Book Depository: Ciao!

0
Share
Ciao, Book Depository!

Perimin sedih mengetahui kabar bahwa di akhir April 2023 ini Book Depository tutup. Informasi ini juga bisa dilihat di laman situs resminya. Mereka mengumumkan bahwa layanan pemesanan buku terakhir mereka dilakukan pada 26 April 2023 pukul 12:00 BST, atau pukul 18:00 WIB.

Sebagai bagian dari komunitas literasi global, Perimin mewakili Periplus, turut merasakan kehilangan secara mendalam. Book Depository sendiri berdiri sejak 2004 di Gloucester, Inggris. Perusahaan retail buku internasional ini dibidani oleh Stuart Felton dan Andrew Crawford. Keduanya adalah bekas karyawan Amazon.

Felton dan Crawford memercayai mantra “selling ‘less of more’ rather than ‘more of less’”. Lebih baik berjualan sedikit-sedikit dengan banyak (pilihan) alih-alih menjual banyak dengan sedikit (pilihan). Pada periode awal eksistensinya, mereka memilih “jalan ninja”-nya sendiri dengan menjual 6 juta judul buku yang meliputi berbagai genre dan topik. Gagasan ini tentu berseberangan dengan mereka yang hanya memfokuskan diri pada buku-buku laris (bestseller) belaka.

Uniknya, meskipun dibangun oleh dua mantan karyawan Amazon, pada 2011 Book Depository dibeli oleh Amazon. Setelah hampir 12 tahun berada dalam pangkuan Amazon, kabar penutupan ini diumumkan juga oleh Andy Chart, Head of Vendor Management Book Depository. “Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan menutup bisnis, termasuk menghentikan daftar sebagai penjual, dan menutup web,” tulis Chart. Namun, pada kesempatan yang sama, Chart juga berterima kasih atas dukungan pada Book Depository, khususnya pada para vendor, penerbit, dan utamanya pada para pelanggan.

Kabar penutupan Book Depository ini sebenarnya bukan tiba-tiba datangnya. Penutupan ini menjadi bagian dari gelombang pengurangan jejaring bisnis Amazon yang lebih luas yang terjadi belakangan. Pada Januari 2023 yang lalu, Andy Jassy yang adalah CEO Amazon, menulis memo pada para karyawannya untuk menjelaskan bahwa sejak November 2022 telah dilakukan pengurangan peran dan gelombang ini akan lebih banyak terjadi pada awal 2023. Amazon sendiri sudah memutuskan untuk “memangkas” beberapa peran di bisnis “Devices and Books” mereka.

Dinamika di bidang bisnis dan ekonomi di kuartal pertama 2023 memang sangat menantang, apalagi jika melihat bisnis di bidang buku. Book Depository yang eksis selama hampir 19 tahun menyemarakkan skena literasi global pun harus tunduk di hadapan “monster” yang bernama neraca keuangan dan ketidakpastian ekonomi. Sungguh disayangkan, keberadaan Book Depository sebagai toko buku daring yang melayani pengiriman global dengan layanan gratis ongkos kirim—juga untuk Indonesia—kini harus mengakhiri kisahnya pada akhir bulan ini.

Terima kasih, sudah eksis menyapa dan membawa kenangan, serta pengalaman untuk memperluas wawasan. Terima kasih, telah memperkenalkan nama-nama penulis dunia dan rekomendasi kitab-kitab istimewa. Semoga, harapan baik untuk mencerahkan budi dan meluaskan cakrawala pemikiran akan terus berlanjut bagi anak bangsa Indonesia terus berlanjut di hati para pemerhati di Bumi Pertiwi.

Ciao, Book Depository!

Vita brevis, ars longa.