Rekomendasyik 9 Fiksi Paling Dinanti

0
Share
Feed 9 Fiksi Paling Dinanti September

Hai Bibliobesties, kali ini Perimin hendak membagikan Rekomendasyik 9 fiksi paling dinanti. Dari 9 Rekomendasyik Perimin ini, hampir semuanya memang bicara soal cinta. Namun, bukan yang melulu menye-menye, justru sebaliknya. Para penulis menghadiahkan kepada para pembaca, beragam kisah cinta yang terbuka: terbuka dalam memberi kesempatan, terbuka dalam menerangi pengorbanan, terbuka soal kesetiaan, dan terbuka untuk berbicara segala rupa termasuk hal-hal sureal.

Tanpa berlama-lama, berikut Rekomendasyik 9 fiksi paling dinanti.

1. Red White Blue Royal

Lewat Red, White & Royal Blue karya Casey McQuiston membuktikan satu hipotesa perihal asmara: cinta sejati tidaklah selalu bersifat diplomatis. Demi hipotesa ini, watak utama diuji melalui narasi lucu, mendebarkan, dan hangat untuk memastikan 3 keraguan: mampukah cinta menyelamatkan dunia bak konstitusi, adakah kesempatan memiliki nyali untuk menjadi diri sendiri, dan sediakah dunia membiarkan warna asli kita bersinar terang? Kisah jalinan asmara antara pewaris tahta negeri Paman Sam dan Wales ini tak sekedar urusan hati, tapi diplomasi bilateral. Kerja sama dan kebijakan publik dua negara tergantung pada mood kedua watak ini. Menarik bukan?!

2. No Longer Human

No Longer Human karya Osamu Dazai merupakan novel kedua dari penulis Jepang pasca perang yang terkemuka. Menceritakan kisah pedih dan mempesona tentang seorang pemuda yang terjebak di antara kehancuran tradisi keluarga aristokrat Jepang dan pengaruh paham-paham Barat. Akibatnya, dia merasa dirinya ‘didiskualifikasi menjadi manusia’.

3. Others Were Emeralds

Alkisah, Ai terlahir sebagai putri seorang pengungsi dari Kamboja. Dia dibesarkan di sebuah kota kecil di Australia bernama Whitlam. Meskipun orangtuanya mengungsi karena perang perang, Ai tidak begitu merasakan kegelisahan seperti apa yang dirasakan kedua orangtuanya. Malahan, Ai bersama teman-temannya terlihat ceria menjalani aktivitas sekolah mereka. Sampai suatu kali ia berjumpa dengan pria rasis yang membuatnya ‘kena mental’.

4. Heaven Official’s Blessing 7

Kolaborasi apik pada volume ini menghadirkan Xie Lian dan Hua Cheng yang berhadapan dengan ‘White No-Face’. Meski 800 tahun tak bersua, obsesinya terhadap Xie Lian sudah terlanjur mengakar. Bersama sang raja hatu Hua Cheng, Xie Lian terus menangkis kebencian yang diarahkan padanya. Inilah mimpi buruk Xie Lian. Sanggupkah diakhiri demi kepentingan semua umat manusia dan para penghuni surga?

5. Lost Bookshop

Di Dublin, sebuah toko buku yang hilang tinggal kenangan mendadak menitipkan pesan, “Aku menunggu tuk ditemukan.” Para kutu buku, Opaline, Marta, dan Henry menyesal sudah terlalu jauh dari dunia buku. Ketiganya berniat menemukan. Mulailah mereka membuka rak-rak buku. Bak dunia Narnia, mereka tiba-tiba terangkut ke dunia ajaib: Yang Nyata tak seperti Yang Nampak! Satu kalimat yang cocok diungkapkan, “Buku membantumu membayangkan kehidupan yang lebih besar dan lebih baik daripada yang pernah kamu impikan.”

6. Weasels in the Attic

Butuh bacaan berbau sureal? Kamu melahap habis karya Sayaka Murata dan Mieko Kawakami? Novel ini cocok buatmu. Alkisah, dua teman selama tiga kali makan malam berbagi cerita: ternak ikan, infestasi musang, klaustrofobia, maskulinitas, konsep perkawinan kontemporer, sampai soal ‘kesuburan’. Semua kalimat ditata guna membuatmu masuk lebih mendalam tanpa takut tenggelam. Tidak menakutkan, cenderung unik dan memberikan perspektif yang asyik-Eh-Leh-Uga.

7. Guardians of Dawn

Suatu daerah dilanda wabah mengerikan. Wabah Monster, demikian disebutnya. Rumornya, monster bisa muncul kapan saja bak Kaiju. Para penyihir dikambinghitamkan, dituduh semua kesialan dialami karena ulah mereka. Lantas, tak boleh ada sihir. Seorang anak dengan kemampuan sihir pun tertekan. Jin Zhara namanya. Suatu kali, dia bertemu dengan kawanan Guardians of Dawn, organisasi pembebasan para penyihir. Mereka meyakini wabah monster ini adalah ulah iblis yang menyalahgunakan kekuatan sihir. Bersama kawanan ini, Zhara pun berjuang demi keharmonisan, juga demi sihir bisa kembali digunakan di Dunia Pagi.

8. Things We Left Behind

Lucian Rollins dan Sloane Walton adalah 2 karakter utama yang membuat para pembaca seri Lucy Score ini geleng-geleng menyaksikan ego tokoh utama yang dipaksakan. Dimotori luka batin masa lalu yang teramat dalam, Lucian hanya berpikir soal harta dan tahta. Rasa aman ada setelah kekayaan dan kekuasaan. Keduanya punya kisah apik di masa lalu gara-gara terikat sebuah rahasia gelap. Saat Sloane ingin melangkah maju, seolah Sloane menjadi penghalang. Tak peduli berapa yang Lucian bakal habiskan, yang dia mau hanyalah lepas dari bayang-bayang Sloan dan masa lalu.

9. If We Ever Meet Again

Farrah Lin, remaja putri 19 tahun, jatuh hati pada kekasih temannya saat sedang di Shanghai. Buruk bukan? Cinta memang tak harus miliki! Pria itu adalah Blake Ryan, mantan bintang lapangan bola yang lari ke Shanghai dengan prinsip: No Bola! No Pacaran! No Wanita! Namun, sayangnya, Farrah yang berambut pirang tak bisa lepas dari pandangan Blake. Meski berawal dari ketertarikan fisik, Blake sadar dia hanya punya waktu satu tahun untuk memurnikan: tetap tanpa cinta atau larut oleh hal-hal di luar kendali.

Demikianlah Rekomendasyik 9 fiksi paling dinanti. Melalui fiksi Rekomendasyik kali ini, mari kita sama-sama mengolah rasa. Semoga kian menjadi manusia seutuhnya: bersinar sebagai mana kita seharusnya!

Jika Bibliobesties hendak membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini.