9 Buku Pilihan The School of Life

0
Share
9-Pilihan-Buku-Terbaik-The-School-of-Life

Dalam perjalanan kita melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kompleksitas, terkadang kita membutuhkan panduan yang dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia sekitar. Oleh karena itulah di tengah kebisingan dan hiruk-pikuk kehidupan modern, The School of Life hadir sebagai oase pemikiran yang mendalam dan pencerahan emosional. Dengan kumpulan buku-bukunya yang kaya akan wawasan filosofis, psikologis, dan kultural, The School of Life menawarkan pandangan yang menginspirasi dan praktis tentang bagaimana kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih sadar dan bermakna. Perimin rasa, prinsip-prinsip yang diusung oleh The School of Life relevan dengan konteks masyarakat Indonesia masa kini. Untuk itu, Perimin telah memilah dan memilih beberapa buku yang patut kita baca untuk menghadapi gempuran dunia yang tidak menentu ini. 

Inilah Rekomendasyik buku-buku pilihan The School of Life a la Perimin.

1. What They Forgot to Teach You at School: Essential Emotional

Pendidikan formal seringkali tidak mengajari aspek-aspek penting dalam kehidupan, seperti membangun hubungan yang sehat, mempercayai orang lain, memahami emosi seseorang, mengatasi rasa sedih atau pengkhianatan, atau mengelola rasa cemas dan malu. What They Forgot to Teach You at School: Essential Emotional hendak mengisi kekosongan ini dengan memberikan pelajaran tentang kecerdasan emosional yang penting bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri maupun orang lain. Beberapa tema yang dibahas termasuk cinta, karir, menghadapi trauma masa kecil, dan mengatasi kesepian.

2. The Good Enough Parent: How to Raise Contented, Interesting,

Menjadi orang tua yang mampu membesarkan anak hingga menjadi individu dewasa yang autentik dan memiliki ketangguhan mental merupakan salah satu tantangan signifikan dalam perjalanan kehidupan. Oleh karena itu, pengasuhan pada anak memerlukan pemahaman mendalam tentang mekanisme pikiran anak serta kebutuhan mereka dari sosok yang mengasuh agar dapat mencapai potensi terbaiknya.  The Good Enough Parent menyajikan rangkuman prinsip-prinsip penting dalam mendidik anak, seperti melatih keberanian kita untuk mengatakan ‘tidak’ pada anak tercinta, strategi untuk merangsang perilaku positif pada anak, upaya untuk memupuk sikap empati, hingga taktik dalam mengelola gejolak emosi dan ketidakpastian yang umumnya terjadi pada masa remaja.

3. On Mental Illness: What Can Calm, Reassu

The School of Life: On Mental Illness: What Can Calm, Reassu adalah sebuah panduan untuk mengatasi berbagai bentuk rasa sakit dan ketidaknyamanan mental. Panduan ini juga memberikan penjelasan mengenai penyebab dan mekanisme penyakit mental, strategi untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga tentang kondisi kita, upaya untuk merawat diri sendiri, serta cara menyesuaikan pandangan kita terhadap diri dan masa depan kita agar dapat menghadapi kesulitan dengan bijaksana. Pendekatan yang diambil dalam buku ini bersifat manusiawi, memberikan semangat, dan kaya akan pengalaman. Konsep utamanya bahwa kita tidak perlu merasa terisolasi dalam menghadapi kondisi mental yang kita alami. Terdapat berbagai cara untuk memulihkan diri dari kondisi ini, salah satunya dengan mengurangi rasa malu, menerima bahwa masalah yang kita hadapi adalah hal yang umum, dan mencari pemahaman serta dukungan dari orang lain. Melalui eksplorasi dan diskusi mengenai pengalaman kita, kita dapat menyembuhkan diri dan mengurangi rasa keterasingan.

