
Fiksi ilmiah, apa pun bentuknya, bisa jadi merupakan peringatan waspada akan hal-hal menakutkan yang akan dihadapi manusia dalam waktu dekat. Interstellar (2014) yang disutradarai Christopher Nolan, misalnya, menggambarkan situasi ketika Bumi mengalami perubahan iklim. Akibatnya, panen hasil bumi menjadi sulit, badai pasir dan debu sering melanda, pun oksigen makin menipis. Melalui film tersebut, sebuah pertanyaan besar dihadapkan kepada kita: Apa jadinya jika kelak Bumi tidak lagi mampu menampung umat manusia? Solusi yang ditawarkan oleh Interstellar gampang-gampang susah: manusia harus menemukan “rumah baru” di galaksi lain di alam semesta. Pekerjaan yang pada kenyataannya tidak semudah mengajak mantan balikan akibat perselisihan tentang perbedaan metode paling sahih untuk menikmati semangkok bubur ayam.
Modernitas, katakanlah, rentetan dari kesadaran manusia sebagai pusat tata kelola alam semesta berkat akal budinya yang muncul sejak abad ke-17, telah memperanakkan revolusi industri, yang nantinya membuat manusia beralih dari kesatuan masyarakat agraris dengan teknologi manual menjadi masyarakat industri yang disokong oleh kemajuan teknologi berabad-abad kemudian. Maka, sampailah umat manusia pada eksploitasi alam dan lingkungannya, semata-mata demi keuntungan yang sebesar-besarnya. Dan, itulah anak kandung yang lain dari modernitas: kapitalisme. Tidak jarang, hal itu dilakukan secara ugal-ugalan sehingga membuat manusia sendiri—dari kelompok yang tidak mendapat manfaat kesejahteraan dari kapitalisme—terkena getahnya. Bumi dan kemanusiaan pun sama-sama terancam nelangsa.
Naomi Klein, dalam This Changes Everything (2014) berkisah tentang pertemuannya dengan Angélica Navarro Llanos, diplomat Bolivia untuk World Trade Organization (WTO), di Jenewa, Swis, pada April 2009. Sebagai negara miskin yang sangat bergantung pada gletser Gunung Illimani untuk kebutuhan air minum dan pengairan, Bolivia sangat terpengaruh pada perubahan iklim. Untuk itulah, Angélica Navarro mengusulkan kepada negara-negara industri besar untuk membayar “utang ekologis” mereka pada negara-negara kecil, karena eksploitasi sumber daya alam yang menghasilkan emisi karbon selama ratusan tahun. Karena gagasan yang diusung itu, Angélica Navarro membuat isu perubahan iklim yang tadinya bersifat teknis menjadi isu keadilan global dan hak asasi manusia yang lebih luas. Atas perjumpaan itu, Naomi Klein sendiri mengaku menjadi lebih sadar bahwa isu perubahaan iklim membuka peluang pada perubahan tatanan dunia menjadi lebih sejahtera, sehingga jurang perbedaan antara yang kaya dan miskin semakin terjembatani.
Nah, demi membantu Bibliobesties memenuhi kebutuhan untuk memahami centang perenang persoalan perubahan iklim dan keberpihakan pada gerakan keberlanjutan, Perimin mencoba memilah dan memilih buku tentang krisis iklim serta harapan baru di dalamnya. Di dalam daftar pendek ini, Perimin menyodorkan buku-buku nonfiksi terkait dengan seluk-beluk gagasan untuk menjadikan Bumi rumah yang lebih ramah bagi kita semua. Kita semua mafhum, hal ini menjadi kebutuhan mendesak untuk saat ini. Semoga, rekomendasi ini membawa pencerahan dan pengertian yang mendalam untuk menjalani kehidupan.
1. They Poisoned the World: Life and Death in the Age of Forever Chemicals

