Jigsaw puzzle adalah permainan yang bisa dimainkan semua umur. Mulai dari anak-anak prasekolah, remaja, orang dewasa, hingga mereka yang sudah lanjut usia tidak ada yang menolak jika diajak bermain. Rupanya, permainan jigsaw juga dapat melatih cara berpikir kritis dan mengasah keterampilan beradaptasi dengan lingkup kerja. Kamu bisa klik button di bawah ini untuk melihat rekomendasi jigsaw dari Periplus.
John Spilsbury (1739—1769) adalah orang yang pertama kali membuat jigsaw puzzle. Awal mulanya, Spilsbury membuat peta dan memotong bagian-bagiannya berdasarkan garis batas wilayah suatu tempat atau negara. Ia kemudian memberikan karyanya untuk keperluan anak-anak sekolah. Hal ini dilakukan demi membantu pelajaran geografi anak-anak itu. Spilsbury membuat delapan seri puzzle peta: Eropa, Asia, Afrika, Amerika, Inggris, Wales, Skotlandia, dan Dunia. Ini semua berlangsung pada sekitar 1767. Gagasan Spilsbury ini kemudian berkembang luas—terutama pada masa 1800-an—dan diterapkan juga untuk gambar-gambar lain yang sifatnya edukatif. Lukisan dongeng atau lagu-lagu anak, gambar kapal atau kereta api, maupun karya lukis yang bernuansa religius mulai dibuat dalam bentuk jigsaw puzzle.
Permainan ini sangatlah menantang. Menyusun jigsaw puzzle membutuhkan fokus. Dengan berfokus pada permainan, pikiran dan jiwa kita seolah-olah terserap penuh. Karena pikiran kita berfokus pada satu hal, ini membuat kita serupa seperti saat sedang bermeditasi. Oleh karenanya, pikiran kita akan terbantu dalam mengatasi kecemasan dan tekanan dari luar. Harapannya, pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan tenteram.
Hasil penelitian yang diprakarsai The Royal Society of Public Health (2017) membuktikan bahwa gawai pintar dan media sosial memberi pengaruh pada kesehatan mental. Salah satu poin kunci penelitian ini menyoroti penggunaan media sosial dengan meningkatnya kecemasan, depresi, dan kurang tidur. Bermain jigsaw puzzle dapat mencairkan ketergantungan terhadap gawai.
Kepingan jigsaw puzzle yang sama dan sebangun membuat kita perlu memusatkan perhatian pada benda yang kecil. Apalagi, setiap keping permainan ini memiliki variasi yang sangat beraneka rupa dan warna. Ragam warna dan bentuk ini lalu disatukan demi membentuk sebuah gambar utuh. Keterampilan ini melatih kita untuk memberi perhatian pada hal-hal yang mendetail.
Kamu bisa mendapatkan rekomendasi jigsaw koleksi dari Periplus. Ada banyak jenis, mulai dari jigsaw puzzle untuk anak kecil sampai orang dewasa. Keping-keping jigsaw puzzle berjumlah ratusan bahkan hingga ribuan. Ketika ratusan hingga ribuan keping ini disusun, maka terciptalah satu gambar yang utuh. Kemampuan kita untuk membayangkan gambar utuh dari keping-keping yang terserak-serak. Melalui inilah kita mengasah kemampuan visual-spasial. Maka, tidak salah jika kamu melihat rekomendasi jigsaw dari Periplus.
Permainan jigsaw ini sudah menjadi permainan untuk semua umur. Permainan ini juga dimainkan tidak hanya dalam konteks edukatif. Tema gambar yang menghiasi permainan juga telah menjadi sangat bervariasi, mulai dari foto pemandangan, lukisan terkenal, hingga hewan prasejarah. Tidak jarang pula orang menjadikan permainan ini sebagai sarana rekreasi sekaligus terapi.
Kamu juga bisa mengetahui manfaat bermain jigsaw lewat tautan ini.