Working Backwards: Rahasia Kesuksesan Amazon

0
Share

Working Backwards (2021) menunjukkan bagaimana kesuksesan lahir dari komitmen dan disiplin dalam melaksanakan prinsip dan nilai yang disepakati—bukan melulu disebabkan oleh “kejaiban” (prodigy) para pemimpinnya.

Pada 2018, Amazon bernilai triliunan dolar. Prestasi ini dicapai setelah melewati perjalanan cukup panjang, 24 tahun! Inilah dahsyat sebuah perusahaan berbasis teknologi yang berawal dari sebuah garasi kecil, Amazon! Narasi tentang Amazon yang dirangkai oleh dua orang mantan pegawainya, Colin Car dan Bill Carr yang hampir 24/7 bersama salah satu orang terkaya di dunia, Jeff Bezos. Kedekatan ini memungkinkan keduanya membagikan strategi dan metode yang mengantarkan Amazon benar-benar sukses, dari A ke Z, dari hulu ke hilir. Strategi ini hanya (baru) Amazon yang punya!

Kondang melalui layanan produk berupa Kindle, Amazon Prime, Amazon Echo, dan Alexa, serta Amazon Web Services membuktikan pentingnya mengaplikasikan prinsip SMART (Specific, Measureble, Attainable, Relevant, dan Timely) dalam merumuskan tujuan. Selain itu, Amazon rupanya mendasarkan diri pada 14 Prinsip Kepemimpinan yang khas. Dalam salah satu tulisan yang dimuat dalam koran The New York Times, Jonathan A. Knee menjuluki Jeff Bezos, “The man with a plan.” Rasanya, gagasan klise “with a plan” ini menjadi begitu bermakna saat dilekatkan pada Jeff Bezos.

Dari bab ke bab, Colin dan Bill menyampaikan fokus dan etos kerja para karyawan yang benar-benar mengabdi kepuasan pelanggan. Melelahkan tentunya!

Di dalam buku itu dikisahkan bagaimana tim Amazon yang sebegitu savvy-nya saja kerepotan saat berhadapan dengan masalah pengolahan data. Pengalaman mereka menemukan akar masalah inilah yang begitu melelahkan. Para anggota dalam tim pengolahan data ini bekerja dengan proses Correction of Errors (COE) yang berlaku secara umum di Toyota dan perusahan-perusahaan besar lainnya. Modelnya demikian, COE ini pada dasarnya adalah keberanian mengajukan pertanyaan “mengapa 1”, “mengapa 2”, sampai “mengapa tak terhingga” saat menjumpai anomali. Mereka baru berhenti hingga menemukan jawaban yang sudah mentok untuk dicari penyebabnya. Proses melelahkan inilah yang dihidupi oleh semua awak Amazon.

Adagium “follow your customers” dihidupi oleh Bezos sendiri guna merancang dan merilis produk-produk layanan Amazon. Apa yang dibaca Bezos sebagai kebutuhan pasar, lantas diberikan sentuhan khas darinya yang menjadikan produk-produk Amazon selangkah lebih di depan. Bahkan, ada anekdot yang menggambarkan bahwa Bezos sudah menyiapkan FAQ sebelum produknya diluncurkan ke pasar. Menyadari bahwa produk-produk layanan dari Amazon, seperti Kindle, Prime, Prime Video, dan Amazon Web Services, bukanlah suatu megaproyek yang melayani semua netizen, Bezos berpegang pada falsafah bisnis, “Jika tidak bisa mendapatkan sekali keuntungan besar maka buatlah ikatan-ikatan dengan keuntungan-keuntungan kecil.”

Buku tentang bisnis dan manajemen ini menarik untuk digali lebih dalam lagi. Program Diskusi Periplus Talk dengan judul: Working Backwards, Start with The Desired Customer Experience akan menghadirkan sang penulis, Bill Carr secara langsung. Carr akan ditemani oleh Iwan Setiawan dari Markplus yang pada Januari 2021 ini merilis buku Marketing 5.0 (2021) bersama Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya.

Acara akan dilangsungkan secara daring lewat Zoom pada Senin, 25 Oktober 2021 pukul 19:00—20:30 WIB. Aditya Budi selaku CEO dari Premiro turut bergabung menjadi penanggap. CEO lulusan Nanyang Technological University ini membagikan cerita bagaimana budaya dan etos kerja para karyawan di Premiro, pialang Asuransi berbasis teknolog. Mahendra Datu, sebagai seorang inovator juga turut hadir menjadi moderator selama diskusi berlangsung.

Jika Anda berminat melihat diskusi di antara mereka berempat, silakan tekan ikon di bawah ini:

Atau, Anda berminat melihat ulasan bukunya, silahkan di bawah ini:

Jika Anda tertarik untuk membeli bukunya, silahkan juga tekan ikon di bawah ini: