Teknologi, Kekuasaan, dan Masa Depan: Buku tentang Teknologi, Politik, dan Dinamika Global

Dalam dekade terakhir, hubungan antara teknologi dan kekuasaan semakin mendominasi wacana globa. Teknologi tidak lagi sekedar sarana untuk mendorong kemajuan ekonomi dan sosial, melainkan telah bertransformasi menjadi instrumen kekuasaan yang mempertegas hierarki, memperluas kontrol, dan membentuk pengaruh di tingkat negara maupun korporasi. Perkembangan pesat di bidang kecerdasan buatan, infrastruktur digital, dan manufaktur global memunculkan ketegangan baru antara efisiensi teknis di satu sisi dan kebebasan individu serta keadilan sosial di sisi lain. Fenomena seperti model pemerintahan teknokratis di Tiongkok menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi dapat digunakan untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat dalam skala besar, sementara raksasa-raksasa korporasi seperti Apple dan Tesla bergulat dengan dilema menjaga nilai kemanusiaan dalam sistem ekonomi global yang semakin digerakkan oleh logika efisiensi dan kepatuhan terhadap kekuasaan politik.

Di tengah dinamika itu, kisah Elon Musk dan platform X (sebelumnya Twitter) rasanya dapat menjadi cermin paling nyata tentang bagaimana teknologi dapat mengubah lanskap politik dan opini publik dunia. Setelah mengakuisisi Twitter, Musk mengubahnya menjadi medan pertempuran ideologi dan kebebasan berekspresi, tempat algoritma dan pengaruh personal berkelindan membentuk persepsi massa. Platform tersebut kini memainkan peran signifikan dalam politik global, memfasilitasi penyebaran narasi dan informasi yang dapat memengaruhi pemilih dan arah kebijakan publik. Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting tentang batas kekuasaan individu dan korporasi teknologi dalam mengelola ruang publik digital: sejauh mana mereka berhak menentukan apa yang dilihat, dipercaya, dan akhirnya diyakini masyarakat?

Konteks semacam inilah yang membuat Perimin merasa penting untuk memberikan rekomendasi buku tentang teknologi. Melalui kisah tentang negara teknokratis, kecerdasan buatan, budaya korporasi, hingga sistem manufaktur, rangkaian bacaan ini menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi bekerja sebagai kekuatan sosial dan politik yang membentuk dunia modern. Dari efisiensi yang memukau hingga dilema etis yang tak terhindarkan, buku-buku ini mengajak pembaca menimbang kembali: apakah kemajuan teknis benar-benar membawa kemajuan manusiawi, atau justru membangun tatanan baru di mana kekuasaan berpindah tangan dari negara dan masyarakat ke mesin, data, dan individu-individu yang menguasainya.

1. Breakneck: China’s Quest to Engineer the Future

Keywords: Business Technology, Engineering State, Lawyerly Society, Chinese Infrastructure, Rapid Development, Social Engineering, Technocratic Governance, One-Child Policy, Zero-Covid, High-Speed Rail, Bureaucratic Inertia, Comparative Politics, China-US Contrast, Governance Models, Technocracy, Individual Freedoms, Infrastructure Policy, Economic Growth, Authoritarian Efficiency, Policy Lessons, Global Power Dynamics

Sepenggal narasi penuh wawasan menggambarkan cara China merevolusi lanskap global melalui pendekatan teknokratisnya yang begitu cepat dan monumental—dengan jembatan, rel cepat, kota-kota baru, dan pabrik-pabrik raksasa yang berdiri dalam waktu singkat. Di balik gemerlap pembangunan tersebut, tersembunyi biaya sosial yang tak sedikit: kontrol sosial yang berat, kebijakan satu anak, hingga kebijakan nol-COVID yang melelahkan dan menimbulkan trauma. Analisis dalam narasi ini menyajikan gambaran ambivalen—antara kekaguman terhadap efisiensi teknis dan keprihatinan terhadap hak-hak individu. Penulis menyandingkan model “negara-insinyur” ala China dengan “masyarakat pengacara” ala Amerika Serikat, yang lebih memilih proses daripada hasil. Dari ubur-ubur birokrasi di AS hingga pembangunan kilat di kota-kota seperti Wuhan atau Shenzhen, narasi ini membuka mata tentang ketegangan antara kecepatan dan keadilan. Bila dibaca dengan seksama, terungkap pesan yang halus namun kuat: kedua kekuatan besar itu bisa saling belajar—China dalam menghargai kebebasan individu, dan Amerika dalam mengembalikan daya bangun teknisnya. Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh para profesional dan akademisi di bidang kebijakan publik, pengamat kebijakan pembangunan dan teknologi, pemerhati dinamika geopolitik AS–China, pembuat kebijakan (policymakers), mahasiswa ilmu politik dan hubungan internasional, serta pembaca umum yang tertarik memahami tantangan dan peluang periode sejarah ini.