4. How Ready Are You For Love?

Menjalani hubungan percintaan sering kali menjadi perkara yang pelik untuk beberapa orang. Konon, soal percintaan bukanlah melulu soal hati dan perasaan. Akan tetapi, soal percintaan lebih condong dipengaruhi oleh pikiran. How Ready Are You For Love akan mengajak kita menyelami diri jauh lebih dalam. Sebab, The School of Life memandang bahwa persoalan percintaan terjadi karena kurangnya pengenalan akan diri sendiri. Akan tetapi, tak perlu terlalu khawatir. Buku ini hadir dalam bentuk kuesioner terpadu untuk semakin mengenali diri sendiri. Tujuannya jelas: agar kita terbantu untuk menemukan cinta sejati dalam kehidupan kita.

5. Job to Love

Selain untuk memenuhi kebutuhan material, pekerjaan juga dapat memberikan seseorang kepuasan. Saat ini, di daerah-daerah yang sejahtera, harapan terhadap pekerjaan tidak hanya terbatas pada penghasilan finansial, tetapi juga mencakup pencarian makna dan kepuasan pribadi. Hal ini menjadi pertanyaan yang signifikan sekaligus menjelaskan mengapa begitu banyak individu mengalami krisis identitas dalam konteks karir mereka. School of Life: A Job To Love hendak membantu kita  untuk memahami diri dengan lebih baik, sehingga kita dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan. Buku ini menyelidiki mitos-mitos, jebakan-jebakan, dan kebingungan yang sering menghambat proses pencarian pekerjaan yang dapat memberikan kepuasan. Selain itu, buku ini juga memberikan panduan tentang cara mengembangkan sikap dan kebiasaan baru yang efektif.

6. A Therapeutic Library

Buku ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dilatarbelakangi pernyataan menarik. Saat ini, di seluruh dunia terdapat sekitar 130 juta buku dan setiap tahun bertambah sekitar 4 juta judul. Lalu, muncul pertanyaan yang menarik: bagaimana memilih buku yang sebaiknya kita baca? Bantuan untuk menjawab pertanyaan penting inilah yang tersaji dalam A Therapeutic Library. The School of Life, platform media yang digagas oleh penulis sekaligus pembicara, Alain de Botton, menampilkan 100 buku yang akan membawa wawasan segar sekaligus pencerahan. Sebab, buku yang baik adalah buku yang akan membantu kita tumbuh menjadi versi terbaik diri kita sekaligus memampukan diri kita mengatasi kecemasan, keputusasaan, atau kesepian yang kadang muncul dalam kehidupan.

7. Big Ideas from Literature

Buku ini mengajak anak-anak menelusuri sejarah literatur, mulai dari cerita pertama yang ditulis hingga diciptakannya buku khusus anak-anak.  Selain itu, buku ini membahas beberapa karakter paling terkenal dalam cerita anak-anak, seperti Alice dari Alice in Wonderland dan Peter Pan dari drama J. M. Barrie.  Melalui karakter-karakter tersebut, anak diajak untuk memahami dunia sekitar mereka dengan lebih baik. Dengan demikian, anak-anak bisa mengembangkan empati dan ketahanan.

8. Stay or Leave

Pertimbangan apakah kita harus tetap bertahan atau meninggalkan suatu hubungan merupakan salah satu keputusan yang penting namun sedikit merepotkan. Kompleksitas dalam mengambil keputusan ini disebabkan oleh kurangnya pedoman yang jelas dalam mengevaluasi situasi. Bagaimana kita dapat menentukan apakah suatu hubungan sudah “cukup baik” atau tidak? Pertanyaan ini sering kali mengganggu ketika kita mempertimbangkan apakah suatu hubungan. Nah, buku ini tidak hanya memberikan solusi atau menyodorkan pandangan tertentu, tetapi membimbing kita secara hati-hati melalui berbagai pilihan yang tersedia, membuka perspektif yang mungkin belum dipertimbangkan sebelumnya. Stay or Leave hendak memberikan kejelasan dan arahan dalam menghadapi keputusan sulit mengenai apakah hubungan kita memiliki peluang atau harapan di waktu yang akan datang.

***

Demikianlah Rekomendasyik buku-buku The School of Life. Semoga dari lis buku di atas Bibliobesties dapat menemukan semacam bahan bakar untuk berjalan di tengah lautan yang penuh ketidakpastian ini.