ISBN-13: 9781524760090
Keywords: Environmental Health, Chemical Industry, Public Health, Investigative Journalism, Social Justice, Forever Chemicals, Water Pollution, Chemical Cover-up, Environmental Justice, Public Health Crisis, Cancer, Grassroots Movement, Toxic Chemicals, Environmental Activism, U.S.
Di sebuah kota kecil di New York, seorang underwriter asuransi memulai investigasi yang akan mengungkapkan salah satu skandal terbesar dalam sejarah industri kimia. Setelah kehilangan beberapa teman dan kerabatnya karena kanker, ia mencurigai bahwa air minum yang tercemar menjadi penyebabnya. Penemuan kandungan bahan kimia berbahaya dalam pasokan air ini membuka tabir rahasia yang selama ini disembunyikan oleh industri kimia dan pemerintah AS. Dalam buku ini, pembaca diajak untuk memahami bagaimana industri kimia berusaha menutupi bahaya dari zat beracun yang ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari, mulai dari kosmetik hingga pakaian anak-anak. Investigasi ini mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada bukti tentang dampak negatifnya sejak lama, tindakan pencegahan yang memadai tidak pernah dilakukan. Dengan mengangkat perjuangan sebuah desa kecil yang melawan raksasa kimia, buku ini juga menggambarkan pentingnya gerakan lingkungan yang digerakkan oleh masyarakat sipil.
2. The Unhappiness Machine: and other stories about Systemic Collapse

ISBN-13: 9798372855908
Keywords: Social Commentary, Environmental Issues, Political Philosophy, Eco-Criticism, Systemic Collapse, Human Supremacy, Systemic Collapse, Eco-Fascism, Misanthropy, Climate Change, Political Economics, Environmental Decline, Radical Thought, Scientific Introspection, Sociology, Human History, Biological Politics, Ethics and Physics, Sustainability, Eco-Criticism
Dalam dunia yang tengah berada di ambang kehancuran ekologis dan krisis moral, hadir sebuah karya esai yang membongkar akar kerusakan sistemik umat manusia. Buku ini mengajak pembaca untuk keluar dari “gelembung supremasi manusia” yang telah membentuk cara berpikir kita selama berabad-abad, kemudian menggantinya dengan perspektif yang lebih realistis dan berbasis pada fakta. Menggunakan pendekatan ilmiah, George Tsakraklides menghubungkan biologi dengan politik, ekologi dengan ekonomi, serta fisika dengan etika, untuk menunjukkan seberapa rapuh dan rapuhnya peradaban kita. Dalam berbagai esai yang tajam, pembaca diajak untuk merenung dan menganalisis berbagai kegagalan sistemik yang telah membawa umat manusia ke ambang kehancuran. Buku ini tidak hanya untuk mereka yang tertarik pada isu-isu ekologis dan politik, tetapi juga bagi siapa saja yang siap untuk menghadapi kenyataan pahit dan merenungkan masa depan planet ini.
3. Half-Earth: Our Planet’s Fight for Life

ISBN-13: 9781631492525
Keywords: Environmental Science, Biodiversity, Conservation, Nonfiction, Anthropocene, Biodiversity, Climate Change, Environmental Conservation, Earth Preservation, Mass Extinction, Sustainability, Conservation Efforts, Planetary Health, Ecological Crisis, Species Protection, Nature Conservation, Human Impact
Dalam menghadapi ancaman kepunahan massal yang melanda berbagai spesies di dunia, termasuk spesies manusia, ada satu solusi yang tak dapat diabaikan. Untuk menyelamatkan keberagaman hayati Bumi, kita harus bertindak cepat dan menyeluruh. Dengan tegas, buku ini mengusulkan sebuah rencana revolusioner yang bertujuan untuk memanfaatkan setengah permukaan Bumi sebagai kawasan alam yang dilindungi. Mengidentifikasi daerah-daerah yang masih bisa dipulihkan, seperti hutan redwood California, lembah Sungai Amazon, dan padang rumput Serengeti, penulis menyajikan solusi konkret untuk krisis ekologis yang kita hadapi. Meskipun tantangannya sangat besar, pesan yang disampaikan begitu kuat dan penuh harapan, mengingatkan kita bahwa masih ada jalan untuk memperbaiki dan melindungi rumah kita bersama. Dengan menggabungkan sains dan tindakan nyata, buku ini cocok bagi pembaca yang peduli terhadap masa depan planet ini, para aktivis lingkungan, dan siapa saja yang ingin berkontribusi dalam upaya pelestarian alam.
4. A Climate of Truth: Why We Need It and How To Get It