2. The Intelligence Explosion: When AI Beats Humans at Everything

Keywords: Business Technology, Artificial General Intelligence, Intelligence Explosion, Recursive Self-Improvement, AI Safety, Alignment Problem, Existential Risk, Superintelligence, Governance, Regulation, Interpretability, Black Box Models, Generative AI, Automation, Future Of Work, Ethics, Longtermism, Control Problem, Risk Management, Technology Policy, Human Oversight

Bayangan “ledakan kecerdasan”—saat mesin mampu memperbaiki dirinya sendiri dan melompat jauh melampaui nalar manusia—kini terasa kurang fiksi dan lebih seperti isu kebijakan publik yang mendesak. Dengan riset terkini dan kerangka yang jernih, seorang jurnalis teknologi veteran memetakan bagaimana AI dapat melampaui manusia melalui peningkatan berulang (recursive self-improvement) serta implikasinya bagi kendali dan keselamatan. Dalam The Intelligence Explosion: When AI Beats Humans at Everything (St. Martin’s Press, 336 halaman), James Barrat memadukan analisis teknis dengan paparan tentang kelemahan generative AI yang kerap salah dan sulit diterangkan. Buku ini tegas namun tidak sensasional, menegaskan dilema “mengendalikan atau dikendalikan” ketika kemampuan model kian melaju cepat. Sumber penerbit menyoroti pendekatan seimbang—menguliti klaim kaum pesimis maupun teknoutopis—sembari menawarkan alat konseptual bagi pembaca untuk menilai dampak AI yang nyata hari ini. Rilis 2025 ini juga tercatat di kanal industri buku seperti Publishers Weekly dan Library Journal, menandai relevansinya bagi diskursus kebijakan dan teknologi mutakhir. Topik yang diurai mencakup skenario percepatan kecerdasan, interpretabilitas “kotak hitam”, bias, serta kesenjangan informasi antara laboratorium AI dan masyarakat—dengan seruan perlunya regulasi dan kontrol yang serius. Gaya tutur Barrat menghubungkan teori dengan contoh konkret, membuat pembaca mampu menangkap risiko eksistensial sekaligus peluang yang masih terbuka. Rekomendasi ini cocok untuk pembaca umum yang penasaran, profesional teknologi, pembuat kebijakan, akademisi dan mahasiswa, jurnalis sains, serta para pendidik yang menyiapkan generasi muda menghadapi otomasi cerdas.

3. Tesla Files: The Inside Story of Musk’s Empire 

Keywords: Business Technology, Tesla, Elon Musk, Whistleblower, Autopilot, Investigative Journalism, Corporate Culture, Workplace Safety, Data Leak, Technology Ethics, Business Transparency, Political Influence, Automotive Industry, Consumer Protection, Corporate Power, Industry Scandal, Data Privacy, Business Accountability, Media Exposure, Corporate Manipulation, Public Perception

Mengungkap sisi gelap dari salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia, Tesla Files menyajikan kisah mendalam tentang Tesla yang jarang diketahui publik. Berawal dari kebocoran data internal sebesar 100 GB oleh seorang saksi pelapor anonim, investigasi ini mengungkapkan realitas mengejutkan di balik citra Tesla sebagai pelopor mobil listrik. Melalui analisis terhadap 23.000 dokumen internal dan wawancara dengan karyawan serta pelanggan, duet penulis, Sönke Iwersen dan Michael Verfürden, menggambarkan budaya perusahaan yang penuh ketakutan, kesalahan fatal dalam sistem autopilot, serta kecelakaan kerja yang jarang dilaporkan. Lebih dari sekadar kritik terhadap teknologi, buku ini juga menyoroti bagaimana CEO Tesla memanfaatkan kekuasaannya untuk memengaruhi politik dan opini publik. Dengan gaya jurnalistik investigatif yang tajam, buku ini menawarkan pandangan yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya tentang dinamika internal Tesla dan dampaknya terhadap industri otomotif global. Bagi mereka yang tertarik pada etika bisnis, teknologi, dan kekuasaan korporasi, buku ini menjadi bacaan wajib. Jurnalis, akademisi, serta pembaca umum yang ingin memahami lebih dalam tentang sisi lain dari kesuksesan Tesla akan menemukan wawasan berharga dalam karya ini.

