Attack on Titan: Mengapa Mikasa Begitu Menarik?

0
Share
Attack on Titan Mengapa Mikasa Begitu Menarik

Attack on Titan bercerita tentang Eren dan Mikasa yang hidup dalam sebuah tembok yang menjulang tinggi. Meski terkesan dikurung seperti dalam kandang, kenyataannya tembok ini adalah pertahanan terakhir manusia terhdap raksasa yang disebut dengan Titan. Selama berada dalam tembok, kehidupan mereka terbilang damai. Kedamaian hancur ketika sebuah peristiwa tragis terjadi, yakni Titan Kolosal dan Armor berhasil menerobos Dinding Maria. Berawal dari tragedi ini, petualangan Eren dan Mikasa dimulai.

Eren dan Mikasa merupakan anak yang tumbuh dari tragedi ke tragedi. Sebagai seorang anak yang tidak mempunyai siapa-siapa, mereka hidup dengan saling melengkapi. Setelah meninggalkan masa kanak-kanak, mereka bergabung bersama Pasukan Pengintai dan Mikasa selalu melindungi Eren. Sepanjang perjalanan mereka, sebagian besar aksi Mikasa selalu berkaitan dengan Eren.

Permulaan

Sebelum bertemu Eren, Mikasa adalah seorang gadis muda yang menjalani kehidupan yang damai dan tenang. Namun, kejadian tragis menimpanya. Para penjahat membunuh kedua orang tuanya untuk menculik Mikasa. Sebagai seorang anak berusia sembilan tahun yang polos, tentu Mikasa sangat terpukul melihat kedua orangnya dibunuh di depan matanya. Belum lagi, Mikasa mengetahui bahwa dirinya hendak di jual sebagai budak. Ini membuatnya benar-benar tidak mempunyai harapan.

Seperti sang juru selamat, Eren datang sebagai pembawa harapan hidup untuk Mikasa. Meskipun diselamatkan oleh Eren, sentuhan akhir tetap diselesaikan oleh Mikasa. Seketika, penjahat ketiga masuk ke kamar kemudian mencekik Eren. Pada situasi ini, Eren memberikan perintah kepada Mikasa untuk melawan. Secara tidak sengaja, perintah Eren membangkitkan kekuatan Ackerman dalam tubuh Mikasa sehingga membuatnya berhasil membunuh penjahat yang mencekik Eren. Mulai dari kejadian inilah, Mikasa memberikan perhatian dan kesetiaan yang penuh kepada Eren.

Ackerman pengawal Raja Eldia

Mikasa mempunyai garis keturunan Ackerman, sebuah klan yang menjadi pengawal Raja Eldia. Klan ini memiliki kemampuan bertarung yang tinggi dan mempunyai potensi untuk selalu meningkatkan keterampilannya. Kelebihan ini diturunkan secara genetik ke setiap generasi Ackerman. Karena kekuatan fisiknya yang luar biasa, klan ini bahkan dikatakan memiliki kekuatan para Titan tanpa perlu transformasi atau berubah wujud menjadi Titan.

Dalam Attack on Titan, Ackerman adalah klan hasil ekperimen Kerajaan Eldia dengan menggabungkan rakyat Ymir dan Titan. Eksperimen ini bertujuan untuk menciptakan manusia kuat agar dapat melayani dan melindungi Raja Eldia. Meskipun benar-benar mempunyai kemampuan yang hebat, kekuatan keluarga Ackerman hanya bisa diaktifkan ketika sosok tuan memerintahkan mereka untuk bertindak. Hal ini pun terjadi pada Mikasa, kekuatan Mikasa aktif ketika mendapatkan perintah dari Eren pada saat tragedi penculikan.

Sebagai manusia dengan darah Ackerman, Mikasa dianggap sebagai yang terbaik. Selain memiliki kemampuan tempur yang tinggi, Mikasa adalah prajurit yang cerdas. Kemampuan alaminya untuk menggunakan Omni Directional Mobility Gear membuktikan kemampuan berpikir cepat dan analitisnya. Selain itu, penguasaan teknik dan keterampilan menggunakan Vertical Maneuvering Equipment dan Thunder Spears menunjukkan kehebatan tempurnya tidak perlu diragukan lagi.

Terbangun dari mimpi

Layaknya seorang Ackerman, Mikasa selalu melindungi Eren. Namun, dalam kasus ini, yang mendasari tindakan Mikasa bukan keterikatan antara tuan dan budak. Pada arc Down for Humanity, sebenarnya Eren berbohong kepada Mikasa tentang naluri bertahan hidup seorang Ackerman. Berbeda dengan yang dia katakan, informasi yang Eren dapat dari Zeke bahwa yang mendasari tindakan Mikasa selama ini adalah cinta bukan naluri seorang Ackerman.

Dalam buku panduan Attack on Titan Answers, Isayama mengatakan bahwa Mikasa, Levi, dan Kenny memiliki garis keturunan Ackerman yang sama. Namun, alasan mereka melindungi rekan mereka tidak ada hubungannya dengan garis keturunan Ackerman. Tindakan mereka hanya perwujudan dari sifat masing-masing pribadi.

Seperti yang telah kita ketahui, hubungan Mikasa dengan Eren bermula pada kejadian penculikan sewaktu mereka masih kecil. Di masa lalu, Eren adalah juru selamat, keluarga, sekaligus harapan hidup bagi Mikasa. Namun, seiring berkembangnya waktu, Eren telah menjadi sosok “yang lain” dalam hidup Mikasa.

Sebagai seorang yang tidak mempunyai siapa-siapa, tentunya ini berat bagi Mikasa. Meskipun tragis, hal ini membuat Mikasa bertumbuh semakin dewasa. Dia menjadi bijaksana dan tidak menutup mata akan bencana yang diakibatkan oleh Eren. Jika selama ini Mikasa selalu mengutamakan keselamatan Eren, kali ini Mikasa akan menghentikannya demi keselamatan umat manusia.

Perimin telah menyiapkan rekomendasyi buku dari berbagai kategori, Bibliobesties bisa menemukannya di sini.