Teman saya belakangan ini mengalami keresahan dan persoalan yang membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak. Persoalan yang dihadapinya seolah datang beruntun seperti peluru senapan mesin yang ditembakkan oleh Charlie Sheen di film Hotshots (1991). Maafkan referensi jadul ini! Setelah kawan tersebut merenung-renung tentang berbagai persoalan bertubi-tubi belakangan ini dihadapinya, berawal dari tekanan yang dihadapi dalam pekerjaan hariannya. Kawan tersebut lalu pergi menemui psikolog dan dirinya mendapati sedang didera oleh kecemasan yang berakar pada rasa takut terhadap performa buruk dalam pekerjaannya. Padahal, senyatanya, apa yang dikerjakannya baik-baik saja.
Sejak era para pemikir Yunani Kuno hingga sekarang, silang pendapat tentang hubungan jiwa dan badan mewarnai gagasan tentang manusia. Platon secara umum memandang bahwa hubungan jiwa dan badan layaknya tahanan dan penjaranya, atau seperti nahkoda dan kapalnya. Di era Abad Pertengahan, gagasan Santo Thomas Aquinas menyatakan bahwa jiwa dan badan memiliki kekhasan masing-masing. Jiwa mewakili kenyataan tubuh immaterial, sementara badan ada dalam wilayah tubuh material. Aquinas menyatakan keduanya adalah satu dan tak terpisahkan, meskipun memiliki kekhasan masing-masing. Di era modern, gagasan Immanuel Kant tentang fenomena dan noumena pun belum bisa menjelaskan perkara ini dengan mudah. Persoalan ini lalu bergeser pada era modern pada perkara subjektivitas. Melalui kehadiran Sigmund Freud dengan psikoanalisis-nya, pertanyaan-pertanyaan tentang jiwa manusia lalu secara mendalam oleh ilmu psikologi. Freud hadir dengan topologi kemanusiaan yang khas: id, ego, dan superego. Penjelasan melalui topologi ini kemudian yang menjadi pembahasan tak pernah habis dalam disiplin ilmu psikologi.
Ilmu psikologi lalu berkembah lebih subtil, menerobos ceruk-ceruk jiwa manusia. Di lain jalur, ilmu ini berpadu dengan ilmu syaraf. Namun, satu hal yang tidak berubah: manusia tetap dipahami sebagai fenomena badan, jiwa, dan pikiran. Lalu, muncullah bacaan-bacaan psikologi yang lebih populer. Dan, dewasa ini muncul perhatian lebih banyak pada persoalan kesehatan mental yang menggunakan pendekatan holistik. Pengandaiannya tidak berubah sama sekali: manusia adalah kesatuan badan, jiwa, dan pikiran.
Nah, demi membantu Bibliobesties memenuhi kebutuhan untuk memahami persoalan-persoalan yang menyentuh kesehatan mental, Perimin mencoba memilah dan memilih sembilan buku. Di dalam daftar pendek ini, Perimin menyodorkan buku-buku nonfiksi dengan benang merah pada pemeliharaan kesehatan mental. Kita semua mafhum, hal ini menjadi kebutuhan mendesak untuk saat ini. Semoga, rekomendasi ini membawa pencerahan dan pengertian yang mendalam.
The Anxious Generation
ISBN-13: 9780593655030
Keywords: Business strategy, leadership principles, corporate ethics, business innovation, strategic thinking, management, corporate culture
Belakangan ini, kesehatan mental menjadi satu aspek kehidupan yang diperhatikan secara serius oleh generasi muda. Angka statistik penderita depresi, kecemasan, kecenderungan menyakiti diri sendiri, dan bunuh diri pun meningkat dua kali lipat dari era sebelum 2010. Jonathan Haidt dalam The Anxious Generation mencoba mengupas bahwa generasi muda kiwari mengalami epidemi gangguan dan penyakit mental. Dalam penyelidikannya, Haidt menemukan bahwa fenomena ketidakseimbangan mental saat ini adalah imbas dari perubahan pola perilaku kanak-kanak. Anak-anak yang tumbuh pada masa 1980–1990-an menghabiskan waktu untuk bermain permainan analog yang dominan. Sementara itu, anak-anak yang tumbuh pada masa 2000–2010-an menghabiskan masa kanak-kanak mereka dengan bermain menggunakan basis telepon pintar. Kajian Haidt mengungkap mekanisme psikologis yang mengganggu perkembangan sosia dan neurologis yang berdampak pada kurang tidur, kecanduan, kesepian, perbandingan, dan perfeksionisme. Buku ini adalah seruan Haidt untuk mengakhiri endemi penyakit dan gangguan mental dan memulihkan masa kanak-kanak yang lebih manusiawi.