ISBN-13: 9781009440066
Keywords: Environmental Policy, Climate Change, Sustainability, Social Impact, Politics, Climate Crisis, Sustainability, Global Warming, Environmental Action, Political Honesty, Media Integrity, Climate Solutions, Biodiversity, Pollution, Food Security, Inequality.
Menghadapi krisis iklim yang semakin menjadi, kita telah memiliki sebagian besar teknologi yang dibutuhkan untuk menghadapinya, namun aksi nyata masih belum cukup. Setelah tiga dekade pertemuan Conference of the Parties, kita justru bergerak semakin cepat menuju serangkaian krisis yang lebih luas, mencakup krisis iklim, ketahanan pangan, kerusakan keanekaragaman hayati, polusi, ketimpangan sosial, dan banyak lagi. Apa yang sebenarnya menghambat kita untuk bertindak? Buku ini menawarkan perspektif baru dengan menggali lebih dalam akar penyebab dari masalah-masalah tersebut. Penulis mengajak pembaca untuk memahami pentingnya standar kejujuran yang lebih tinggi dalam politik, media, dan dunia usaha jika umat manusia ingin bertahan di masa depan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan praktis, buku ini memberikan panduan bagi setiap individu yang ingin tahu langkah apa yang bisa diambil sekarang untuk membantu perubahan. Cocok untuk siapa saja yang peduli dengan isu-isu global, terutama mereka yang terlibat dalam kebijakan publik, bisnis berkelanjutan, dan aktivisme lingkungan.
5. Landing the Paris Climate Agreement

ISBN-13: 9780262049146
Climate Change, Global Diplomacy, Paris Agreement, International Negotiations, U.S.-China Climate Deal, Copenhagen, Durban, Climate Policy, Environmental Leadership, International Relations, Climate Crisis, Sustainable Future, International Alliances, Global Challenges, Political Strategy, Climate Negotiations, Historic Agreements, Climate Leadership, Global Politics, Negotiation Tactics, Environmental Policy
Perjalanan tujuh tahun negosiasi yang akhirnya menghasilkan Kesepakatan Iklim Paris pada 2015 merupakan pencapaian monumental di tengah tantangan besar perubahan iklim global. Buku ini mengungkap kisah di balik layar dari pihak yang terlibat langsung dalam negosiasi, termasuk strategi, kebijakan, dan dinamika politik yang mempengaruhi jalannya proses tersebut. Dengan menggambarkan karakter-karakter kunci seperti Xie Zenhua dari Tiongkok, Bo Lidegaard dari Denmark, dan Jairam Ramesh dari India, penulis mengajak pembaca untuk menyelami perjalanan panjang dan penuh ketegangan ini. Meskipun banyak rintangan yang harus diatasi, termasuk perubahan aliansi dan strategi diplomatik yang sangat rumit, buku ini menggambarkan bagaimana akhirnya kesepakatan tersebut tercapai. Selain itu, buku ini juga memaparkan tantangan yang masih harus dihadapi dunia setelah 2015 untuk memastikan kesepakatan ini efektif dalam menangani krisis iklim. Pembaca yang tertarik pada politik internasional, perubahan iklim, atau diplomasi global akan menemukan buku ini sebagai bacaan yang menarik dan penuh wawasan. Buku ini cocok untuk para pembaca yang peduli dengan masa depan bumi dan peran mereka dalam menghadapi tantangan iklim global.
6. Overshoot: How the World Surrendered to Climate Breakdown

