Perserikatan Bangsa-Bangsa mencanangkan 24 Januari sebagai International Day of Education sejak 2019. Pendidikan dipromosikan sebagai sarana menciptakan perdamaian dan pembangunan kemanusiaan. Tema yang diusung pada perayaan kelima International Day of Education 2023 adalah: “to invest in people, prioritize education”.
Pendidikan merupakan investasi utama dalam pembangunan kemanusiaan. PBB, melalui UNESCO mengajak negara-negara anggotanya untuk berinvestasi pada pendidikan. Pendidikan memang hak untuk setiap orang. Hak mengenyam pendidikan melekat pada harkat dan martabat setiap manusia.
Sebagai hak azasi, pendidikan selalu terkait dengan perkembangan ke tingkat kehidupan yang lebih layak. Selain itu, pendidikan juga selalu terkait dengan keberlangsungan umat manusia. Tugas kita semua sebagai sesama manusia selalu terkait dengan tiga hal: inklusivitas, kemerataan, dan usaha seumur hidup.
Pertama, pendidikan harus bersifat inklusif. Pendidikan harus bisa diakses oleh semua orang, tidak peduli apa pun latar belakangnya. Kedua, kemerataan kualitas pendidikan patut diusahakan bersama. Pendidikan yang bisa diakses semua orang saja tidak cukup. Kualitas pendidikan itu sendiri harus diusahakan merata secara kualitas. Ketiga, pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Orang tidak hanyak belajar di sekolah formal. Selepas lulus sekolah pun, setiap orang selayaknya tetap belajar untuk melengkapi keterampilan dan perkembangannya sebagai manusia yang lebih baik.
Untuk mereka yang hidup di negara-negara dunia ketiga, pendidikan adalah tangga untuk keluar dari belenggu kemiskinan dan merajut jalan menapaki masa depan yang lebih menjanjikan. Jika menyebut angka, PBB mencatat masih ada 244 juta anak di seluruh penjuru dunia belum bisa mengakses sekolah formal. Lalu, masih ada 771 juta orang dewasa yang belum melek huruf. Masih menurut data rilisan PBB, masih ada 671 juta anak dan orang dewasa yang belum lancar membaca dan tidak memiliki keterampilan matematika dasar. Selain itu, kurang dari 40% anak-anak perempuan yang tinggal di wilayah Sub-Sahara lulus dari sekolah menengah pertama.
Periplus hendak merespon keprihatinan yang dikampanyekan pada kesempatan “International Day of Education 2023” dengan mengadakan promo spesial. Kami mencoba memilih buku-buku bertema pendidikan dan pengembangan diri dalam promo spesial kali ini.
Periplus merekomendasikan kelima buku di bawah ini untuk masuk ke daftar bacaan yang akan menempati rak bacaan para Bibliobesties semua.
1. 21 Lessons for the 21st Century
ISBN-13: 9781784708283
Dalam 21 Lessons for the 21st Century, Yuval Noah Harari mengusulkan sikap-sikap di hadapan kemajuan teknologi yang lebih cepat dari pemahaman kita tentangnya sampai soal polarisasi dunia. Harari tak hendak mengetengahkan narasi historis tentang manusia. Lewat buku ini, Harari justru ingin menghadirkan beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran untuk melalui abad ke-21 sekarang ini, tanpa menafikan sisi manusiawi diri kita sendiri.
2. I am Malala
ISBN-13: 9780316377560
Apa jadinya ketika seorang anak gadis berjuang mempertaruhkan nyawa demi sesuatu yang diyakininya? Pada umur 15, Malala mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya. Ia ditembak di kepala dalam bus sekolah karena rezim bersenjata di negaranya melarang perempuan menempuh pendidikan. Inilah kisah Malala Yousafzai, gadis Pakistan yang percaya bahwa ketegaran hati perlu dikedepankan daripada segunung rasa takut.
3. Raising Boys in the 21st Century
ISBN-13: 9780008283674
Ada pepatah yang mengatakan, “anak laki-laki nantinya akan tumbuh menjadi seorang lelaki”. Namun, masalahnya orang sering lupa. Akan jadi lelaki seperti apa anak laki-laki itu? Pada masa sekarang, kita seolah dituntut untuk membesarkan anak laki-laki di dunia yang menawarkan kesetaraan gender dan rasa hormat pada sesama. Di satu sisi, kita mempersiapkan “jenis” lelaki yang benar-benar baru. Namun, di lain sisi “hantu” maskulinitas masih bergentayangan. Buku ini hadir untuk menarik garis tengah di antara ekstrem gagasan dalam membesarkan anak laki-laki.
4. The Dawn of Language : The story of how we came to talk
ISBN-13: 9781529411416
Sverker Johansson mencoba menjalin benang-benang merah untuk menjawab satu pertanyaan eksistensial tentang manusia, bagaimana manusia bisa menciptakan dan mengembangkan bahasa? Buku ini dilengkapi dengan bukti-bukti ilmiah dari berbagai disiplin: arkeologi, antropologi, neurologi, dan tentu saja linguistik. The Dawn of Language benar-benar mengeksplorasi bahasa, mulai dari perkara tata bahasa, perbandingan antarbahasa, hingga bagaimana bahasa muncul untuk pertama kalinya dan menjadi faktor pembeda antara manusia dan hewan.
5. The Montessori Toddler
ISBN-13: 9781523506897
Membesarkan balita bisa menjadi perkara yang sederhana, namun juga rumit. Balita bisa menjadi manusia paling menggemaskan. Namun, sepersekian detik kemudian, balita juga bisa sangat susah diatur. Nah, untung ada Simone Davies. Guru yang sudah lebih dari lima belas tahun mengajar dalam metode pendidikan Montessori ini membagikan ceritanya, baik sebagai seorang ibu dan pengajar. Paket komplet, bukan?
Khusus mereka yang berprofesi sebagai pengajar, baik dosen maupun guru, pustakawan, dan pelajar serta mahasiswa, Periplus menyediakan kupon belanja sebesar Rp 50.000,00 tanpa pembelanjaan minimum. Syarat dan ketentuan promo International Day of Education berikut bisa dibaca lengkap melalui tautan di sini. Salam literasi!
Dapatkan e-Kupon Rp 50.000!
Jika kamu adalah seorang Pengajar baik itu dosen atau guru, Pustakawati atau Pustakawan, Peserta Didik, juga Tutor Bimbel atau Guru Privat, kamu berhak mendapatkan layanan spesial berupa e-Kupon sebesar Rp 50.000,- dari Periplus.com. Kamu hanya perlu mendaftar lewat tautan di bawah ini: