketu-lusan dan kesetiaannya menunjukkan kemurahan hati. Inlah pribadi yang paling cocok darinya kita bisa pinjam buku- buku tanpa khawatir ditagih-tagih.
Sabtu Legi
BiblioBesties yang satu ini punya keutamaan yang langka: mengayomi. Jika di dalam klub buku, dialah yang paling rajin datang, paling banyak baca bukunya, paling sering ngompor-ngompori, paling rajin bagi-bagi racun. Dalam tradisi Jawa klasik, pribadi ini dikenal memiliki kesaktian mandraguna yang diselimuti keberuntungan dan kebahagiaan. Beruntunglah klub buku yang memilikinya, baik sebagai ketua, pendiri, atau anggota.
Sabtu Wage
Kurang lebih sama dengan BiblioBesties Senin Pahing sebagai sosok Lakuning Lintang yang nyaman dalam kesendirian. Meski lebih banyak menghabiskan waktu sendirian, dia tetaplah pribadi yang sedia membantu siapa saja. Perannya yang paling cocok adalah saat kita bertanya, “Kira-kira buku apa yang cocok buat kubaca saat ini?” Tentu, si Sabtu Legi akan lebih dulu bertanya, “Apa yang sedang kau rasakan saat ini?” Dari situlah, dia mau mereferensikan bacaan yang super pas!
***
Demikianlah pembahasan mengenai 9 weton Jawa yang dirasa paling gemar membaca. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan juga memberikan sedikit hiburan bagi BiblioBesties dalam memahami hubungan antara weton dan minat baca. Terlepas percaya atau tidak, yang terpenting adalah terus menikmati buku dan menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan!
Jika Bibliobesties hendak membaca ulasan lainnya, temukan di sini!