Periplus akan menyelenggarakan Harry Potter Book Night 2022 (HPBN 2022) pada 3 Februari 2022. Periplus sendiri akan menggandeng “kawan lama”, Indo Harry Potter (@indoharrypotter). Tapi, pernahkah terbersit di benak kita sebuah pertanyaaan, “Mengapa para pecinta (buku) Harry Potter merayakan Harry Potter Book Night setiap tahunnya? Bukankah Harry Potter hanyalah sekadar fiksi?”
Sudah barang tentu, para Potterhead tidak serta merta mengamini bahwa serial Harry Potter “sekadar” kisah fiksi. Nyatanya, kisah hidup Harry Potter yang awalnya memang dongeng pengantar tidur untuk anak-anak Joanne Kathleen Rowling ini bukanlah kisah fiksi sembarangan. Harry Potter adalah karya yang sesungguhnya memiliki beberapa genre sastra. Kita tidak hanya disuguhi kisah fantasi, namun juga ada romansa, petualangan, misteri, hingga kisah detektif.
Perkenalan saya sendiri dengan Harry Potter terjadi sekitar 2001. Saya membaca terjemahan Harry Potter berbahasa Indonesia. Kebetulan saja, saat itu saya sedang menjalani masa SMA berasrama. Tidak jarang, saya membanding-bandingkan asrama SMA layaknya Hogwarts.
Keseruan lain membaca Harry Potter adalah mantra-mantra sihir yang kebanyakan ditulis menggunakan bahasa Latin. Maklum saja, di SMA kami juga diajar bahasa Latin. Setidak-tidaknya, istilah-istilah seperti draco dormiens nunquam titilandus, sectumsempra, accio, expelliarmus, lumos, wingardium leviosa, petrificus totalus, crucio, atau expecto patronum, bisa kami lacak deklinasi dan tasrifnya.
Memang, saya tidak sampai habis melahap ketujuh buku terjemahan Harry Potter. Saya hanya selesai membaca sampai seri keempat, Harry Potter and the Goblet of Fire (2000). Maklum saja, saya hanya meminjam serial Harry Potter milik teman. Belum lagi, sebagai anak asrama, buku-buku bacaan yang tebal dan mahal seperti itu hanya dimiliki teman yang “mampu”. Bukunya pun dibaca secara bergiliran, tergantung kedekatan calon pembaca dengan si empunya buku.
Harry Potter rupanya memberi pengaruh demikian luas. Robbie Coltrane, pemeran Rubeus Hagrid, misalnya suatu kali mengungkapkan bahwa ada begitu banyak orang yang sebelumnya tidak membaca buku lalu terpikat oleh kekuatan kata berkat hadirnya novel Harry Potter. Generasi remaja yang tumbuh pada 2000-an tentu mengidentikkan diri dengan tokoh-tokoh dalam seri Harry Potter, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian.
Saga Harry Potter kemudian menghasilkan turunan-turunannya sendiri. Tidak hanya novel, Harry Potter juga membuahkan semesta yang kemudian disebut sebagai The Wizarding World. Semesta ini berisi dari seri buku dan film—baik kisah tentang Harry Potter dan spin-off-nya—hingga pernak-pernik resmi yang lain. Bahkan, awal tahun ini Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts telah tayang di HBO Max sebagai peringatan akan film pertama Harry Potter.
Harry Potter telah menjadi salah satu ikon budaya popular sejak buku pertamanya diterbitkan oleh Bloomsbury pada 26 Juni 1997. Hingga kini, para penggemarnya selalu memiliki perayaan khusus untuk mengenang saga bocah penyihir dengan bekas luka berbentuk petir di dahi itu. Bahkan, pada 5 Februari 2015 Bloomsbury menginisiasi sebuah peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Harry Potter Book Night (HPBN).
Harry Potter Book Night 2022 (HPBN 2022) sendiri mengambil tema “Magical Journeys”. Tema ini sendiri dipilih oleh Bloomsbury untuk merefleksikan betapa jutaan orang telah ambil bagian dalam perjalanan penuh keajaiban dalam kisah kehidupan Harry Potter. Selain itu, perlu untuk diingat bahwa Harry Potter and the Philosopher’s Stone telah berusia 25 tahun sejak terbit untuk pertama kali pada 1997.
Jangan berani mengaku kalian Potterhead kalau tidak mendaftarkan diri pada acara Harry Potter Book Night yang diselenggarakan Periplus, ya! Makanya, buruan daftarkan diri kalian melalui tautan di bawah ini. Nikmati keseruan dan berbagai aktivitas yang disiapkan oleh Periplus bekerja sama dengan Indo Harry Potter!
Expecto patronum!
It is a great books
It is a great books!