Goodreads Choice Awards: Buku-buku Terbaik Sepanjang 2025

Goodreads Choice Awards merupakan sebuah penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh platform literatur Goodreads. Acara ini memberikan penghargaan kepada buku yang paling diminati para pembaca di berbagai kategori (buku-buku terbaik sepanjang 2025). Berbeda dengan penghargaan lainnya yang ditentukan oleh juri atau panel ahli, pemenang Goodreads Choice Awards ditentukan melalui suara langsung dari setiap pembaca. Meskipun kemenangan tidak ditentukan oleh juri atau panel ahli, penghargaan ini selalu menjadi sorotan dikalangan para pembaca untuk melihat tren tahunan buku-buku paling populer di platform Goodreads.

Di tahun ini, Goodreads kembali mengadakan penghargaan untuk buku-buku terbaik pilihan pembaca. Tanpa berlama-lama, berikut para pemenang Goodreads Choice Awards 2025.

My Friends

Keywords: Literary Fiction, Contemporary Fiction, riendship, Adolescence, Memory, Art, Journey, Self-Discovery, Emotional Bonds, Mystery, Painting, Coastal Town, Summer, Transformation, Relationships, Resilience, Identity, Narrative Tension, Character Study, Humor, Reflection, Cross-Country Quest

Kisah ini menyoroti perjalanan seorang remaja yang berusaha mengungkap asal-usul tiga sosok misterius dalam sebuah lukisan terkenal, sambil menelusuri kembali cerita masa lalu yang menghubungkan mereka. Alur berkembang melalui pengalaman sekelompok remaja di sebuah kota pesisir terpencil, yang menemukan kenyamanan dan makna melalui persahabatan mereka pada satu musim panas yang panjang. Ketika tokoh utama mengikuti jejak sejarah lukisan tersebut, ketegangan dan kejutan muncul secara bertahap, membentuk pemahaman baru tentang hubungan manusia. Pembaca diajak menyusuri perjalanan melintasi berbagai tempat yang memperlihatkan bagaimana kenangan dan kreativitas mampu membentuk identitas seseorang. Novel ini menyajikan refleksi yang jernih tentang kekuatan persahabatan dan seni dalam mengubah hidup, sekaligus menawarkan cerita yang hangat dan menyentuh.

Atmosphere: A Love Story

Keywords: Historical Fiction, Contemporary Fiction, Taylor Jenkins Reid, Atmosphere, NASA Romance, 1980s Space Shuttle Program, Women Astronauts, Space Exploration Fiction, Joan Goodwin, Female Scientist Protagonist, Houston Johnson Space Center, 1980s Historical Fiction, Space Mission Drama, Passionate Romance, Transformative Love, Andy Weir Endorsement, Kristin Hannah Recommendation

Novel ini berkisah tentang Joan Goodwin, profesor fisika dan astronomi yang bertekad menjadi salah satu wanita pertama NASA dalam program pesawat ulang-alik tahun 1980-an. Bersama rekan-rekan astronot dari berbagai latar belakang, Joan terpaksa harus menghadapi pelatihan berat, persahabatan, dan cinta yang mengubah hidupnya. Ketika misi bersejarah STS-LR9 tiba di musim dingin 1984, segalanya berubah seketika. Keberanian dan hati Joan diuji. Dengan narasi penuh emosi, Taylor Jenkins Reid menyajikan kisah romansa yang melayang di antara bintang dan manusia. Cara dan rasakan kekuatan cinta yang menembus batas langit!

Not Quite Dead Yet

Keywords: Thriller, Not Quite Dead Yet, Holly Jackson, Thriller, Mystery Novel, Solve Her Own Murder, Suspenseful Thriller, Deadly Injury, Aneurysm, Family Secrets, Bestselling Author, Murder Investigation, Woodstock, Vermont, Adult Thriller, Twisty Plot, Page-Turner

Dihantui oleh ancaman kematian dalam waktu tujuh hari, seorang perempuan muda dari keluarga terpandang di Vermont menghadapi kenyataan yang mengubah hidupnya secara drastis. Serangan misterius pada malam Halloween mengakibatkan cedera otak serius yang memaksa dirinya berpacu dengan waktu untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut. Dalam kondisi yang kian memburuk, ia mulai mencurigai orang-orang terdekatnya, termasuk keluarganya sendiri, mantan sahabat yang kini menjadi iparnya, serta sang mantan kekasih. Dengan bantuan sahabat masa kecilnya, ia bertekad menyelesaikan satu hal penting dalam hidupnya: memecahkan kasus pembunuhan dirinya sendiri. Sebuah thriller psikologis yang sarat ketegangan dan kejutan, karya ini menawarkan pengalaman membaca yang intens dan tak terduga.