ISBN-13: 9781804293980
Keywords: Climate Change, Global Warming, Fossil Fuel Industry, Environmental Crisis, Carbon Emissions, Climate Disasters, Sustainable Future, Climate Justice, Economic Profit, Climate Activism, Global South, Environmental Impact, Energy Industry, Climate Technology, Political Economy, Environmental Policy, Climate Solutions, Greenhouse Gases, Environmental Degradation, Climate Resistance, Global Warming Limits
Menghadapi kenyataan bahwa dunia telah melewati batas suhu kritis, sebuah pandangan baru muncul yang menyatakan bahwa kerusakan iklim sudah tak terelakkan. Meski telah terjadi bencana iklim yang semakin parah setiap musimnya, ada ide bahwa kita harus menerima kenyataan ini dan hanya berfokus pada cara-cara untuk menurunkan suhu di masa depan melalui teknologi yang belum terbukti. Buku ini mengungkapkan bagaimana kekuatan ekonomi, terutama industri bahan bakar fosil yang meraup keuntungan besar, telah mengarahkan kita ke titik ini. Para penulis menyelidiki mengapa pemikiran tentang “overshoot”—melampaui dua derajat pemanasan global—telah diterima, meski banyak orang di negara-negara berkembang yang akan sangat terdampak. Dalam narasi yang tajam dan kritis, buku ini menggambarkan sejarah krisis iklim masa kini dan tantangan besar yang akan dihadapi dalam beberapa dekade mendatang. Bagi pembaca yang tertarik dengan masalah lingkungan, kebijakan iklim, dan kapitalisme global, buku ini memberikan perspektif yang kuat tentang pentingnya perlawanan terhadap paradigma yang menganggap bencana sebagai sesuatu yang tak terhindarkan. Buku ini sangat cocok untuk aktivis iklim, mahasiswa, peneliti, serta siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang penyebab dan dampak krisis iklim yang semakin memburuk.
7. Climate Radicals

ISBN-13: 9798987053645
Keywords: Climate Change Politics, Environmental Movements, Political Compromise, Green Energy, Coal Phase-Out, Climate Protest, Political Stance, Publicity Stunts, Fridays For Future, Letzte Generation, Environmental Policy, Policy Failures, Incremental Progress, Global Green Parties, Political Gridlock, Environmental Activists, Climate Crisis, Germany Politics, Public Opinion, Energy Transition
Bergulat dengan perdebatan tentang pendekatan terbaik untuk mengatasi perubahan iklim, beberapa kelompok aktivis radikal di Jerman telah memicu kontroversi dengan tindakan ekstrem mereka. Melalui profil mendalam, buku ini mengulas para aktivis dari kelompok seperti Letzte Generation, Ende Gelande, dan Fridays for Future, yang dikenal dengan aksi-aksi dramatis mereka, seperti menempelkan diri mereka di persimpangan jalan atau merusak karya seni. Walaupun mereka membawa perhatian besar terhadap krisis iklim, tindakan mereka sering kali dianggap kontraproduktif, bahkan mengganggu upaya legislatif yang lebih moderat. Dalam perspektif ini, buku ini juga membandingkan dengan kebijakan baru seperti American Inflation Reduction Act yang meski lebih lambat dalam mencapai tujuannya, namun dianggap sebagai langkah signifikan menuju energi hijau di AS. Buku ini menggugah pembaca untuk mempertimbangkan apakah radikalisasi dalam politik iklim benar-benar membantu atau justru menghalangi solusi yang lebih praktis dan terukur. Disarankan untuk para pembaca yang tertarik dengan dinamika politik perubahan iklim, para aktivis sosial, serta mereka yang mendalami hubungan antara kebijakan publik dan aksi-aksi protes.
8. Into the Clear Blue Sky

