Bermenung di Ujung Tahun
Libur akhir tahun tidak pernah sedingin 2020 dan 2021. Seakan-akan mengamini perkatan Farid Stevy Asta, musisi ulung asal Gunung Kidul, yang mengatakan, “Libur adalah Mitos.” Hidup di tengah mitos adalah keganjilan yang nyatanya juga menjadi realitas manusia hari ini. Gelombang pandemi yang tak kunjung surut membuat sikap skeptis terhadap situasi makin tak terbendung. Ketidakpuguhan ini bisa membelenggu ketika raga dan jiwa tak mampu menggempur. Benarkah syukur tak bertepi?
Perjuangan kita selama satu tahun ini adalah suatu prestasi yang perlu kita syukuri. Kita tidak dapat menutup mata dan telinga akan getir, pahit, manis, asin, pun pedasnya kehidupan. Semua itu adalah barisan syair indah dalam tabula rasa kita.
Bagaimana tidak, perjuangan itu hadir dalam tiap tetes peluh, darah, dan air mata. Bukan untuk berhiperbola-ria, namun memang semua dari kita mengalami titik terendah dalam fase ini. Perjuangan untuk menyadari dan proses menerima juga dilalui dengan raga yang terpontang-panting bak serbuk sari bunga buah mangga diterpa angin ribut. Bisa jadi, ia makin terbang tinggi atau terhempas ke tanah. Bahkan, (akhirnya) landing secara sempurna di kepala putik lain sehingga siap untuk meranum menjadi buah yang harum.
Perjuangan dan syukur adalah kata yang dapat kita maktubkan sebagai buah refleksi akhir tahun ini. Mengapa? Jawabannya adalah karena mengucapkan syukur adalah perjuangan itu sendiri. Arus zaman membuat orang suka membandingkan diri dengan orang lain, tetapi cenderung fokus pada apa yang orang lain miliki namun tidak kita punyai. Nah, di sinilah syukur menjadi cara kita menghargai setiap usaha dan apa yang telah kita peroleh. Mari bersyukur bersama Periplus yang selalu di hati.
Selalu ada sesuatu untuk disyukuri. Syukur adalah waktu sejenak berhenti untuk menghitung berkat yang diterima agar kita bisa menghangatkan hati. Memang, hidup dan bekerja saat pandemi telah dan akan tetap menjadi tantangan. Namun, hal ini bukan menjadi halangan untuk menemukan dan mengucapkan syukur. Sebab, syukur tak bertepi….