9 Koleksi Novel Jepang Terbaru

0
Share
Rekomendasi Novel Jepang Terbaru

Rekomendasi Novel Jepang – Jepang, baik sebagai suatu bangsa, atau negara, juga budaya selalu memikat hati dengan nilai dan laku hidup yang khas. Setiap artefak budayanya menyimpan muatan falsafah lokal yang menjadi landasan hidup warganya. Semua laku budaya pun direfleksikan, baik dari hal sederhana urusan perut sampai urusan semangat hidup!

Kemenangan timnas Jepang atas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 pun menyibakkan banyak pesan moral, ya soal kedisiplinan, soal totalitas jiwa samurai, soal disiplin, soal intelegensi, bahkan yang paling sederhana dan kerap dilalaikan padahal menjadi suatu pondasi, yaitu menghargai kebersihan.

Siapa sangka sushi, yang dulunya dianggap aneh gara-gara identik dengan ikan mentahnya, kini menjadi makanan favorit di seluruh dunia? Atau, kimono yang dulunya adalah pakaian sehari-hari kini malah menjadi ikon budaya yang menarik wisatawan di Kyoto? Jepang selalu menyimpan cerita yang membuat orang ingin mengenalnya lebih dekat. Salah satu cara terbaik untuk itu adalah lewat sastra.

Sastra Jepang adalah jendela istimewa untuk memahami keunikan budaya negeri sakura. Lewat karya sastra, Jepang menunjukkan sisi kehidupannya yang sederhana namun mendalam. Satra Jepang umumnya mengajarkan penerimaan atas apa yang ada sekarang. Sekilas, cerita-cerita ini mungkin terasa muram, tapi kalau kita pahami lebih dalam, ada falsafah hidup yang indah di sana. Falsafah tentang menikmati setiap momen, seberapa kecil atau singkat pun itu, menjadi jiwa dari banyak karya sastra Jepang.

Melalui konten ini, Perimin sajikan koleksi novel Jepang terbaru yang semuanya bisa kamu dapatkan di toko buku Periplus. Yuk!

1. The City and Its Uncertain Walls

Keywords: Literary Fiction, Fantasy & Magical Realism, Love & Relationships, Adventure & Quest Stories, Imaginary City, Dream Library, Mystical Adventure, Magical Realism, Books and Libraries

Novel ini mengisahkan perjalanan seorang pria muda yang kehilangan pacarnya secara misterius seorang pria muda kehilangan pacarnya secara misterius. Untuk itu, ia memulai perjalanan untuk menemukan kota khayalan tempat diri sejati kekasihnya tinggal. Dalam pencariannya, ia bekerja di perpustakaan terpencil yang menyimpan rahasianya sendiri. Di kota berdinding, tempat bayangan tak pernah ada dan makhluk bertanduk berkeliaran, ia menemukan kekasihnya di perpustakaan impian. Namun, sang kekasih tidak mengingat kehidupan mereka bersama di dunia nyata. Saat realitas dan fantasi saling bertabrakan, ia harus menghadapi pilihan berat: apa yang rela ia korbankan demi cinta? Novel ini adalah penghormatan untuk buku dan perpustakaan, mengangkat tema cinta, identitas, dan perjalanan batin dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Sebuah karya unik yang menyentuh hati dan menggugah pikiran.

2. With Love from Morisaki Bookshop

Keywords: Contemporary Fiction, Japanese Literature, Literary Fiction, Japanese Culture, Bookstore Setting, Self-Discovery

Edisi ini persis menggabungkan kisah hangat dari Toko Buku Morisaki dan Takako yang berupaya menemukan makna hidup. Edisi dengan desain sampul yang cantik ini layak menjadi bagian koleksi bagi para pecinta fiksi kontemporer atau kisah dengan nuansa Jepang. Dengan tetap mengangkat tema kesembuhan dan koneksi antarmanusia, Yagisawa berhasil menampilkan Toko Buku Morisaki dan koleksi bukunya sebagai surganya para pecinta buku, klinik bagi mereka yang mencari obat untuk hati yang remuk, dan penawar keriuhan dunia bagi mereka yang merindukan kesenyapan.

3. Letters from the Ginza Shihodo Stationery Shop

Keywords: Contemporary Fiction, Literary Fiction, Magical Realism, Stationery Shop, Healing Through Writing, Self-Discovery, Japanese Culture, Nostalgia, Interwoven Lives, Personal Growth, Memory, Reconnection, Gentle Mysticism

Bagi para pembaca Before the Coffee Gets Cold dan duo Toko Buku Morisaki, novel yang satu ini cocok masuk ke dalam daftar to-be-read. Novel ini berkisah tentang keindahan yang memancar dari benda-benda sederhana dan betapa dahsyatnya kekuatan menulis. “Tuliskan kisahmu, sembuhkan hatimu!” begitulah pesan yang ingin disampaikan. Dengan latar belakang toko alat tulis, pemilik toko ini seolah memahami kebutuhan para pelanggan dengan menawari mereka, entah kertas yang paling halus sampai pulpen yang paling pas digenggam oleh jemari. Ada meja kayu kecil di lantai atas yang selalu ditawarkan kepada para pengunjung agar mereka menyediakan waktu untuk menulis. Istilahnya, membiarkan kata-kata mengalir. Toko ini tak sekedar menjual alat tulis. Lebih dari itu, menawarkan waktu dan ruang untuk memahami kenangan, kerinduan, dan misteri.

4. The Chibineko Kitchen

Keywords: Contemporary Fiction, Magical Realism, Japanese Culture, grief, healing, Japanese village, magical realism, food memories, sibling love, small restaurant, comforting meals, nostalgia, soul-nourishing

Kedai kecil Chibineko selalu siap menyambut siapapun yang datang. Cukup telusuri sungai Koitogawa sampai menemukan jalan setapak penuh kerang putih di dekat pantai. Petunjuk ini diikuti oleh Kotoko selepas kematian mendadak saudaranya. Pagi-pagi sekali, Kotoko yang masih gundah sudah tiba di kedai mini ini. Tiba-tiba, Kai, si koki muda memberikan suguhan semangkuk ikan rebus, nasi, dan sup miso kesukaan Kotoko. Aneh! Soalnya, dia belum memesan apapun. Kedai kecil ini adalah kedai yang menenangkan jiwa, kedai yang mengingatkan apa yang paling penting dalam hidup. Apakah itu?

5. We’ll Prescribe You a Cat

Keywords:  Contemporary Fiction, Magical Realism, Animal Fiction, Healing Stories, Contemporary Japanese Literature, Human-Animal Bond, Emotional Healing, Self-Discovery, Cats, Healing Power of Animals, Life Transformation, Inner Turmoil, Personal Growth

We’ll Prescribe You a Cat mengajak Anda masuk ke dunia Klinik Kokoro di Kyoto, di mana kucing-kucing istimewa menjadi obat bagi jiwa yang terluka. Dalam novel ini, setiap kucing membantu pasiennya menemukan kembali kebahagiaan, kedamaian, dan harapan di saat-saat tergelap mereka. Penuh kehangatan dan kebijaksanaan, cerita-cerita ini akan membuat Anda jatuh cinta pada kekuatan penyembuhan dari sahabat berbulu kita. Temukan bagaimana kehadiran seekor kucing bisa mengubah hidup dalam buku yang menyentuh hati ini! Cocok bagi pembaca The Travelling Car Chronicles, The Cat Who Saved Books, dan She and Her Cat.

