Jelang penghujung bulan kesepuluh di tahun masehi ini, Perimin mau kasih rekomendasyik terupdate buku yang paling dicari Oktober 2021. Apa aja yang terbaru, nih? Oke, langsung ke part one, ya… (sambil membayangkan pengisi suara Ujian Nasional bagi yang mengalaminya).
1. What Happened to You
Buku ini berisi percakapan antara Dr. Bruce Perry, ahli otak dan trauma, dengan Oprah Winfrey, pembawa acara dan aktivis kemanusiaan. Siapa sih yang tidak mengenal Oprah Winfrey? Dia adalah sosok pesohor sekaligus pemengaruh kawakan. Sejauh Perimin mengenalnya lewat acara Oprah Winfrey Show di layar kaca, Oprah adalah orang yang sangat humanis. Pada acara itu, ia menunjukkan kasih, cinta, dan perhatian bagi bintang tamu yang hadir pada gelar wicaranya. Oprah percaya bahwa tiga hal itu adalah batu fondasi untuk membangun kehidupan yang lebih manusiawi.
Oprah memiliki masa lalu yang pahit sepahit-pahitnya. Ia justru belajar dari masa lalunya untuk bangkit dan mencegah lahirnya “oprah-oprah masa kecil yang baru”. Ia adalah sosok garda terdepan dalam menyuarakan perubahan. Ternyata, melalui buku ini, kedua penulis hendak menawarkan perubahan yang luar biasa dalam kehidupan kita dengan menjawab dua pertanyaan mendasar: Ada apa dengan diri kita? Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan diri kita? Dr. Perry dan Oprah hendak berfokus pada pemahaman tentang perilaku diri sendiri, terutama tentang trauma yang kita miliki.
Kepoin yuk, di sini.
2. Welcome Home: A Guide to Building a Home for Your Soul
Najwa Zebian pada mulanya adalah seorang yang taat beribadah puisi. Bagaimana tidak, untaian kata-katanya sangat hidup dalam tiap judul, bait, dan rima puisi. Membaca puisinya dalam Mind of Platter atau The Nectar of Pain adalah membaca diri Najwa sendiri. Ia sunggu berangkat dari pengalaman hidupnya; bagaikan mengangkat sauh untuk lekas berlayar menuju pulau puisi.
Najwa, aktivis, pengarang-penyair, dan seabrek atribusi positif lain terkait dirinya, kini membagikan pengalaman “membangun rumah dalam dirinya” dalam debut barunya untuk buku self-help: Welcome Home. Zebian menggunakan kekuatan metafora tentang “membangun rumah” untuk berbicara tentang transformasi diri. Baginya, membangun diri sendiri layaknya menata “kamar-kamar” yang ada pada jiwa kita.
Welcome Home diharapkan menjelma menjadi sebuah buku yang menyediakan jawaban atas pengalaman menyakitkan dalam diri kita. Oleh karena itu, buku ini layak untuk Perimin masukkan dalam urutan ketiga buku yang paling dicari Oktober 2021.
Kepoin yuk, di sini.
3. Karma: A Yogi’s Guide to Crafting Your Destiny
Semasa kita makan bangku sekolahan, acap kali terdengar peribahasa: siapa menabur angin akan menuai badai. Pesan yang dikandungnya memang benar dan baik adanya, yaitu agar berhati-hati dalam mengucap, bertindak, atau berpolah. Lain waktu pula, kita mendengar istilah karma sebagai denotasi atas hukum sebab-akibat. “Ah itu karma dia aja karena dahulu begini-begitu,” ucap salah seorang pada rekan ghibahnya.
Kebanyakan orang memahami karma sebagai neraca perbuatan baik dan buruk, menyoal kebajikan dan dosa. Dengan lain perkataan, karma dipahami sebagai mekanisme yang menetapkan bahwa kita tidak dapat menghindari konsekuensi dari tindakan kita sendiri. Pada kenyataannya, karma tidak ada hubungannya dengan hadiah dan hukuman. Melalui buku ini, Sadhguru, seorang yogi dan guru spiritual hendak menegaskan bahwa karma selalu terkait dengan tindakan dan tanggung jawab kita.
Kepoin yuk, di sini.
4. Healing Is the New High: A Guide to Overcoming Emotional Turmoil and Finding Freedom
Setelah berhasil membeberkan cara untuk menggelorakan ambience gelombang good life melalui buku Good Vibes, Good Life-nya, Vex King menerbitkan buku baru. Buku ini berjudul Healing Is the New High: A Guide to Overcoming Emotional Turmoil and Finding Freedom. Tampak dari judul-judul bukunya, Vex adalah sosok pakar yang ulung dalam bidang penyelarasan hidup yang layak untuk dihidupi.
Kali ini, Vex King mengembangkan teknik penyembuhan luka batin melalui buku terbarunya. Ia menggunakan prinsip-prinsip pendekatan yoga dan teknik-teknik sederhana untuk menyembuhkan luka batin. Vex mengajak kita untuk mampu menyembuhkan luka-luka batin kita sendiri. Sebab, proses penyembuhan diri ini adalah satu tindakan untuk mencintai diri sendiri. Jadi, siapkah kalian makin mencintai diri bersama Vex?
Kepoin yuk, di sini.
5. Noise: A Flaw in Human Judgment
Daniel Kahneman, Olivier Sibony, dan Cass R. Sunstein bersinergi menyelaraskan hati, budi, dan jiwa mereka untuk terbitnya Noise: A Flaw in Human Judgment. Dalam dunia sepakbola, trio ini bagaikan C. Ronaldo, Leo Messi, dan Neymar Jr. Ketiganya memiliki kelincahan dan juga kepiawaian dalam menggulirkan si kulit bundar yang khas. Akan tetapi, ketika mereka disatukan, kita bisa menebak apa yang akan terjadi: yak, perpaduan yang sempurna!
Daniel Kahneman memegang Hadiah Nobel di bidang Ekonomi. Bukunya Thinking Fast and Slow menjelaskan berbagai bentuk pengambilan keputusan dengan sangat jelas dan tegas. Cass Sunstein, pemimpin pengembangan Nudge Theory, menjelaskan bagaimana perubahan kecil dalam pengambilan keputusan yang disajikan secara terstruktur dapat berdampak besar pada hasil. Olivier Sibony adalah seorang akademisi dan mantan konsultan manajemen.
Dalam Noise, para pengarang hebat ini menunjukkan efek merugikan dari kebisingan di banyak bidang. Misalnya saja, ketika ada dua hakim atau dua dokter yang memberikan dua diagnosa atau keputusan yang berbeda atas suatu kasus berdasar sore atau pagi, ramai atau sepi, bahkan sudah makan atau belum. Ini semua adalah imbas dari “kebisingan” atau “gangguan” yang malah menjadi variabel penilaian. Para penulis hendak mencermati fenomena kekeliruan dalam memberikan keputusan yang diakibatkan noise.