How to Do the Work
ISBN-13: 9780063012097
Keywords: Leadership and management, corporate culture, innovation in business, organizational transformation, reinventing companies, business leadership, creative freedom
Nicole LePera melihat bahwa psikoterapi tradisional tidak laci mencukupi untuk menjawab kebutuhan pasien yang ditanganinya. Oleh sebab itu, ia mencoba membuat terobosan, yang tentu saja baru. LePera mencoba menggabungkan, secara filosofis, kesadaran akan aspek mental, fisik, dan spiritual, kemampuan seseorang untuk menyembukan dirinya sendiri. LePera meyakini bahwa orang memiliki peranti-peranti dalam dirinya yang bisa digunakan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Pendekatan holistik, dalam arti melibatkan keseluruhan dimensi kemanusiaan, inilah yang kemudian ditawarkan oleh dokter LePera. Dalam How to Do the Work, kita akan mendapati cara-cara dan metode untuk membebaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang merusak, dan menuju pada kehidupan baru yang lebih cerah dan bermakna.
The Happiness Trap
ISBN-13: 9781645471165
Keywords: Business leadership, collaborative leadership, organizational change, team collaboration, leadership skill, empowerment, team dynamics
Dalam The Happiness Trap, Russ Harris membayangkan bahwa manusia sejatina memiliki kemampuan untuk lepas dari persoalan gangguan penyakit mental, seperti kekhawatiran, stres, dan depresi. Dengan demikian, kita semua bisa merasakan kebahagiaan yang sejati–kepenuhan hidup yang membahagiakan akan bisa direngkuh. Harris menawarkan pendekatan, wawasan, dan teknik yang bisa digunakan menjadi peranti untuk mengatasi persoalan dan gangguan mental. Metode itu disebut Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Dengan metode ini, Harris menyasar pada kejelasan nilai dan mengembangkan minat diri. Selain itu, kita akan menemukan pula cara untuk mengurangi stres dan kecemasan, mengatasi rasa sakit fisik maupun rohani, membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, dan bahkan meningkatkan kinerja dalam dunia kerja.
Rewire Your Anxious Brain
ISBN-13: 9781626251137
Keywords: Business leadership, team management, team leadership, collaboration, team dynamics, effective communication, productivity
Otak menjadi salah satu organ yang sangat penting. Namun, apakah kita pernah mempertanyakan apa yang terjadi di dalam otak ketika kita merasa cemas, panik, atau khawatir? Melalui Rewire Your Anxious Brain, duet psikolog, Catherine Pittman, dan penulis, Elizabeth Karle, menawarkan solusi untuk mengatasi kecemasan berdasarkan disiplin ilmu saraf. Di dalam buku, kita akan mengetahui bahwa dua bagian otak, yaitu amigdala dan korteks, ternyata memiliki peranan penting dalam kecemasan kita. Kepada kita juga akan disajikan cara-cara praktis untuk mengatasi rasa cemas dan ketakutan yang kadang muncul dalam hidup harian kita.
Generation Anxiety
ISBN-13: 9781419768026
Keywods: Organizational development, leadership, management, talent development, employee empowerment, collaborative leadership, leadership strategy, organizational culture
Millennial dan Gen Z dipercaya sebagai dua generasi yang rentan terserang gangguan dan penyakit mental. Kecemasan menjadi salah satu gangguan mental yang bisa menjadi “hantu” bagi dua generasi ini. Mereka berhadapan dengan beragam isu yang bisa memicu stres dan kecemasan, misalnya perubahan iklim, polarisasi politik, rasisme, kekerasan bersenjata, peperangan, atau masalah finansial. Melalui pengalaman dari klien yang ditanganinya selain dengan penelitian psikologis terkini, Lauren Cook menghadirkan wawasan yang relevan, tanpa tedeng aling-aling, dan informatif tentang pemicu kecemasan yang dihadapi para Millennial dan Gen Z. Harapannya, kedua generasi yang saat ini sedang dalam usia produktif, mampu mengarahkan fokus dan membalikkan kecemasan mereka menjadi energi positif untuk membangun kehidupan yang lebih sejahtera.
The Myth of Normal
ISBN-13: 9781785042720
Keywords: Workplace culture, psychological safety, organizational learning, innovation, team dynamics, employee engagement, workplace trust, high-performance teams, inclusive leadership
Gabor Maté mencoba membongkar kebanggaan negara-negara maju terhadap sistem penanganan kesehatan mereka. Secara umum, negara maju telah berada dalam inovasi paling mutakhir untuk melawan penyakit kronis dan meningkatkan harapan hidup masyarakat. Namun demikian, fakta berbicara lain. Sebagian besar orang Amerika Serikat ada dalam resep pengobatan dari dokter. Di Kanada, situasinya pun tidak jauh berbeda. Sementara itu, di Eropa penyakit darah tinggi menjangkiti sepertiga populasi. Belum lagi, kalau kita bicara soal kesehatan mental, masalah akan bersilang-sengkarut dan bertumpuk-tumpuk. Apa yang dipersoalkan Maté adalah kecenderungan orang-orang modern untuk menormalisasi persoalan kesehatan fisik maupun mental. Ringkasnya, melalui buku ini Maté ingin melucuti mitos-mitos tentang apa saja yang membuat kita sakit dan bagaimana memulihkan penyakit dengan pendekatan holistik.
Stolen Focus
ISBN-13: 9780593138533
Keywords: Leadership theory, youth leadership development, student leadership, generational studies, youth empowerment, student engagement, educational practices
Generasi Z Sekarang ini sedang dalam masa awal dewasa mereka. Dalam kajian psikologi tingkah laku, generasi ini sangat berbeda dari generasi pendahulunya, karena mereka tumbuh dalam dunia yang sangat berbeda pula. Oleh karena inilah, Generasi Z mampu menghasilkan cara pandang terhadap dunia yang unik. Kedua pakar dalam pendidikan tinggi, Meghan Grace dan Corey Seemiller, kini hadir kembali untuk memberikan panduan yang spesifik dalam Generation Z Leads. Dalam buku ini, Grace dan Seemiller menawarkan beragam gagasan dan strategi yang dirasa mampu untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan Generasi Z. Dilengkapi panduan praktis dan beragam gagasan untuk menjawab kebutuhan Generasi Z tentang kepemimpinan, buku ini akan membantu mereka menemukan tempat yang cocok di dalam dunia dewasa ini.
The Wisdom of Walt: Leadership Lessons from the Happiest Place on Earth
ISBN-13: 9781947937246
Keywords: Business strategy, leadership lessons, motivation, success principles, personal development, leadership skills, business inspiration, team building, entrepreneurial insights
Siapa tidak mengenal Walt Disney? Pun, jika tidak mengenalnya sebagai seorang pemimpi, orang akan tahu karyanya. Setidak-tidaknya, setiap anak pernah bermimpi ingin mengunjungi Disneyland. Inilah pokok-pokok kebijaksanaan salah satu seniman yang menjadi pebisnis jempolan. Walt mengawali semuanya dari sebuah mimpi! Ia menginginkan—memimpikan—sebuah taman bermain penuh wahana berukuran besar, tempa orang tua dan anak-anak bisa bermain-main dan bersenang-senang bersama. Banyak ahli menasihati Walt bahwa apa yang ada dalam imajinasinya tiak akan pernah berhasil. Namun demikian, Walt justru menginvestasikan seluruh uangnya demi mewujudkan hal yang diimpikannya. The Wisdom of Walt adalah saringan dari visi Walt Disney. Di dalam buku ini, terdapat serangkaian wawasan dan metode kepemimpinan khas Walt Disney yang bisa menginspirasi untuk meningkatkan karier, pekerjaan, dan kehidupan.
The Stress-Proof Brain
ISBN-13: 9781626252660
Keywords: Environmental studies, climate change, environmental justice, social inequality, global warming, Anthropocene, global perspective, human impact on nature, literary anthology, environmental activism
Tekanan dan tuntutan hidup dirasa menjadi dua hal yang mendera orang-orang modern. Masalahnya, untuk saat ini, rasanya kita tidak bisa menghindari stres. Adakah pekerjaan yang tidak “menghasilkan” stres? Tentu tidak ada. Kata orang bijak, jika kita tidak bisa melawan persoalan berat yang bisa kita lakukan adalah mengubah cara kita menghadapi persoalan itu. Melanie Greenberg, dalam The Stress-Proof Brain, mengungkapkan metode dan pendekatan yang orisinal untuk memanfaatkan kekuatan emosi positif untuk mengatasi stres. Didasarkan pada pendekatan yang komprehensif mengenai kesadaran, ilmu saraf, dan psikologi positif untuk melakukan latihan-latihan unik untuk menguasai respon emosional, mengatasi pikiran negatif, dan melatih otak yang lebih toleran terhadap tekanan dan stres.
***
Nah, demikianlah rekomendasi sembilan buku untuk semakin mampu merawat kesehatan mental dan pemahaman diri dari Perimin. Semoga bisa membantu BiblioBestie menjadi penuh sebagai manusia. Salam!
Jika Bibliobesties hendak membaca Rekomendasyik lainnya, temukan di sini!