Alex Wieckowski, yang dikenal juga dengan nama Alex & Books, adalah seorang individu yang aktif dalam dunia literasi sebagai pembaca, penulis, dan podcaster. Dia terkenal karena karya-karyanya yang menginspirasi dan mendukung minat membaca, serta upayanya dalam mengkampanyekan pentingnya literasi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku berjudul “Learn To Love Reading,” yang menjadi referensi bagi banyak orang untuk meningkatkan kebiasaan membaca .
Melalui berbagai platform seperti podcast dan media sosial, Alex Wieckowski terus membagikan wawasan dan tips tentang membaca, memperluas jangkauan pengaruhnya dalam komunitas literasi. Nah, kali ini Perimin ingin membagikan 35 tips membaca buku yang telah di bagikan Alex & Book di salah satu platform media sosialnya. Menurut Perimin, tips yang dibagikannya ini sangat menarik dan tentunya bermanfaat bagi kita yang ingin meningkatkan kegemaran membaca.
Berikut 35 tips membaca buku a` la Alex & Books, yuk simak!
1) Melatih pantat agar terbiasa duduk.
Sangatlah sulit untuk memulai membaca buku, karena kita butuh pantat yang bersetia pada kursi. Maka, sebelum membaca buku, latihlah pantatmu!
2) Tinggalkan buku-buku yang membosankan.
Ketika membaca buku yang membosankan, tinggalkan saja. Sebab, sikap ini akan membawa kita pada buku-buku yang ditulis dengan cemerlang.
3) Membaca satu buku tidak akan mengubah hidup kita.
Hidup tidak akan berubah hanya karena kita membaca satu buku. Namun demikian, membaca buku setiap hari akan mengubah segalanya dalam hidup.
4) Baca lebih banyak buku yang sudah ada puluhan tahun dan lebih sedikit buku yang umurnya baru sebentar.
Kita harus membaca lebih banyak buku yang sudah ada puluhan tahun karena telah terbukti memiliki nilai yang langgeng dan relevan dari waktu ke waktu. Sementara itu, membaca buku yang baru saja terbit juga penting untuk tetap up to date dengan ide-ide dan tren terbaru, serta berguna untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan segar yang mungkin belum ada dalam literatur yang lebih tua.
4) Tidak ada toleransi untuk alasan tidak punya waktu membaca.
Sesungguhnya, tidak ada toleransi ketika kita berpikir tak lagi punya waktu untuk membaca buku. Tidak percaya? Cek saja waktu yang kita habiskan untuk menatap layar ponsel atau komputer jinjing.
6) Mencoba membaca semua buku yang bisa di baca.
Membaca, ya membaca—kita perlu mencoba membaca buku fisik, buku elektornik, atau malahan buku audio. Pokoknya, yang penting membaca!
7) Merasakan dampak membaca buku pada kehidupan kita.
Perkara membaca bukan tentang berapa banyak buku yang sudah dibaca, akan tetapi ini adalah soal berapa banyak buku yang berdampak pada hidup kita.
8) Tinggalkan ponsel di ruangan yang berbeda.
Kita akan mendapatkan ketenangan dan fokus berlipat kali ketika berani mengaktifkan mode sunyi dan meninggalkan ponsel di ruangan yang tidak kita gunakan untuk membaca buku.
9) Baca kembali buku-buku yang menurutmu bagus.
Bacalah buku-buku yang bagus, baca ulang buku-buku yang memang luar biasa, dan beli kembali buku-buku menawarkan terobosan-terobosan baru dalam hidup.
10) Memulai untuk membaca buku.
Kamu tidak akan menjadi seorang pembaca sebelum membaca buku. Mulailah membaca buku-buku, baru kemudian kamu menjadi seorang pembaca buku.
11) Lebih baik berhenti membaca sebuah buku daripada berhenti membaca sama sekali.
Meskipun sebuah buku mungkin tidak memenuhi ekspektasi atau tidak sesuai dengan minat kita, setidaknya proses membacanya masih memberikan kesempatan untuk belajar, mengembangkan pemahaman, dan mengeksplorasi ide-ide baru. Di sisi lain, kita masih dapat memperoleh manfaat dari pengalaman membaca sebagian buku tersebut, bahkan jika kita memutuskan untuk tidak melanjutkannya.
12) Jika sebuah buku dirasa mampu mengubah hidup, usahakan membacanya ulang setiap tahun.
Membaca ulang buku yang memiliki dampak besar terhadap hidup kita dapat membantu memperdalam pemahaman kita tentang materi yang disampaikan. Selain itu, kita dapat menangkap detail-detail baru, mendapatkan wawasan yang lebih dalam, dan memperkuat pemahaman kita terhadap konsep-konsep yang terkandung dalam buku tersebut.
13) Kembalikan, jadikan hadiah, atau daur ulang buku-buku yang tidak bisa dinikmati.
Dengan mengembalikan atau menjadikannya hadiah, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menikmati dan memperoleh manfaat darinya. Buku yang tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan kita mungkin justru menjadi berharga bagi orang lain, sehingga dengan memberikannya, kita dapat menyebarkan pengetahuan dan hiburan kepada mereka yang membutuhkannya.
14) Hati-hati dengan membaca cepat.
Membaca cepat membuat kita dua kali lebih cepat ketika membaca, namun hanya mengingat setengah apa yang kita baca.
15) Beberapa tempat terbaik untuk membaca buku: pesawat terbang, pantai, dan taman.
Di dalam pesawat, kita bisa menikmati suasana tenang yang cocok untuk menyelami cerita di dalam buku tanpa gangguan. Pantai juga merupakan tempat yang menenangkan. Dengan suara ombak dan pemandangan alam yang indah akan membuat pengalaman membaca menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, taman juga merupakan tempat yang nyaman untuk membaca. Dengan udara segar dan suasana yang menyegarkan, membaca di taman dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi kita saat membaca.
16) Pilihlah buku yang tepat.
Satu ritual yang harus dialami semua pembaca adalah belajar cara memilih buku yang tepat untuk dirinya sendiri, alih-alih dipilihkan oleh orang lain: orang tua, guru, atau dosen.
17) Membaca ringkasan buku.
Membaca ringkasan buku—dan percaya kegiatan ini adalah cara untuk memahami buku—tidak lebih seperti ketika Anda menonton trailer sebuah film dan merasa sudah memahami filmnya.
18) Buku-buku bagus tidak mungkin dibaca secara cepat.
Inilah ironi yang dialami para pembaca buku: membaca cepat sebuah buku berarti buku itu tidak layak dibaca. Buku-buku yang baik tidak mungkin dibaca secara cepat, karena akan membuat kita berhenti untuk berpikir secara konstan.
19) Memahami dan menerapkan gagasan dalam buku, bukan menghafalnya.
Tujuan membaca adalah menerapkan gagasan yang kita baca, bukan mengingat-ingatnya. Berhentilah membuang-buang waktu untuk mengingat informasi yang kita baca. Habiskan waktu untuk mencoba menerapkan gagasan-gagasan yang dibaca dalam hidup sehari-hari.
20) Luangkan waktu dua menit saja untuk membaca
Cukup luangkan waktu dua menit setiap hari untuk membaca. Cara ini sangat sederhana, sehingga kita tidak lagi punya alasan untuk tidak melakukan kebiasaan ini.
21) Menulis ringkasan buku
Dia yang terbiasa menulis ringkasan buku memiliki manfaat sepuluh kali lebih banyak daripada mereka yang hanya terbiasa membaca ringkasan buku.
22) Buku yang tidak bisa mengubah perilaku dan cara berpikir kita bukan buku yang bagus.
Ketika membaca buku tidak mengubah perilaku atau cara berpikir, artinya kalau buku itu bukan buku yang bagus, ya, kamu tidak belajar apa pun.
23) Membeli buku bukan berarti membuat kontrak untuk menyelesaikan buku tersebut
Hanya karena telah membeli sebuah buku tidak berarti kamu telah meneken kontrak untuk menyelesaikan membaca buku tersebut.
24) Jangan membandingkan diri kita dengan orang-orang yang mengkalim mampu membaca lebih dari 100 buku dalam setahun
Mereka yang mengklaim mampu membaca lebih dari 100 buku dalam setahun umumnya adalah pembaca profesional—dibayar untuk membaca—misalnya: penulis, akademisi profesional, pengasuh siniar, editor, dan sebagainya.
25) Seorang pembaca tidak pernah membaca buku yang sama dua kali
Seorang pembaca tidak pernah membaca buku yang sama dua kali, sebab buku itu tidak lagi sama seperti ketika terakhir dibaca dan pembaca bukanlah orang yang sama ketika terakhir kali membacanya.
26) Buku adalah investasi.
Buku adalah investasi, bukan pemborosan. Misalnya saja, buku yang dibeli seharga Rp 100.000,00 bisa menghasilkan uang Rp 10.000.000,00 atau bahkan Rp 10 miliar. Kalau tidak percaya, tanya saja Warret Buffet.
27) Perhatikan tempat dan lingkungan kita membaca
Tempat dan lingkungan di mana kita membaca begitu penting untuk diperhatikan. Lebih mudah membaca buku yang mutunya biasa saja di perpustakaan daripada membaca buku dengan mutu hebat di tempat konser musik rok yang ingar bingar.
28) Membawa buku setiap kali kita pergi.
Bawalah serta sebuah buku kemana saja Anda pergi. Anda tidak pernah tahu, jangan-jangan ada waktu luang untuk membacanya.
29) Berikan sebuah buku kesempatan untuk menarik minat kita.
Beri tiga kesempatan sebuah buku untuk menarik minat—biasanya bisa diuji untuk tiga bab awal. Jika buku itu tidak menarik, janganlah merasa bersalah saat tidak melanjutkan membacanya.
30) Miliki buku cadangan
Cara mengakali dengan mudah: unduh buku elektronik atau buku audio ke gawai yang Anda gunakan, sehingga kita memiliki buku cadangan untuk dibaca ketika lupa membawa buku fisik.
31) Memberi coretan dan catatan pada setiap buku yang sedang di baca
Beri coretan dan catatan, tandai dengan spidol berwarna, dan lahap buku yang sedang dibaca! Inilah cara menghargai dengan sungguh-sungguh karya seorang penulis. Penulis akan berpikir kita tidak membaca bukunya bila halaman-halamannya masih bersih.
32) Lebih banyak membaca buku-buku tipis
Habiskanlah lebih banyak waktu membaca buku-buku tipis. Beberapa buku-buku yang tipis sering kali membawa hikmah dan inspirasi yang lebih dalam.
33) Membaca buku yang tak lekang oleh waktu.
Berhadapan dengan persoalan yang tak lekang oleh waktu, bacalah pula buku yang tak lekang oleh waktu. Berhadapan dengan persoalan terkini, bacalah juga buku-buku terkini.
34) Mendapatkan kebijaksanaan dengan membaca selama 10 jam atau bahkan kurang
Lagi-lagi cara mengakali dengan mudah: Hanya dengan Rp 100.000,00 kamu dapat mengunduh kebijaksanaan dalam 10 tahun dengan membaca selama 10 jam atau kurang.
35) Peluang terbaik untuk memulai membaca buku adalah hari ini
Waktu terbaik untuk mulai membangun kebiasaan membaca buku adalah 10 tahun yang lalu. Peluang terbaik kedua untuk memulai membaca buku adalah hari ini.
Demikianlah 35 tips membaca buku a` la Alex & Book. Semoga, 35 tips di atas dapat membantu kita semua dalam meningkatkan kegemaran kita terhadap membaca.
Jika Bibliobesties ingin membaca tips dan trik lainnya, temukan di sini.