6. Record of a Night Too Brief

Keywords: Contemporary Fiction, Contemporary Japanese Fiction, Short Stories, Surrealism, Desire, Loss, Fantasy, Talking Animals, Loneliness, Disappearance, Memory, Grief, Romance, Magical Realism, Japanese Literature, Akutagawa Prize, Japanese

Dalam salah satu ulasannya, Kirkus Reviews mengatakan bahwa kumpulan cerita pendek ini aneh namun mengagumkan. Dikisahkan 3 cerita pendek dengan tema surealis dengan latar belakang soal hasrat, kehilangan, dan fabel. Di dalamnya, digambarkan para wanita muda yang mengalami kehilangan sekaligus perasaan romantis. Novel yang memenangkan penghargaan Akutagawa sebagai pengharagaan sasatra paling bergengsi di Jepang ini dengan jeli memotret soal hasrat dan rasa kehilangan dalam balutan fantasi (atau halusinasi?) yang cermat.

7. Suggested in Stars

Keywords: Contemporary Fiction, Magical Realism, Japanese Literature, Cultural Identity, Philosophical Fiction.

Cerita ini mengikuti Hiruko, seorang wanita dari kepulauan yang sekarang hilang “di suatu tempat antara Cina dan Polinesia.” Hingga saat ini, dia bersama tean-temannya mencari seseorang yang bisa berbicara bahasa asalnya. Sejauh pencarian, mereka menemukan seorang koki sushi dari negaranya, tetapi sayangnya koki itu sepertinya sudah tidak bisa bicara lagi. Harapan terakhir Hiruko untuk mendengar kembali bahasa ibunya adalah seorang ahli gangguan bicara yang ragu-ragu. Buku ini menggambarkan perjalanan Hiruko untuk menemukan kembali jati dirinya dan bahasa yang ia rindukan.

8. The Full Moon Coffee Shop UK

Keywords: Fantasy Fiction, Magical Realism, Cozy Mystery, Cats, Japanese Literature

Di Jepang, kucing sering dianggap sebagai simbol keberuntungan, dan menurut kepercayaan, jika kita memperlakukan mereka dengan baik, suatu hari mereka akan membalas kebaikan kita. Bagi sebagian orang yang beruntung, kebaikan ini bisa membuka pintu menuju sebuah kedai kopi misterius di bawah sinar bulan Kyoto yang gemerlap. Full Moon Coffee Shop bukanlah kedai biasa, kedai ini tidak mempunyai lokasi tetap, jam operasional pun tidak menentu, dan seolah muncul secara acak. Keunikan utamanya adalah dikelola oleh kucing-kucing yang bisa berbicara. Sambil menikmati kue, kopi, atau teh, para pelanggan juga akan mendapatkan nasihat dari kucing-kucing tersebut. Para kucing-kucing pekerja ini akan menggunakan peta bintang untuk memberikan kebijaksanaan misterius dan menunjukkan di mana hidup mereka mulai menyimpang. Kucing-kucing di kedai ini hadir untuk membantu mereka menemukan kembali jalan hidup yang telah digariskan oleh takdir. Karena, ada alasan istimewa mengapa kedai ini muncul di hadapan mereka masing-masing.

9. Kokoro

Keywords: Classic Literature, Japanese Literature

Kokoro mengisahkan persahabatan antara seorang mahasiswa dan seorang pria tua penyendiri yang kerap dipanggil Sensei. Meskipun keduanya semakin dekat, Sensei tetap enggan membagikan rasa sakit batin yang telah menguasai hidupnya dan alasan memalukan di balik ziarah bulanan ke pemakaman di Tokyo. Setelah kelulusan, sang mahasiswa menulis surat kepada Sensei untuk meminta nasihat. Hal ini memicu kenangan masa lalu dan mendorong Sensei mengungkapkan kisah pengkhianatan romantis serta rasa bersalah yang belum terselesaikan. Berlatar di akhir era Meiji, Kokoro menawarkan wawasan psikologis yang halus dan menjadi salah satu novel Jepang terlaris sepanjang masa, menggambarkan esensi kesepian dengan begitu mendalam.

***

Nah, demikianlah Rekomendasyik literatur Jepang terbaru. Dengan koleksi terbaru ini, Periplus mengajak Bibliobesties untuk menyelami dunia sastra Jepang yang kaya akan makna dan penuh kehangatan.

Jika Bibliobesties hendak membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini!