MarkPlus Institute dan Toko Buku Periplus berkolaborasi menyelenggarakan bincang buku, M-Periplus Bookclub dengan topik: Entrepreneurial Marketing, Beyond Professionalism to Creativity, Leadership and Sustainability, pada:
Selasa, 9 Mei 2023 | 14:00 – 16:00 WIB
PERIPLUS Pondok Indah Mall
Disiplin ilmu marketing hadir untuk menjawab kebutuhan pelanggan, entah dalam skala personal, komunal, institusional, maupun global. Artinya, marketing hadir dari keresahan. Apa pun yang hadir untuk menjawab keresahan yang kita miliki, itulah usaha untuk mengangkat derajat kemanusiaan menjadi lebih bernilai.
Buku Entrepreneurial Marketing ini juga berawal dari keresahan. Sumber keresahannya adalah pandemi COVID-19 yang hingga kini masih membuat kita waspada. Pandemi COVID-19 telah mengubah begitu banyak tatanan, tak terkecuali dalam dunia bisnis dan pemasaran.
Model bisnis dan pemasaran juga pasti turut terdisrupsi dan perlu menyesuaikan situasi. Pada bagian awal buku ini, kepada kita dijelaskan gagasan pokok yang ditawarkan oleh konsep “entrepreneurial marketing”, yakni konsep omnihouse. Konsep ini sendiri merupakan gabungan dua kata, yakni “omni” yang berarti “gabungan” dan “house” yang artinya “tempat”, “rumah”, atau “bisnis”. Ringkasnya, konsep omnihouse adalah pengorganisasian elemen-elemen yang beraneka ragam.
Berbeda dari konsep marketing konvensional yang memberi tekanan pada prosedur baku dan terkesan kaku, “entrepreneurial marketing”menuntut kejelian mencari peluang, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan berkolaborasi.
Seluruh aspek “entrepreneurial marketing” terangkum dalam dua kualitas, yaitu entrepreneurial yang dirangkum menjadi CI-EL (creativity, innovation, entrepreneurship, leadership) dan profesionalisme yang terangkum dalam PI-PM (productivity, improvement, professionalism, management). Uniknya, Pak Hermawan menemukan kualitas penting untuk menanggapi tantangan dunia pasca-COVID-19 dari kekayaan leluhur yang hidup di Bumi Nusantara.
Karakter CI-EL (creativity, innovation, entrepreneurship, leadership) ada pada empat sosok Punokawan (Bagong, Petruk, Semar, dan Gareng), sementara karakter PI-PM hadir dalam diri masing-masing Pandawa (Nakula-Sadewa, Arjuna, Bhima, dan Yudhistira). Bagong dicandra sebagai sosok untuk mewakili creativity. Petruk untuk innovation. Gareng untuk entrepreneurship, dan Semar untuk leadership. Di sisi Pandawa, Nakula-Sadewa melambangkan productivity, Arjuna untuk improvement. Bhima untuk professionalism, dan Yudhisthira untuk management.
Kiranya, buku ini bukan hanya relevan untuk kita, para marketeers, tapi juga menjadi inspirasi budaya Nusantara untuk dunia global.