4. Apple in China: The Capture of the World’s Greatest Company

Keywords: Business Technology, Technology, Business, China, Apple, International Relations, Geopolitics, Manufacturing, Supply Chain, Steve Jobs, Corporate History, Global Economy, Authoritarianism, Silicon Valley, US-China Relations, iPhone, Tech Industry, Globalization, Economics

Menyajikan kisah yang mendalam dan mengungkap fakta-fakta di balik layar, Apple in China mengupas bagaimana sebuah perusahaan inovatif yang dulunya menjunjung tinggi semangat pemberontakan dan pemikiran berbeda kini harus beroperasi di bawah tekanan rezim otoriter yang semakin mengendalikan nasibnya. Melalui lebih dari dua ratus wawancara dengan mantan eksekutif dan insinyur Apple, dilengkapi dengan catatan pertemuan rahasia Steve Jobs, email antar petinggi perusahaan, serta memo internal mengenai ancaman dari kompetitor Tiongkok, buku ini menyingkap perjalanan Apple dalam membangun dominasi Tiongkok di bidang perakitan dan manufaktur elektronik. Namun, kesuksesan ini justru menjerat Apple dalam hubungan yang rumit dengan negara yang terus mengajukan tuntutan. Bagaimana raksasa teknologi Silicon Valley ini, yang dulunya mengirimkan ribuan insinyur terbaik Amerika ke Tiongkok dan menginvestasikan miliaran dolar, kini harus menghadapi kenyataan bahwa lebih dari 90% perakitan iPhone terjadi di sana? Buku ini mengeksplorasi dilema yang dihadapi Apple, yang tidak ingin meninggalkan pasar yang sangat menguntungkan ini, namun juga harus beradaptasi dengan cengkeraman Beijing yang semakin kuat. Apple in China sangat cocok bagi para pembaca yang tertarik pada sejarah korporasi, globalisasi, geopolitik, perkembangan industri teknologi, serta dinamika antara perusahaan multinasional dan pemerintah negara otoriter.

5. How Things Are Made: A Journey Through the Hidden World of Manufacturing

Keywords: Business Technology, Manufacturing Process, Innovation, Industrial Design, Technology, Production, Engineering, Factory, Design Thinking, Materials, Machinery, Manufacturing Industry, Supply Chain, Industrial Revolution, Product Development, Technology in Manufacturing, Automation, Production Line, Material Science, Factory Tours, Industrial Engineering

Melalui perjalanan yang memukau, pembaca akan diajak untuk menjelajahi dunia manufaktur yang sering kali tersembunyi dari pandangan umum. Setiap produk yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari barang-barang elektronik hingga pakaian, memiliki cerita dan proses pembuatan yang rumit dan penuh detail. Buku ini membawa pembaca lebih dekat dengan cara-cara unik dan teknologi mutakhir yang terlibat dalam produksi barang-barang tersebut. Penulis berhasil menggambarkan bagaimana berbagai industri mengubah bahan mentah menjadi produk yang siap digunakan, dengan penekanan pada inovasi dan efisiensi yang mendasari setiap langkah pembuatan. Dengan gaya yang mudah dipahami dan penuh wawasan, pembaca akan menyadari betapa kompleksnya dunia manufaktur yang sering terabaikan ini. Buku ini sangat cocok untuk para pembaca yang tertarik dengan teknologi, desain industri, serta siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang cara barang-barang yang mereka gunakan sehari-hari diproduksi. Selain itu, pembaca dengan latar belakang teknik, bisnis, atau bahkan penggemar teknologi akan menemukan banyak hal menarik dari buku ini.

***

Pada akhirnya, membaca buku-buku ini bukan sekadar memahami bagaimana teknologi bekerja, melainkan bagaimana ia membentuk kembali arti menjadi manusia di tengah dunia yang semakin diatur oleh algoritma dan ambisi efisiensi. Di antara kekaguman terhadap kemajuan dan kegelisahan akan kendali, pembaca diajak untuk menimbang: apakah kita masih memegang kendali atas teknologi, atau justru sedang menjadi bagian dari mesin besar yang kita ciptakan sendiri?

Jika Bibliobesties hendak membaca rekomendasi buku lainnya, temukan di sini!