ISBN-13: 9781668023266
Keywords: Climate Change, Greenhouse Gases, Methane, Atmospheric Restoration, Global Carbon Project, Carbon Mitigation, Environmental Policy, Renewable Energy, Climate Solutions, Innovation, Climate Action, Fossil Fuels, Emission Reduction, Cutting-edge Technology, Nature-based Solutions, Future Generations, Environmental Crisis, Sustainable Solutions, Carbon Footprint, Ecosystem Restoration, Climate Leadership
Deskripsi buku ini menawarkan pandangan optimis dan realistis tentang upaya pemulihan atmosfer Bumi dalam menghadapi krisis iklim. Dengan penjelasan dari seorang ilmuwan iklim terkemuka, buku ini mengajak pembaca untuk melihat lebih jauh dari sekadar menstabilkan suhu global. Penulis menekankan pentingnya mengurangi gas rumah kaca di atmosfer hingga kembali ke tingkat pra-industri, terutama metana yang sangat berbahaya. Selain mengurangi emisi, buku ini juga membahas berbagai solusi inovatif untuk menyerap gas rumah kaca dari atmosfer menggunakan teknologi mutakhir dan pendekatan alami. Para pemimpin dan inovator yang diperkenalkan dalam buku ini memberikan wawasan tentang perubahan yang bisa dilakukan, meskipun aksi individual seperti panel surya dan mobil listrik tidak cukup untuk mengatasi masalah besar ini. Pembaca akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang perlunya tindakan kolektif untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan membangun masa depan yang lebih baik. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan perubahan iklim, kebijakan lingkungan, dan teknologi hijau, serta mereka yang ingin lebih memahami langkah-langkah nyata yang perlu diambil untuk memulihkan planet kita.
9. What If We Get It Right?

ISBN-13: 9780593229361
Keywords: Climate Change, Sustainability, Environmental Justice, Future Visions, Policy Solutions, Climate Activism, Social Justice, Climate Crisis, Environmental Solutions, Climate Transformation, Future Imaginations, Climate Policy, Green Future, Climate Action, Global Warming, Visionary Solutions, Artists for Change, Youth Movements, Green Economy, Collaborative Futures, Systemic Change
Dengan mengajak pembaca untuk membayangkan dunia masa depan yang lebih baik, buku ini memberikan pandangan yang menyegarkan tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat kita capai dalam menghadapi krisis iklim. Melalui serangkaian esai yang menggugah, percakapan yang hidup, serta sentuhan seni dan puisi, penulis membawa pembaca untuk berimajinasi dan mengembangkan solusi yang terintegrasi dengan sains, kebijakan, budaya, dan keadilan. Para tokoh inspiratif dari berbagai bidang, seperti pertanian, arsitektur, dan keuangan, bersama-sama membagikan visi mereka tentang dunia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Buku ini menawarkan wawasan yang menginspirasi bagi mereka yang merasa terhimpit oleh tantangan perubahan iklim dan ingin mencari peran mereka dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Dengan gaya yang penuh humor dan kemanusiaan, pembaca diajak untuk menjawab pertanyaan besar ini bersama-sama: Bagaimana jika kita berhasil? Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang tertarik pada masa depan yang lebih hijau, pembaca yang terlibat dalam gerakan perubahan sosial dan lingkungan, serta mereka yang ingin lebih memahami bagaimana tindakan kecil dapat berkontribusi pada perubahan besar. Buku ini juga direkomendasikan bagi individu yang bersemangat untuk menjelajahi topik-topik seputar perubahan iklim dan solusi-solusi inovatif.
***
Nah, demikianlah rekomendasi buku tentang usaha untuk semakin mencintai Bumi dan sesama makhluk dari Perimin. Semoga bisa membantu BiblioBestie menjadi penuh sebagai pengarung samudra kehidupan. Salam!
Jika Bibliobesties hendak melihat rekomendasi buku lainnya, temukan di sini!