Great Big Beautiful Life

Keywords: Romance, Contemporary Fiction, Literary Fiction, Women’s Fiction, Emily Henry Romance, Literary Love Story, Rival Writers Romance, Scandalous Heiress, Enemies to Lovers, Summer Romance, Beach Read Vibes, Mystery and Romance, Love Ballad, Romantic Comedy

Alice Scott, seorang penulis penuh optimisme, dan Hayden Anderson, jurnalis pemenang Pulitzer yang sinis, bersaing untuk menulis biografi Margaret Ives, seorang pewaris misterius dengan masa lalu penuh skandal. Dalam satu bulan di Pulau Little Crescent, mereka menggali rahasia yang diberikan dalam potongan-potongan berbeda. Dengan ketertarikan yang tumbuh di antara mereka, kisah ini bisa menjadi misteri, tragedi, atau kisah cinta—tergantung siapa yang menceritakannya.

Onyx Storm

Keywords: Romantic Fantasy, Epic Fantasy, Romantic Fantasy, High FantasyOnyx Storm, Rebecca Yarros, The Empyrean Series, Fourth Wing, Iron Flame, Epic Fantasy, War College, Dragons, Magic, Violet Sorrengail, Battle for Navarre, Truth and Power, High-Stakes Adventure

Setelah delapan belas bulan di Basgiath War College, Violet Sorrengail tahu bahwa waktunya untuk belajar telah berakhir. Perang yang sebenarnya sudah dimulai. Dengan ancaman dari dalam dan luar, ia harus mencari sekutu dari pihak luar demi menyelamatkan Navarre. Perjalanan ini akan menguji kecerdasan, keberanian, dan kekuatannya, tetapi Violet rela melakukan apapun demi menyelamatkan hal-hal yang dicintainya—termasuk menjaga sebuah rahasia, yang bisa menghancurkan segalanya.

Bury Our Bones in the Midnight Soil

Keywords: Women’s Fiction, V. E. Schwab, Immortality and Hunger, Speculative Fiction, Historical Fantasy, Forbidden Love, 1532 Santo Domingo, 1827 London, 2019 Boston, Rage and Revenge, Literary Fiction, Complex Female Protagonists, Historical Romance, Fantasy Novel, USA Today Best Book, Most Anticipated 2025, Women’s Fiction

Ada 3 kisah sarat makna di dalamya. María, seorang gadis muda di Santo Domingo de la Calzada, terperangkap dalam “permainan kekuasaan” pria dan terpaksa menerima bantuan dari seorang asing untuk keluar dari lingkaran ini meski cenderung berbahaya dan mematikan. Sementara itu, di London 1827, Charlotte terjebak dalam kisah cinta terlarang. Di Boston 2019, Alice memilih untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan pindah ke Boston untuk memulai lembaran baru. Di tengah pencariannya ini, ia mulai mempertanyakan masa lalu, masa kini, dan masa depannya. Tiga kisah di dalamnya menggugah tentang kehidupan, bagaimana hidup berakhir dan bagaimana kita memulai kembali, menyoroti sisi gelap di balik tahap pencarian diri.

The Compound

Keywords: Science Fiction, Psychological Thriller, Reality Television Fiction, Dystopian Fiction, The Compound, Aisling Rawle, Reality Show, Psychological Drama, Survival Game, Manipulation, Contestants, Desert Compound, High Stakes, Producers, Competition, Social Dynamics, Ambition, Desire, Desperation, Moral Conflict, Addictive Read, Literary Fiction, Modern Thriller

Dari sudut pandang seorang perempuan muda yang merasa hidupnya hampa, pembaca diajak memasuki dunia sebuah reality show populer. Setiap tantangan, hadiah mewah, hingga hal-hal mendasar seperti makanan dan tempat tinggal dijadikan sarana untuk menguji batas fisik dan mental para peserta reality show. Seiring hari-hari berlalu, hubungan antar peserta bercampur aduk antara persahabatan, ketertarikan, dan kecurigaan. Hal ini membuat mereka sulit membedakan mana trik licik dan mana ketulusan. Tekanan dari produser yang tak pernah tampak di layar membuat kompetisi ini semakin keras sehingga memaksa para kontestan mengambil keputusan yang mengganggu nurani dan menyingkap sisi rentan sekaligus gelap dari diri mereka. Novel ini menghadirkan bacaan yang menegangkan sekaligus reflektif, cocok bagi pembaca yang ingin merenungkan bagaimana hiburan, ambisi, dan krisis dunia modern saling bertabrakan dalam satu cerita yang sulit untuk ditinggalkan.

Witchcraft for Wayward Girls 

Keywords: Horror & Thriller, Horror, Supernatural Thriller, Historical Fiction, Grady Hendrix, Witchcraft, Occult Fiction, Female Empowerment, Horror Thriller, Paranormal, 1970s Gothic, Supernatural Mystery, Dark Magic, Historical Horror, Psychological Thriller

Di tahun 1970, Fern dikirim ke Wellwood House, sebuah tempat untuk para gadis yang dianggap “liar” karena hamil di luar nikah. Karena terjebak dalam aturan ketat dan dikendalikan oleh orang dewasa yang mengatur hidup mereka, Fern menemukan sebuah buku sihir yang memberinya kekuatan sihir, termasuk juga bagi gadis-gadis lain.. Namun, kekuatan besar selalu memiliki harga. Untuk yang satu ini, harus dibayar dengan darah. Inilah kisah menyeramkan dari Grady Hendrix tentang kekuatan, pengorbanan, dan kegelapan yang tersembunyi dalam ketidakberdayaan.

Alchemised

Keywords: Dark Fantasy, Horror, Adventure, Necromancy, Alchemy, Memory Loss, War-Torn World, Female Protagonist, Resistance, Corrupt Guilds, Horror Fiction, Survival

Alchemised mengisahkan di dalamnya, Helena Marino, seorang alkemis seperti Nicholas Flamel (seorang yang ahli pada hal-hal kimiawi), yang kehilangan sebagian ingatannya, saat ia berjuang bertahan di dunia pasca-perang yang dikendalikan oleh necromancer (seseorang yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan orang mati) jahat dan keluarga pedagang korup. Sebagai tahanan sekaligus pejuang dengan kemampuan tersembunyi, Helena harus menggali ingatan yang terkubur dalam dirinya sambil menghadapi musuh dan penjara yang penuh rahasia. Sejak kematian teman-teman Resistance dan kekuatan alkimianya yang ditekan, ia mempertanyakan apakah dirinya benar-benar tak penting atau menyimpan kunci terakhir dari perlawanan. Setiap langkah menuju High Reeve, necromancer paling kejam, membawa risiko dan pengungkapan rahasia yang dapat mengubah segalanya. Novel ini memadukan horor gelap, intrik magis, dan perjuangan epik untuk identitas dan kelangsungan hidup.

Hunger Games: Sunrise on the Reaping

Keywords: Young Adult Fiction, Dystopian, Science Fiction, Action & Adventure, Political Fiction, Coming-of-Age, Survival, Panem, Hunger Games, Quarter Quell, Haymitch Abernathy, Capitol, Rebellion, Arena, YA Dystopia, Suzanne Collins, Tribute

Kekejaman sistem Panem kembali menyayat ketika edisi khusus Hunger Games ke-50 memaksa dua kali lebih banyak anak muda bertarung hingga mati. Di tengah ketakutan itu, Haymitch Abernathy dari Distrik 12 hanya ingin bertahan sehari lagi bersama orang yang dicintainya. Tapi takdir mencabutnya dari rumah dan menyeretnya ke dalam permainan mematikan yang tampaknya telah diatur untuk membuatnya gagal. Meski hancur, ia menemukan dalam dirinya secercah keberanian untuk melawan—bukan hanya demi bertahan hidup, tapi juga demi menggetarkan dasar kekuasaan yang menindas. Sebuah kisah yang mengguncang emosi dan memperkaya dunia Hunger Games dengan nuansa kemanusiaan yang dalam.

Fake Skating

Keywords: Romance, Young Adult Romance, Romantic Comedy, Sports Romance, Fake Dating, Childhood Sweethearts, Hockey Romance, Small Town Love, Boy Next Door, Reunion Romance, Swoony YA Rom-Com, Lynn Painter, Minnesota Setting, Teen Romance

Kisah romansa remaja penuh tawa dan plot yang manis ini mengisahkan Dani dan Alec yang tak pernah terpisahkan sejak kecil, mulai dari bermain bersama, mencuri waktu nonton film diam-diam, hingga berbagi dunia di antara mereka sendiri. Namun, terpaksa ada jarak di antara mereka karena sebuah perpisahan. Bertahun-tahun kemudian, Dani kembali ke Minnesota dan berharap bertemu kembali dengan Alec. Namun, apa dinyana, kenyataan bicara sebaliknya. Alih-alih anak cupu, Alec kini menjadi suhu. Dia menjadi bintang hoki lokal, dielu-elukan layaknya pahlawan kota. Saat keadaan membuat mereka berpura-pura menjadi pasangan, hubungan palsu itu perlahan berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih dalam. Dengan nuansa fake dating trope, dinamika boy next door, dan latar belakang kota kecil pecinta hoki, roman ini memadukan kisah cinta monyet yang manis dan bisa membuat pembaca ikut tersenyum dan jatuh cinta. Tentu, cocok untuk penggemar Better Than the Movies dan kisah-kisah feel-good vibes.

Everything is Tuberculosis

Keywords: History, Tuberculosis, Infectious Diseases, Global Health, Medical History, Healthcare Inequality, Epidemics, Public Health, Social Justice, Human Stories, Disease Prevention, Medicine & Society, Health Equity, Patient Advocacy

Berawal dari pertemuannya dengan Henry Reider, seorang pemuda penderita tuberkulosis di Sierra Leone, John Green ini mengungkap bagaimana penyakit yang seharusnya bisa disembuhkan masih terus menjadi ancaman global. Melalui penelusuran sejarah, pembaca diajak melihat bagaimana tuberkulosis telah membentuk peradaban manusia, memengaruhi seni, budaya, bahkan politik dunia. Green secara emosional namun tetap analitis menggambarkan betapa ketidaksetaraan akses terhadap pengobatan telah memperpanjang masa kejayaan penyakit ini hingga hari ini. Dipenuhi informasi di bidang medis yang menarik dan kisah-kisah manusia yang menyentuh, buku ini menampilkan wajah nyata dari epidemi yang sering terlupakan. Ulasan-ulasan kritikus memuji pendekatan Green yang mampu menyatukan fakta medis, refleksi pribadi, dan isu sosial secara harmoni, menghasilkan karya yang mudah dibaca sekaligus menginspirasi aksi nyata. Sebuah bacaan yang relevan untuk masa kini, karya ini mengingatkan bahwa kesehatan global adalah tanggung jawab bersama, yang menantang kita untuk bertindak demi masa depan yang lebih baik.

The House of My Mother: A Daughter’s Quest for Freedom

Keywords: Memoir, Abuse Recovery, Trauma Narrative, Family Memoir, Survival Story, Cult Influence, Parent-Child Dynamics, Healing Journey, Resilience, Truth-Telling, Digital Culture, Influencer Ethics, Child Protection, Psychological Control, High-Control Groups, Autobiographical Account, Personal Liberation, Faith And Identity, Media Manipulation,

Buku ini menyingkap bagaimana citra keluarga ideal di ruang digital dapat menyembunyikan pola relasi yang penuh kontrol, manipulasi, dan kekerasan psikologis. Melalui narasi yang jujur dan tajam, pembaca diajak menyaksikan pergulatan seorang anak yang tumbuh di bawah rezim moral yang ekstrem sambil menjadi bagian dari kanal keluarga populer yang ditonton jutaan orang. Paparan mengenai keterlibatan figur publik dalam praktik destruktif ala “life coaching” kultis memberikan konteks yang memperluas pemahaman pembaca tentang bahaya dinamika kuasa dalam budaya influencer. Kesaksian ini juga menyoroti bagaimana upaya mencari kebebasan dapat menjadi proses penyembuhan yang panjang namun signifikan bagi korban. Pada akhirnya, buku ini menawarkan refleksi mendalam tentang keberanian mengungkap kebenaran—sekaligus membuka ruang percakapan penting mengenai keselamatan anak, etika digital, dan penyalahgunaan otoritas dalam keluarga modern.

How to Kill a Witch: The Patriarchy’s Guide to Silencing Women

Keywords: History, Feminism, Witch Hunts, Patriarchy, Scotland 1563, Witchcraft Act, Misogyny, Reformation, Historical Violence, Women’s Rights, Legal History, Cultural Fear, Oppression Systems, Feminist Analysis, Trial Transcripts, Social Control, Historical Justice, Superstition, Collective Panic, Gendered Violence, Power Dynamics

Melalui kajian sejarah perburuan penyihir di Skotlandia abad ke-16, pembaca diajak memahami bagaimana kelaparan, kecemasan religius, dan ketakutan kolektif dapat berujung pada kekerasan yang dilegalkan terhadap perempuan. Dua penulisnya, Zoe Venditozzi dan Claire Mitchell, memanfaatkan riset arsip yang kaya—mulai dari transkrip persidangan hingga dokumen hukum—untuk membongkar logika dingin di balik Witchcraft Act sebagai instrumen pengendalian teokratik. Dengan perpaduan humor gelap dan analisis feminis yang tajam, mereka memperlihatkan betapa proses identifikasi, penuduhan, dan eksekusi “penyihir” berlangsung secara absurd sekaligus sangat terstruktur secara birokratis. Pembacaan ini menempatkan Skotlandia dalam jaringan global perburuan penyihir sambil menelusuri bagaimana warisan misogini yang sama terus memengaruhi cara masyarakat modern memandang tubuh, suara, dan otoritas perempuan. Hasilnya adalah sebuah karya sejarah populer yang menggugah, mencerahkan, dan relevan bagi pembaca Indonesia yang tertarik pada isu keadilan gender, relasi kekuasaan, dan bahaya prasangka yang dibungkus sebagai kebenaran religius.

***

Nah, itu tadi daftar buku-buku yang menjadi pemenang Goodreads Choice Awards 2025. Semoga melalui ulasan ini dapat membantu Bibliobesties menambah daftar bacaan. Jika Bibliobesties hendak membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini!